Pembibitan Tumbuhan Salak Secara Generatif dari Biji, Begini Cara yang Benar

Sala satu faktor penting yang harus Anda perhatikan dengan baik dalam membudidayakan tanaman salak adalah pemakaian bibit yang unggul dan bermutu bagus. Mengingat salak merupakan tanaman tahunan, maka kesalahan dalam pemilihan bibit akan berdampak buruk dan luas pada pengusahaan ke depannya. Kualitas bibit salak yang buruk ini tidak bakal dapat diperbaiki meskipun mendapatkan perlakuan kultur teknis yang baik sehingga hasilnya pun tidak sesuai keinginan.

Guna menghindari masalah di atas, kita perlu melakukan pembibitan tanaman salak dengan baik. Di sini Anda bisa menggunakan metode generatif dengan menanam biji salak, ataupun teknik vegetatif yaitu memisahkan anakan tanaman salak dan menanamnya sendiri. Jika ingin menggunakan metode generatif, Anda harus memakai biji salak yang berasal dari pohon induk yang cepat berbuah, waktu berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak, buah seragam, dan pertumbuhannya bagus.

Di bawah ini merupakan kelebihan-kelebihan dari metode perbanyakan tanaman salak menggunakan teknik generatif, antara lain :

  1. Perbanyakan tanaman bisa dilakukan dengan mudah dan murah
  2. Mampu menghasilkan bibit tanaman yang begitu banyak
  3. Tanaman dari biji mempunyai usia hidup yang lebih lama
  4. Proses persiapan dan transportasi jauh lebih mudah
  5. Tanaman memiliki perakaran yang kuat sehingga tahan rebah dan kekeringan
  6. Memungkinkan untuk memperbaiki sifat melalui persilangan tanaman

Sementara itu, kekurangan-kekurangan dari metode generatif untuk memperbanyak tanaman salak adalah sebagai berikut :

  1. Waktu perawatan tanaman sampai menghasilkan lebih lama
  2. Kualitas buah yang dihasilkan tidak sama seperti tanaman induk
  3. Sulit diketahui jenis kelamin bibit tanaman antara jantan dan betina

Persyaratan Bibit

Bibit tanaman salak yang berkualitas tinggi berasal dari benih yang unggul. Untuk mendapatkannya, maka perlu dilakukan proses seleksi terhadap biji salak yang akan ditanam menjadi bibit. Berikut ini merupakan syarat-syarat biji salak yang bagus untuk dijadikan benih, antara lain :

  • Biji berasal dari tanaman induk yang berkualitas unggul
  • Buah yang akan diambil bijinya sebagai benih harus dipetik di umur yang cukup
  • Biji mempunyai ukuran yang seragam dan tidak mengalami cacat
  • Biji salak memiliki tingkat perkecambahan atau daya tumbuh minimal 85%
  • Kondisi biji sehat serta tidak terserang oleh hama dan penyakit
  • Biji berkualitas murni serta tidak tercampur oleh kotoran atau biji lain

Sebelum ditanam lebih lanjut, bibit salak perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Untuk bibit yang akan ditumbuhkan dari biji, maka biji salak mesti dibersihkan dari sisa daging buah yang masih menempel. Kemudian biji tersebut bisa direndam dalam air selama 24 jam, lalu dicuci hingga bersih. Sedangkan bibit salak dari anakan wajib berasal dari tanaman induk yang memang sudah terbukti bermutu baik. Lantas anakan yang telah dipisahkan ini bisa ditanam dengan media tanah dan diberi penopang dari potongan bambu.

Penyemaian Biji

Di bawah ini adalah langkah-langkah menyemai biji salak supaya tumbuh dengan baik :

  1. Biji salak terpilih bisa direndam di air dahulu, lalu dicuci hingga bersih. Kemudian masukkan biji ini di kantung plastik yang sudah dilubangi atau karung goni basah. Letakkan di tempat yang teduh dan lembap selama 20-30 hari sampai benih tadi berkecambah.
  2. Setelah 1 bulan kemudian, Anda dapat memberikan pupuk. Di sini kita perlu memberi pupuk Urea, TSP, dan KCl dengan dosis masing-masing sebanyak 5 gram. Pemupukan ini harus Anda lakukan di setiap 2-3 minggu sekali.
  3. Selama proses persemaian bibit ini berlangsung, Anda harus menyiraminya setiap hari untuk menjaga kelembapan lingkungan.

Sementara itu, biji tanaman salak juga bisa disemai di dalam bak kayu. Adapun langkah-langkah kerja menyemai biji di bak tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Anda dapat memulainya dengan membuat bak kayu untuk persemaian. Ukuran tingginya 25 cm dengan dimensi panjang dan lebar yang disesuaikan kebutuhan.
  2. Masukkan tanah yang subur dan gembur ke dalam bak kayu tersebut hingga kedalamannya mencapai 15-20 cm.
  3. Masukkan pula pasir ke dalam bak kayu tadi dengan ketebalan sekitar 5-10 cm tepat di atas lapisan tanah.
  4. Letakkan bak kayu tersebut sedemikian rupa agar arah persemaiannya dari utara ke selatan. Lalu Anda bisa memasang naungan di atasnya dengan menghadap ke arah timur.
  5. Sebelumnya benih salak mesti direndam dulu di dalam larutan hormon perangsang tumbuh seperti Atonik selama 1 jam dengan konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air.
  6. Tanamlah biji salak di dalam bak persemaian tersebut dengan jarak tanam yaitu 10 x 10 cm. Lakukan dengan baik secara bertahap satu per satu.
  7. Sebaiknya biji salak ini dibenamkan dalam tanah dengan arah posisi yang tegak, miring, atau rebah. Pastikan bagian mata tunasnya berada di sebelah bawah.

Pemeliharaan Pembibitan

Pembibitan dari biji biasanya menggunakan media berupa polybag yang berukuran 20 x 25 cm. Anda dapat mengisinya pakai campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari, kemudian Anda dapat memindahkannya ke polybag. Sedangkan untuk pembibitan dengan anakan, Anda bisa meletakkan bambu di bawah anakan salak ini. Siramilah setiap hari agar tumbuh subur. Setelah 1 bulan kemudian, anakan salak ini bisa dipisah dari tanaman induk dan ditanam di polybag.

Supaya tumbuh subur dan cepat besar, bibit tanaman salak mesti dirawat dengan baik. Anda harus menyiraminya secara rutin untuk memenuhi kebutuhan airnya. Dianjurkan pula untuk memberikan pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 bulan untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya. Lantas bibit salak dari biji dapat ditanam di lahan setelah berumur 4 bulan setelah tanam. Sementara bibit dari anakan bisa Anda tanamkan di lahan setelah umurnya mencapai 6 bulan.