Penanganan Panen dan Pasca Panen Jagung untuk Meningkatkan Mutu

Waktu pemanenan tanaman jagung bisa disesuaikan dengan tujuan penggunaan akhirnya. Tentunya jagung untuk sayuran (baby corn), jagung untuk dibakar/direbus, dan jagung untuk makanan pokok mesti dipanen dalam waktu yang berbeda-beda. Secara umum pemanenan jagung untuk bahan baku industri dilakukan pada rentang usia 86-96 hari setelah tanam. Jagung ini sudah siap dipanen setelah tongkol dan kelobotnya mulai mengering.

Hal ini ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga. Selain itu, kondisi biji jagung tersebut juga sudah kering, keras, dan mengkilap. Bila ditekan, maka tak ada bekas pada biji jagung. Tapi khusus jagung untuk sayur (baby corn) perlu dipanen sebelum bijinya terisi penuh dan diameter tongkolnya sekitar 1-2 cm. Lain halnya dengan jagung yang bakal direbus atau dibakar, Anda harus memanennya ketika kondisinya sudah matang susu tapi belum terlalu matang.

Ciri-cirinya yaitu kelobot masih berkelir hijau, biji belum terlalu keras, dan keluar cairan putih kalau dipijit. Dan untuk jagung yang akan digunakan sebagai makanan pokok, pakan ternak, benih, tepung, serta keperluan yang lainnya, Anda perlu memanen ketika sudah matang fisiologis. Tanda-tandanya adalah sebagian besar daun dan kelobot sudah menguning, apabila biji dilepaskan bakal ada warna cokelat kehitaman di tangkainya, serta jika biji ini dipijit maka tak akan meninggalkan bekas.

Khusus untuk tanaman jagung yang telah matang secara fisiologis, maka proses pemanenannya bisa dilakukan memutar tongkol jagung tersebut beserta kelobotnya. Cara lainnya yaitu Anda juga dapat mematahkan tangkai jagung tadi secara langsung. Jika perkebunan jagung ini terletak di areal lahan yang mempunyai topografi yang rata serta ukurannya pun cukup luas, proses pemanenan ini dapat dilaksanakan memakai bantuan mesin pemetikan jagung otomatis.

PASCA PANEN

Setelah pekerjaan pemetikan jagung sudah selesai, kemudian dilaksanakan proses pasca panen atau kegiatan lanjut yang notabene merupakan rangkaian pekerjaan yang berkaitan untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk dipasarkan ataupun disimpan. Proses ini sendiri meliputi pengupasan, pengeringan, pemipilan, serta penyortiran dan penggolongan.

Pengupasan

Pengupasan jagung bisa dikerjakan ketika jagung tersebut masih menempel di batang tanaman atau setelah selesai dipetik. Tujuan dari kegiatan ini yaitu menurunkan kadar air di dalam tongkol beserta kelembapan di sekitar biji jagung, sehingga menghindari kerusakan pada biji tersebut dan mencegah tumbuhnya cendawan. Selain itu, pengupasan ini juga dapat memudahkan atau meringankan ketika pengangkutan selama proses pengeringan.

Pengeringan

Proses pengeringan jagung bisa dilaksanakan secara alami atau buatan. Pengeringan jagung dengan teknik alami dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari hingga kadarnya airnya tersisa sekitar 9-11%. Umumnya proses penjemuran ini membutuhkan waktu selama 7-8 hari. Jagung dapat dijemur langsung di lantai yang beralas anyaman bambu, atau bisa diikat dan digantung supaya lebih aman. Metode ini sangat bergantung pada kondisi cuaca.

Sementara itu, pengeringan jagung secara buatan dapat dilakukan memakai mesin pengering untuk membuat pekerjaan ini menjadi lebih efektif dan efisien, terutama pada musim hujan. Ada berbagai metode yang dapat dilakukan untuk mengeringkan jagung secara buatan, tapi pada prinsipnya sama saja tujuannya yakni menurunkan kadar air di dalam biji jagung memakai panas dari mesin pengering yang bersuhu 38-43 oC sehingga kadar airnya turun menjadi 12-13%.

Pemipilan

Setelah jagung dijemur hingga kadar airnya telah sesuai dengan ketentuan, selanjutnya ialah proses pemipilan jagung. Proses ini sendiri dapat dilaksanakan secara manual menggunakan tangan kosong atau memanfaatkan alat pemipil jagung khusus bila jumlah produksinya cukup besar. Secara prinsip, proses pemipilan jagung ini hampir sama dengan proses perontokan gabah. Di sini tugas kita akan merontokkan biji-biji jagung dari tempat pelekatannya (tongkol).

Penyortiran dan Penggolongan

Setelah semua biji jagung berhasil dilepaskan dari tongkolnya, kemudian Anda harus membersihkan biji-biji ini dari kotoran sehingga kualitasnya tidak menurun. Kotoran-kotoran yang kami maksud di antaranya sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, serta kotoran yang ikut terbawa pada waktu pemetikan atau pengumpilan. Tindakan ini juga secara tak langsung bermanfaat untuk menghindari atau menekan serangan jamur dan hama selama dalam masa penyimpanan.

Khusus untuk pemisahan biji jagung yang akan dimanfaatkan sebagai benih, khusus untuk metode penanaman memakai mesin, maka perlu keseragaman dalam bentuk dan ukuran butirannya. Maka proses pemisahan ini penting sekali dilakukan proses pemisahan untuk meningkatkan efisiensi dari proses penanaman menggunakan mesin. Walaupun terdapat beragam metode yang bisa digunakan, tetapi biasanya dipilih metode ditampi seperti halnya proses pembersihan padi untuk memperoleh hasil yang optimal.