Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kelengkeng yang Perlu Diwaspadai

Tanaman kelengkeng dikenal sebagai salah satu tanaman buah yang memiliki nilai ekonomis yang sangat baik. Hal ini didukung oleh rasa dan aroma buah kelengkeng yang begitu nikmat sehingga membuat penggemarnya ada begitu banyak. Tapi sayangnya membudidayakan pohon kelengkeng itu tidak begitu mudah sebab terdapat hama dan penyakit yang selalu mengintainya. Anda harus mempelajari hama dan penyakit tanaman kelengkeng ini supaya dapat melakukan pengendalian yang tepat.

Kelelawar

Hama utama pada tanaman kelengkeng yaitu kelelawar. Hewan ini suka memakan buah kelengkeng, baik buah yang masih muda maupun sudah matang. Penyebabnya tidak lain karena buah kelengkeng memiliki rasa yang manis dengan aroma yang kuat semerbak sehingga bisa mengundang kedatangan para kelelawar. Anda harus waspada terhadap hama kelelawar ini sebab dampaknya bisa sangat luas apabila tidak dikendalikan dengan tepat.

Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan kelelawar, di antaranya :

  1. Lakukan pembungkusan buah kelengkeng sejak umurnya sekitar 2 bulan setelah bakal buah terbentuk.
  2. Memasang jaring sungkup pada satu areal kebun. Syaratnya yaitu Anda harus menggunakan jaring yang berbahan kuat seperti jaring nylon. Usahakan jaring ini dipasang lebih tinggi dari tajuk tanaman.
  3. Terapkan metode pengalihan aroma buah dengan menggantungkan terasi atau ikan asin di dalam plastik berlubang di setiap pohon dekat bagian malai. Anda juga bisa menanam buah lain yang disukai kelelawar di luar area kebun.
  4. Memasang alat pengusir kelelawar yang modern seperti pemancar gelombang ultrasonik di dalam areal kebun, di mana 1 alat ini bisa digunakan untuk melindungi 1 hektar perkebunan.

Penggerek Batang (Zeuzera coffeae Neither)

Larva penggerek batang ini umumnya membuat lubang gerekan sedalam 0,5-2 mm hingga mencapai kambium dan kayu. Bagian tanaman yang terserang oleh serangga ini lantas akan mengering. Daun-daunnya pun bakalan rontok dan berguguran karena distribusi dan unsur haranya terganggu. Bahkan serangan yang berat dapat menyebabkan jaringan tanaman mati, mulai bagian yang digerek sampai pucuk tanaman. Biasanya terdapat kotoran atau cairan kemerahan dari bekas gerekan tersebut.

Metode pengendalian hama penggerek batang yang bisa Anda gunakan yaitu :

  1. Memotong bagian batang, dahan, atau ranting tanaman yang sudah terkena serangan hama penggerek ini, lalu memusnahkannya melalui pembakaran.
  2. Melakukan penyemprotan patogen serangga Beauveria bassianatepat ke lubang gerekan yang ada di sekujur bagian tanaman.
  3. Menutup lubang bekas gerekan hama menggunakan kapas yang telah diberi insektisida yang tepat sesuai dosis anjuran yang ada di kemasannya.

Kumbang Pengisap Bunga dan Buah (Tessarotoma sp.)

Tessarotoma sp. adalah kumbang yang tergolong dalam famili Pentatomidae di ordo Coleoptera. Kumbang dewasa umumnya senang berada di sekitar bagian bunga dan buah muda. Selanjutnya hama ini akan berkembang di bagian batang atas cabang.

Berikut ini teknik pengendalian Tessarotoma sp. yang bisa Anda aplikasikan, meliputi :

  1. Memanfaatkan musuh atau predator alami hama seperti Anastatus sp., Micropanurus sp., dan Eupelmid sp. serta menanam refugia di sekitar lahan sebagai upaya konservasi.
  2. Menyemprotkan insektisida alami yang terbuat dari ekstrak daun gamal atau mimba yang mengandung konsentrasi yang tinggi.

