Jenis-jenis Hama Pada Tanaman Pinang dan Metode Pengendaliannya

Membudidayakan tanaman pinang dapat menjadi salah satu usaha tani yang sangat menarik untuk digeluti saat ini. Pasalnya pinang sendiri merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan tidak perlu mendapatkan perawatan secara serius. Anda bisa memanfaatkan lahan kosong yang masih tersedia untuk ditanami pohon pinang. Tetapi Anda juga harus waspada terhadap kemungkinan hama yang mampu menyerang tanaman pinang tersebut hingga menyebabkan kerusakan yang fatal. Faktanya adalah terdapat cukup banyak hama pada tanaman pinang ini loh.

Di bawah ini merupakan jenis-jenis hama yang sering kali ditemukan pada perkebunan pohon pinang dan sekitarnya. Anda harus mewaspadai keberadaan hama tersebut.

Ulat Kantung (Manatha albipes Moore)

Adapun spesies ulat kantung yang menyerang tanaman pinang adalah Manatha albipes Moore. Ulat ini biasanya bersembunyi di bagian bawah pelepah daun. Ciri-cirinya yaitu munculnya lubang-lubang kecil di pelepah daun pinang. Kemudian serangan hama yang cukup parah akan menyebabkan hanya tersisa lidi pada pelepah daun tadi. Teknik pengendaliannya bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif acephate dengan dosis 10 gram/250 ml air. Dosis ini untuk diaplikasikan pada 10 pohon pinang.

Rayap (Coptotermes curvignathus)

Serangan rayap bisa menimpa benih maupun bibit pinang, terutama di musim kemarau. Serangan ini umumnya dimulai dari pangkal batang yang mengakibatkan pucuk menjadi layu, dan lama-kelamaan pun tanaman bakal mati. Metode pengendalian rayap dapat dengan menutup pangkal batang pohon pinang menggunakan pasir. Sedangkan teknik pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan memakai insektisida berbahan aktif Fipronil dengan dosis 50 ml/liter air ataupun Chlor pyriphos dengan dosis sebanyak 6,25 ml/liter air.

Belalang (Valanga sp.)

Jenis hama selanjutnya yang harus diwaspadai yaitu belalang. Serangga ini mengalami metamorfosis sederhana mulai dari telur, nimfa, lalu imago. Serangan belalang dilakukan dengan memakan daun yang masih cukup muda. Gejala serangannya yakni daun menjadi berlubang-lubang tidak beraturan. Bahkan pada serangan berat cuma tersisa tulang daun saja. Anda bisa mengendalikan serangan dari belalang entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae dan Nosuma locustae atau memanfaatkan insektisida berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.

Kutu

Tahukah Anda, terdapat 3 jenis kutu yang suka menyerang pohon pinang antara lain kutu merah (Raolella indica Hirst), kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst), dan kutu oranye (Dolichotetranychus sp.). Kutu-kutu ini biasanya hidup secara berkelompok di bagian bawah daun dan mengisap cairan di dalam daun. Akibatnya, daun pun menjadi kuning, cokelat, lalu mengering. Khusus kutu oranye biasa menyerang buah yang masih muda. Kutu ini akan bersembunyi di bagian dalam perianth buah, serta mengisap cairannya sehingga buah pun akan gugur. Pengendaliannya biasa dengan menyemprotkan Kelthan dengan dosis 1,86 ml/liter air atau melestarikan predator alaminya yaitu Chilocorus sp.

Kepik (Carvalhoia arecae Miller)

Biasanya kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun tanaman pinang. Kepik dewasa berwarna hitam, dan kepik muda warnanya hijau. Keduanya sama-sama suka mengisap cairan pada bagian spindle sehingga membuat pertumbuhannya menjadi tidak normal. Daun yang telah dihisap akan memiliki garis-garis nekrotik yang berwarna cokelat tua. Lambat laun daun pun akan mengering dan patah. Anda dapat memakai teknik pengendalian memakai insektisida sistemik Sevin 4G dengan dosis 10 gram/pohon dengan interval 3 bulan untuk tiap-tiap aplikasi.

Tempayak Akar (Leucopholis burmeistri Brenske)

Tempayak akar dikenal pula dengan sebutan tempayak putih. Wujud larva hama ini memiliki bentuk yang menyerupai huruf U, tubuh yang lembut, dan kaki berbulu yang berwarna cokelat. Biasanya sih larva ini akan memakan akar pinang, baik yang muda maupun tua. Akibat serangannya adalah daun tanaman pinang pun berubah warna menjadi kuning, buahnya gugur, dan pohon gampang roboh jika tertiup angin.

Ulat Bunga

Jenis ulat bunga yang satu ini biasanya menyerang bagian bunga pinang (mayang) dengan mengisap cairan yang ada di dalam bunga tersebut. Ulat dewasanya kemudian akan meletakkan telur-telurnya di bagian spatha tanaman. Hal ini mengakibatkan bagian spadix tanaman pinang tidak akan mampu membuka secara sempurna. Metode pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan memakai insektisida yaitu Malathion 50% EC dengan konsentrasi 2 ml/L air.

Kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F)

Kepik pentatomid merupakan penyebab kasus gugur buah muda pada pohon pinang. Kepik ini akan menusukkan belalainya ke dalam buah pinang untuk mengeluarkan cairan. Dampaknya yaitu buah pinang yang terkena serangan kepik ini akan menghitam serta daging buah yang menjadi berwarna cokelat gelap. Gejala serangan ini akan terus berkembang hingga menyebabkan buah-buah pinang berguguran sendiri. Anda mampu mengendalikan hama ini secara kimiawi dengan menyemprotkan Endosulfan 0,05% pada bagian tandan buah pinang.

Kumbang Pinang (Coccotrypes carpophagus Horn)

Hama berikutnya yang sering ditemukan pada tanaman pinang adalah kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn). Kumbang ini sendiri biasa menggerek bagian buah pinang hingga menimbulkan lubang sampai ke bagian biji. Besar ukuran lubang ini mempunyai diameter sekitar 0,6-1,0 mm. Anda harus mewaspadainya karena dampaknya bisa berkembang menjadi sangat serius.

Kumbang Penggerek Kopi (Araecerus fasculatus D.)

Walaupun namanya adalah kumbang penggerek kopi, tetapi kumbang yang satu ini juga sering kali menyerang tanaman pinang. Serangannya biasanya mengarah ke bagian biji pinang. Akibatnya yaitu timbul lubang sebesar 1,5-2,5 mm pada buah pinang tersebut. Pada umumnya hama penggerek kopi ini ditemukan pada buah pinang di bagian dalam kelopak bunga (perianth). Adapun musuh alami dari hama ini yaitu parasit Anisopteromatus calandra Howard.

Kumbang Sigaret (Lasioderma serricome F.)

Jenis hama yang selanjutnya adalah kumbang sigaret. Kumbang ini mempunyai ciri-ciri tubuh yaitu berwarna cokelat kekuningan dengan bulu-bulu yang bercahaya. Kumbang sigaret biasanya akan menggerek buah pinang, lalu bekas gerekannya ini akan tampak menyerupai tepung. Anda dapat mengendalikan hama ini dengan terus melestarikan musuh alaminya yakni parasit Anisopteromatus calandra Howard.

Ngengat Padi (Corcyra cephalonica Stainton)

Ngengat padi tergolong sebagai hama gudang. Jadi ngengat ini biasanya akan memakan daging buah pinang sehingga mengakibatkan buah tersebut menjadi berongga. Metode pengendalian yang tepat untuk mengatasi serangan hama ngengat padi yaitu menggunakan insektisida sintetik berupa tablet Phostoxin dengan takaran 800 gram/1000 cm3 luas gudang penyimpanan. Metode ini sudah terbukti mampu mengatasi serangan hama gudang tersebut secara efektif.

Penggerek Bunga Pinang (Batrachedra sp.)

Hama penggerek bunga pinang ini merupakan ngengat yang mengalami proses metamorfosis secara sempurna (holometabola). Prosesnya sendiri dimulai dari telur, larva, pupa, dan imago. Batrachedra sp. ini umumnya meletakkan telur-telurnya pada bunga jantan yang baru mekar (reseptif). Adapun fase yang merusak adalah larva yang suka menggerek bunga pinang. Gejala serangannya yaitu bunga menjadi cokelat, mengering, dan gugur. Pada serangan berat, tandan buah akan mengering. Metode pengendaliannya dengan memanfaatkan musuh alami sejenis tawon yaitu predator Ancistrocerus sp. serta parasitoid Trichogramma sp., atau Apantales sp.

Ulat Tanduk (Elymnias hypermnestra L.)

Ulat tanduk merupakan serangga yang mengalami metamorfosis secara sempurna. Telur dan larva yang baru menetas berwarna putih. Sedangkan larva tuanya berwarna hijau serta bergaris kuning. Ulat tanduk ini bisa menyerang tanaman pinang yang masih muda sampai dewasa. Serangan di area pembibitan menyebabkan tanaman menjadi gundul sehingga membuat pertumbuhannya terganggu. Cara pengendalian hama ulat tanduk dapat dilaksanakan melalui sanitasi, monitoring hama, musuh alami parasit pupa Bachymeria sp., dan predator larva Montrouzeriellus melacanthus.

Tupai

Anda juga harus waspada terhadap keberadaan tupai karena bisa menjadi hama yang serius bagi tanaman pinang. Pada umumnya, tupai akan merusak tanaman pinang dengan mengikis buah di bagian kelopak bunga (perianth) serta melubangi dan memakan daging buah pinang. Pengendalian hama tupai ini dapat dilaksanakan dengan upaya sanitasi lingkungan, memasang perangkap untuk menjebak tupai, serta memanfaatkan musuh alaminya seperti anjing, ular, dan burung elang.