Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang cukup mudah untuk ditanam. Apalagi untuk jenis kopi robusta yang notabene benar-benar sesuai jika dipelihara di Indonesia. Anda bisa menanam kopi menggunakan berbagai teknik perbanyakan tanaman. Salah satu yang dapat diterapkan adalah stek batang. Pada dasarnya, perbanyakan tanaman kopi menggunakan stek batang dilakukan dengan menanam batang tersebut hingga tumbuh menjadi tanaman.
Kopi merupakan tanaman yang memiliki karakteristik dasar yaitu serbuk silang. Jadi untuk mendapatkan bahan tanaman yang berkualitas baik, proses perbanyakannya wajib dilakukan secara vegetatif. Di sini Anda bisa memperbanyak tanaman kopi menggunakan metode stek. Tahukah Anda, ada banyak sekali metode stek yang sering dipakai untuk memperbanyak tanaman? Misalnya stek batang, stek ruas, stek belah, stek daun, dan stek sambung.
Berikut ini kami akan mencoba menjelaskannya satu per satu metode stek batang yang dapat Anda terapkan ke tanaman kopi untuk menghasilkan bibit yang baru!
Stek Batang
Stek menggunakan batang tanaman kopi sepanjang 20-30 cm. Semua daun yang ada di batang tersebut harus dibuang. Kemudian batang ditanam di bedengan perakaran. Biasanya akar mulai tumbuh di bagian dasar batang ini setelah umurnya mencapai 1,5-2 bulan. Pemindahan bibit ke lapangan bisa dilakukan setelah berumur 5-6 bulan. Tidak dianjurkan melakukan stek batang langsung di lapangan.
Stek Ruas
Stek ruas banyak diaplikasikan untuk tanaman kopi robusta. Stek ini menggunakan bahan berupa stek satu ruas dari tunas ortotrop yang berumur 5-6 bulan. Digunakan ruas nomor 2-4 dari pucuk. Panjang stek sekitar 6-8 cm dan memiliki sepasang daun yang telah dikupir/dipotong menggunakan gunting secara miring satu arah. Stek ini ditanam dengan menaikkan bagian atas stek sepanjang 7 cm dan kemiringan 10-20 derajat. Setelah itu dapat ditutup memakai sungkup plastik.
Stek Belah
Stek belah pada dasarnya merupakan stek ruas yang dibelah menjadi dua bagian. Jadi teknik penanamannya sama persis seperti stek ruas. Teknik penanaman kopi akan lebih efisien jika menggunakan stek belah daripada stek ruas. Tapi kelemahan dari stek belah adalah bibit akan mati apabila dalam waktu 2-3 minggu setelah tanam di bedengan terjadi gugur daun. Selain itu juga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan luka bekas pembelahan.
Stek Daun Bermata Tunas
Stek daun bermata tunas memanfaatkan bahan tanam yang berasal dari sayatan stek di bawah tangkai daun ke atas. Posisinya sedikit di atas tunas reproduksi. Bentuknya kayu tipis berkulit sepanjang 3-5 cm dengan tunas dorman di bagian ketiak daunnya. Bahan tanam ini lantas ditanam di bedengan penyetekan. Umumnya akar akan tumbuh lebih cepat ketimbang tunasnya. Kelebihan dari stek ini antara lain prosesnya lebih efisien, dapat meminimalisir gugur daun, serta luka bekas sayatannya cepat sembuh.
Stek Sambung
Secara prinsip, stek sambung dilakukan dengan menyambung dua bahan stek menjadi satu. Kedua bahan stek ini lantas disebut bahan atas dan bahan bawah. Bahan atas menggunakan klon unggul anjuran yang memiliki produktivitas tinggi. Sedangkan bahan bawah memakai klon yang tahan terhadap nematoda dan kekeringan. Bahan ini kemudian dibelah ujungnya dan bagian pangkalnya disayat miring. Setelah itu, pangkal bahan atas dimasukkan ke belahan ujung bahan bawah. Lalu Anda bisa mengikatnya memakai tali untuk memperkuat sambungannya. Stek sambung ini lantas ditanam di bedengan penyetekan.