Kutu Putih/Dompolan (Planococcus citri Risso)

Pada umumnya, kutu putih hidup secara bergerombol pada daun, ranting, bunga, atau buah. Hama ini akan mengisap cairan pada bagian tanaman yang terserang. Pada tingkat serangan yang berat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Kutu putih biasanya mengeluarkan sekresi embun madu yang bisa menjadi media tumbuh bagi cendawan embun jelaga. Embun madu ini juga disukai semut. Jadi penyebaran hama ini juga sering dilakukan oleh semut.

Teknik pengendalian yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hama kutu putih antara lain :

  1. Mengatur kerapatan tajuk tanaman agar tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari dapat memasuki tajuk dengan optimal dan mengurangi kelembapan.
  2. Membersihkan area di bawah tajuk dari sampah dan kotoran secara rutin untuk mencegah semut membuat sarangnya.
  3. Melakukan penyemprotan cairan detergen atau sabun cuci piring dengan konsentrasi 1 ml/L air untuk meluruhkan lapisan lilin. Kemudian semprotkan minyak cengkeh, nimba, atau serai wangi untuk membasmi hama. Upaya ini dilakukan 2 minggu setelah berbunga dan 1 minggu sebelum panen dengan konsentrasi 2 ml/L air.
  4. Memanfaatkan musuh alami seperti predator Curinus coeruleus ataupun patogen serangga Beauveria bassiana, serta menanam refugia di sekitar lahan untuk konservasi.
  5. Menyemprotkan insektisida yang tepat sesuai rekomendasi yang terdaftar di Kementerian Pertanian.

Jamur Upas

Jamur upas (Corticium salmonicolor) ialah salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi tanaman kelengkeng. Gejala awal serangannya yaitu adanya miselium jamur menyerupai sutera atau sarang laba-laba pada ranting, lalu berubah membentuk kerat berwarna putih dan akhirnya berubah merah jambu yang diikuti dengan pembusukan jaringan batang di bawahnya. Selanjutnya infeksi ini bakal menyebar ke seluruh bagian tanaman melalui angin, serangga, dan air.

Cara mengendalikan penyakit jamur upas yang bisa Anda lakukan yaitu :

  1. Melakukan pemangkasan atau pemotongan ranting yang terinfeksi kemudian membakarnya. Anda juga perlu menjaga kebersihan tanaman kelengkeng secara menyeluruh.
  2. Mengaplikasikan pelaburan atau menyemprotkan bubu Bordeoux. Upaya pencegahan juga bisa dilakukan dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung bahan aktif Propineb.

Bercak Daun

Timbulnya penyakit bercak daun pada pohon kelengkeng disebabkan oleh cendawan Colletotrichim gloeosporioides.Gejala awal serangannya adalah terdapat bercak-bercak berukuran kecil dan warna cokelat. Kemudian infeksi tingkat lanjut akan menyebabkan bercak tersebut meluas dan menyatu, dengan bagian tepi berwarna cokelat tua.

Adapun metode pengendalian penyakit bercak daun di antaranya :

  1. Memangkas bagian tanaman yang telah terinfeksi dalam skala berat.
  2. Menyemprotkan fungisida dengan dosis yang tepat.

Akar Putih

Penyakit akar putih yang menyerang tanaman kelengkeng ditimbulkan patogen Rigidoporus lignosus. Cendawan ini biasanya menyerang bagian akar tanaman sehingga menyebabkan transportasi unsur hara menjadi terhambat. Gejala serangannya dapat dilihat pada daun yang berubah menjadi kusam dan tampak lebih tebal. Kemudian daun tersebut akan menguning dan akhirnya rontok. Sedangkan pada tingkat serangan yang berat, bagian ranting akan mati dan akar membusuk sehingga tanaman kelengkeng tersebut menjadi tumbang.

Anda bisa mengendalikan penyakit akar putih ini dengan metode-metode sebagai berikut :

  1. Buatlah parit galian di sekeliling tanaman yang sudah terserang untuk memotong wilayah persebaran jamur di dalam tanah sehingga tidak merembet ke tanaman yang lain.
  2. Apabila tingkat serang sudah terlalu berat, maka tanaman kelengkeng yang terserang wajib dicabut serta akarnya yang sakit mesti dipotong dan dibakar.
  3. Anda bisa memanfaatkan agens antagonis yang meliputi Trichoderma sp. atau Trichokompos yang ditaburkan di sekitar bagian akar tanaman.