Metode Pelaksanaan Panen & Pasca Panen Buah Kelengkeng yang Baik

Pada dasarnya proses pemanenan tanaman kelengkeng mencakup serangkai kegiatan pengambilan hasil budidaya tanaman kelengkeng berdasarkan usia, waktu, dan metode sesuai dengan sifat serta karakteristik buah kelengkeng tersebut. Proses pemanenan buah kelengkeng ini wajib dilaksanakan saat buah kelengkeng telah mencapai usia panen yang tepat. Adapun faktor utama yang harus Anda perhatikan di sini adalah kesegaran dan keamanan pangan buah kelengkeng.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri buah kelengkeng yang telah layak untuk dipanen, antara lain :

  1. Buah berumur sekitar 5-6 bulan (itoh dan kateki) atau 3-4 bulan (kristal dan diamond river) setelah tumbuhnya bunga.
  2. Lapisan kulit buah telah berubah warna dari hijau menjadi cokelat muda.
  3. Buah mengeluarkan aroma khas yang semerbak dan kuat.

Jika buah kelengkeng sudah mempunyai 3 kriteria di atas secara lengkap, maka buah tersebut telah layak untuk dipanen. Sebaiknya proses pemanenan buah ini dilaksanakan pada waktu kondisi cuaca sedang cerah. Cara memanen buah kelengkeng yang benar yaitu menggunting malai buah sekitar 20 cm dari pangkal malai memakai gunting khusus yang tajam dan steril. Selanjutnya buah kelengkeng yang telah dipetik ini dapat dimasukkan ke dalam wadah keranjang secara hati-hati.

Barulah kemudian Anda bisa melakukan kegiatan pasca panen terhadap buah kelengkeng tersebut. Kegiatan pasca panen ini sendiri merupakan rangkaian pekerjaan yang saling berkaitan, dimulai dari kegiatan pengumpulan hasil panen, proses penanganan pasca panen yang baik, sampai memastikan produk benar-benar siap didistribusikan ke konsumen. Semua pekerjaan pasca panen ini wajib Anda  laksanakan dengan baik untuk bisa memberikan hasil yang optimal.

Terdapat 5 tujuan utama penanganan pasca panen buah kelengkeng, di antaranya :

  1. Mencegah kerusakan fisik yang dapat terjadi pada buah kelengkeng
  2. Menunda pembusukan sehingga buah dapat bertahan lebih lama
  3. Menghindari hilangnya risiko kelembapan dari hasil panen
  4. Memperlambat perubahan kimia yang tidak diinginkan pada buah kelengkeng
  5. Menjaga produk buah kelengkeng tetap dikelola dengan tepat

Adapun pekerjaan penanganan pasca panen yang mesti dilakukan terhadap buah kelengkeng terdiri atas kegiatan sortasi, pencucian, grading, pelabelan, pengepakan, penyimpanan, dan distribusi. Jika buah kelengkeng tersebut akan diekspor, maka Anda juga perlu melaksanakan upaya fumigasi agar kualitasnya bisa bertahan dengan baik. Melalui kegiatan penanganan pasca panen yang tepat, maka diharapkan nilai buah kelengkeng tersebut tetap stabil dan terhindar dari kerusakan.

Biasanya pekerjaan penanganan pasca panen ini dilaksanakan di area khusus yang berupa bangsal untuk pengemasan serta lokasi pendistribusian yang meliputi :

  1. Anda dapat memulainya dengan mengumpulkan buah kelengkeng di tempat yang teduh terlebih dahulu.
  2. Bukalah pembungkus buah kelengkeng tersebut dengan hati-hati. Kemudian Anda bisa mengeluarkan buah secara perlahan-lahan.
  3. Silakan Anda dapat melakukan pekerjaan penyortiran buah kelengkeng dengan baik. Di sini Anda harus menyingkirkan buah yang rusak dan memar.
  4. Kali ini Anda bisa mengelompokkan buah tersebut berdasarkan mutunya (grading) sehingga nanti akan terbagi menjadi beberapa kelas yang sesuai tujuan pemasarannya.
  5. Khusus untuk buah kelengkeng yang terpilih, Anda bisa memotong bagian tangkai buahnya dan sisakan hanya sepanjang 10-15 cm saja.
  6. Kemudian Anda dapat melakukan proses pencucian buah kelengkeng tersebut dengan cara disemprot menggunakan air sampai bersih.
  7. Setelah kondisi buah sudah cukup bersih, Anda meniriskannya terlebih dahulu supaya kering dengan mengangin-anginkannya.
  8. Bagian tangkai buah kelengkeng lantas diikat memakai tali rafia. Setiap ikatan ini hendaknya memuat sekitar 1-5 kg buah tergantung permintaan pasar.
  9. Jangan lupa untuk memberikan label pada bagian tangkai buah yang diikat dengan tali rafia tersebut yang berisi informasi tentang berat dan kelasnya.
  10. Buah kelengkeng tersebut kemudian dikemas ke dalam box buah dan disimpan ke gudang penyimpanan sementara hingga tiba saatnya untuk didistribusikan.