Langkah Kerja : Cara Menanam Sambiloto dan Panduan Merawatnya

Sambiloto merupakan tumbuhan herba semusim. Tanaman ini tumbuh tegak, tinggi 50-90 cm, serta mempunyai rasa yang pahit sekali. Batangnya sendiri berkayu, berpangkal bulat, berwarna hijau, dan memiliki cabang monopodial. Sedangkan daunnya tergolong daun tunggal yang bertangkai pendek dan tidak memiliki daun penumpu (stipula). Daun ini tersusun secara berhadapan, berbentuk lanset, pangkal dan ujungnya runcing, tepinya rata, serta permukaannya halus.

Menariknya ialah permukaan daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawahnya berwarna hijau muda. Daun ini berukuran panjang 2-8 cm dan lebar 1-3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai yang keluar dari ujung batang dan ketiak daunnya. Bunga sambiloto ini berukuran kecil, berbentuk tabung, dan bersifat biseksual. Sementara buahnya berbentuk jorong, panjang 1,5 cm dan lebar 0,5 cm, serta pangkalnya tajam. Jika masak, buah ini akan pecah membujur.

Tanaman sambiloto mampu tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi. Diketahui bahwa pertumbuhan maksimalnya terjadi saat tanaman tumbuh di dataran menengah yang terletak pada ketinggian 200-800 m dpl. Biasanya tanaman ini tumbuh di bawah naungan.

Pengolahan Tanah

Pekerjaan pengolahan tanah dilaksanakan dengan membersihkan area lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain terlebih dahulu. Kemudian tanah dicangkul sampai dengan kedalaman 20-30 cm untuk menggemburkannya. Posisi tanah juga perlu dibalik supaya pori-pori tanah semakin bertambah dan memudahkan perakaran tanaman menyusup ke dalam tanah. Lantas bedengan dibuat dengan lebar 100-150 cm, tinggi 20 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Jarak antar-bedengan adalah 30 cm.

Pembibitan Tanaman

Tanaman sambiloto bisa diperbanyak secara vegetatif dan generatif. Metode perbanyakan vegetatif pada sambiloto dilaksanakan melalui stek batang atau stek pucuk. Sedangkan metode perbanyakan sambiloto secara generatif dikerjakan melalui penanaman biji. Petani biasanya menanam sambiloto dari biji sebab mudah dilakukan, tekniknya sederhana, dan memilik peluang keberhasilan tinggi. Tapi kelemahannya yaitu pertumbuhan bibit tidak seragam dan lama besarnya.

Anda sebaiknya memilih biji sambiloto yang sehat, berasal dari indukan yang subur, serta bebas dari serangan hama dan penyakit. Proses penyemaian biji dilaksanakan di kotak khusus yang sudah diisi campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Setelah benih tadi tumbuh menjadi kecambah yang mempunyai 3-4 daun, Anda bisa memindahkannya ke polybag yang berisi campuran top soil dan pupuk kandang. Susunlah polybag-polybag ini di tempat teduh. Sirami 1-2 kali/hari.

Penanaman Bibit

Penanaman bibit sambiloto hendaknya dilaksanakan di awal musim hujan supaya kebutuhan airnya tercukupi dengan baik serta bibit tersebut lebih mudah beradaptasi dan cepat tumbuh besar. Lubang tanam yang berukuran 15 x 15 x 15 cm dibuat pada bedengan. Jarak antar-lubang tanam yang kami anjurkan yaitu 25 x 25 cm. Ketika pemindahan bibit dilakukan, usahakanlah media tanam bawaannya tetap utuh. Kemudian Anda bisa memadatkan tanah di sekitar tanaman dan menyiraminya.

Pemeliharaan Tanaman

Yang pertama mengenai pemupukan. Disarankan memakai pupuk organik sebagai pupuk utamanya. Berikan pupuk kandang saat tanaman mencapai pertumbuhan vegetatif yaitu pada usia 1-1,5 bulan setelah tanam dengan dosis 3-4 ton/ha. Direkomendasikan pula untuk memberikan pupuk anorganik tambahan yang banyak mengandung unsur nitrogen dan kalium. Kandungan unsur ini bisa membuat pertumbuhan batang dan daun sambiloto semakin subur.

Dosis pemberian pupuk organik dan pola tanam mempengaruhi cabang tumbuhan sambiloto. Pola tanam monokultur memberikan cabang yang lebih banyak daripada tumpang sari. Kemudian upaya penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau kerdil. Lakukan pekerjaan ini saat tanaman berusia 3-5 minggu setelah tanam. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berumur sama sehingga pertumbuhannya bisa seragam dengan tanaman lainnya,

Penyiangan gulma bisa dilaksanakan bersamaan dengan pembubunan untuk menggemburkan tanah di sekitar perakaran. Pekerjaan ini dilakukan setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan memakai cangkul atau koret. Mengingat sambiloto membutuhkan air yang cukup banyak, maka penyiraman sebaiknya dilakukan 1-2 kali/hari pada pagi hari dan sore hari. Anda bisa menyirami tanaman ini secara manual memakai gembor ataupun menggunakan metode otomatis dengan sprayer dan sprinkler.

Panen dan Pasca Panen

Tanaman sambiloto dapat dipanen setelah umurnya 3-4 bulan atau telah menghasilkan bunga. Daun dan batang tanaman sambiloto harus dipanen dengan teliti, lalu dikumpulkan ke dalam karung goni. Kemudian batang dan daun sambiloto ini dicuci hingga bersih memakai air yang mengalir. Berikutnya dilakukan proses penyortiran untuk memisahkan bagian-bagian daun/batang sambiloto yang sudah rusak karena dapat mempengaruhi mutu hasil produksi.

Proses selanjutnya adalah memotong batang/daun sambiloto tersebut sepanjang 4-5 cm. Setelah itu dilaksanakan upaya pengeringan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung selama 2-3 hari berturut-turut untuk mengurangi kadar air hingga 22%. Jika pengeringan memakai oven, aturlah suhunya antara 50-60 oC sampai kadar air 10-15%. Setelah kering, produk hasil sambiloto ini segera dimasukkan ke wadah yang bersih dan dihindarkan dari kontak lantai secara langsung.