7 Tips Perawatan agar Tanaman Tin Tabulampot Bisa Berbuah Lebat

Pada dasarnya, tanaman tin mudah sekali ditanam di Indonesia. Perawatannya pun tak terlalu rumit. Bahkan kami sendiri pernah menjumpai tanaman tin yang tumbuh secara liar di sebuah lapangan dengan pohon yang tumbuh tinggi dan besar menjulang serta buahnya pun cukup banyak. Mungkin saja dulu kala pernah ada orang baik yang menanam tin di tempat tersebut lalu membiarkannya menjadi milik umum.

Tujuan utama kita menanam tumbuhan tin tentu saja ingin mendapatkan buahnya. Buah tin memang sangat langka dijual di pasaran. Jadi kalau pun ada, pasti harganya selangit. Sekadar informasi tambahan bagi Anda yang belum pernah mencicipi buah tin, buah ini mempunyai cita rasa manis yang sangat dominan. Rasa manis dari buah tin ini begitu manis. Bahkan tingkat kemanisannya jauh lebih unggul daripada gula.

Perawatan yang benar adalah kunci utama supaya tanaman tin mau menghasilkan buah yang banyak. Adapun bentuk-bentuk perawatan yang kami maksud di antaranya :

  1. Pilihlah Jenis Tin yang bisa Berbuah sampai Matang

Ada banyak sekali jenis-jenis tanaman tin. Contohnya seperti green yordan, purple yordan, brown turki, red libya, caymirna, panache tiger, matsui dupain, blue giant, dan sebagainya. Selain memiliki perbedaan dari segi buahnya, karakteristik masing-masing jenis tanaman tin tersebut dalam menghasilkan buah pun berbeda. Sebisa mungkin pilihlah jenis tanaman tin yang buahnya bisa matang di pohon.

  1. Pilih Jenis Tin yang Buahnya Warna Merah atau Ungu

Pohon tin yang memiliki buah berwarna merah atau ungu mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan buah yang sangat lebat. Berbeda dengan jenis tanaman yang buahnya berwarna hijau biasanya mempunyai buah yang lebih sedikit. Hal ini sudah kami buktikan sendiri dengan memberikan perlakuan yang sama terhadap berbagai jenis tanaman tin yang berbeda-beda.

  1. Tanamlah di Pot yang Berdiameter Minimal 35 cm

Tentu saja menanam tin langsung di tanah jauh lebih baik. Namun khususnya bagi Anda yang tinggal di lingkungan perkotaan dengan ketersediaan lahan yang terbatas, Anda masih bisa menanam tumbuhan tin di pot asalkan pot tersebut memiliki ukuran yang cukup besar. Anda bisa menggunakan pot yang berdiameter minimal 35 cm. Pot yang besar memungkinkan Anda dapat mengisinya dengan banyak media tanam.

  1. Gunakan Media Tanam yang Porous

Perlu Anda ketahui, habitat alami tanaman tin terletak di lingkungan yang minim air. Artinya tanaman ini tak terlalu menyukai air. Anda harus memakai media tanam yang bersifat porous (mudah mengalirkan air) dan menghindari penggunaan tanah liat. Anda bisa membuatnya dari campuran tanah kebun, pupuk kandang, dan kompos. Lakukan pemupukan susulan secara berkala untuk membuatnya tetap subur.

  1. Letakkan Tanaman di Tempat yang Terbuka

Tin sangat menyukai sinar matahari. Sebagai tanaman yang aslinya hidup di lingkungan yang panas, tanaman ini membutuhkan penyinaran dari sinar matahari secara penuh. Anda harus menanam tin di tempat yang terbuka. Jangan pernah meletakkannya di tempat yang teduh sebab dapat mengakibatkan pertumbuhannya lamban dan sulit menghasilkan buah.

  1. Berikan Pupuk Tambahan secara Berkala

Pupuk adalah makanan utama bagi tumbuh-tumbuhan. Pupuk mengandung bahan organik dan unsur hara yang menjadi bahan baku bagi tanaman untuk melakukan proses fotosintesis. Di sini kami lebih menyarankan Anda memakai pupuk kandang dari kotoran ayam yang notabene banyak mengandung unsur natrium (N). Unsur ini sangat berguna bagi tanaman untuk mendukung proses pembentukan buah. Tetapi Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang dari kotoran hewan lain atau pupuk kompos.

  1. Rawatlah Buah yang Tumbuh dengan Sepenuh Hati

Tanaman tin biasanya mulai belajar berbuah saat umurnya mencapai 4-5 bulan. Jika ingin buah tersebut mulus dan tidak rontok, Anda wajib merawatnya. Cara yang paling mudah adalah membungkus buah-buah tersebut menggunakan plastik. Tujuannya agar buah tin terhindar dari serangan lalat buah dan cipratan air yang membuatnya cepat membusuk. Selain itu, pangkas pula daun-daun yang berada di sekitar pangkal buah supaya sinar matahari bisa jatuh secara maksimal ke permukaan buah.