Sawi putih (Brassica rapa var. pekinensis) merupakan tanaman sayur dalam famili Brassica yang berasal dari daerah beriklim subtropis. Terdapat 2 macam sawi putih menurut tipe bentuk dan pertumbuhannya antara lain sawi putih yang dapat membentuk krop, tahan terhadap panas, dan produksinya cepat. Serta sawi putih yang tidak mampu membentuk krop, tahan terhadap dingin, tapi masa pertumbuhannya agak lambat. Silakan Anda bisa memilih mau membudidayakan tanaman sawi putih yang mana.
Pemeliharaan terhadap tanaman sawi putih yang Anda tanam meliputi penyulaman tumbuhan, sanitasi lahan, dan pengairan. Tidak lupa perlu juga dilaksanakan penanggulangan terhadap hama dan penyakit, baik menggunakan bahan-bahan organik maupun obat-obatan kimia. Kenapa? Tujuannya tentu saja agar tanaman-tanaman sawi putih yang Anda budidayakan tetap dalam kondisi sehat dan normal sampai tiba waktunya panen sehingga mampu memberikan hasil yang bagus di kemudian hari.
Tapi bagaimanapun juga tanaman sawi putih tidak terlepas dari hama yang bisa menyerangnya sewaktu-waktu. Anda harus melakukan pengendalian secara tepat terhadap hama tersebut. Paling tidak terdapat 3 hama utama bagi tanaman sawi putih yang perlu Anda waspadai, antara lain :
Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Ulat tanah memiliki warna cokelat hingga cokelat kehitam-hitaman. Ulat ini sangat suka menyerang bibit sawi putih yang baru saja dipindahkan ke lahan ketika malam hari. Ulat ini sanggup menggerek pangkal batang tanaman yang masih sangat sukulen sampai putus sehingga bibit tersebut pun mati karena tidak lagi mempunyai titik tumbuh. Anda harus waspada terhadap keberadaan ulat tanah tersebut karena bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar pada masa awal penanaman.
Pencegahan terhadap hama ini bisa dilaksanakan dengan melakukan sanitasi lahan, khususnya di sekitar parit. Sedangkan pemberantasannya harus dikerjakan sedikit demi sedikit memakai insektisida granul. Caranya adalah taburkan insektisida ini di samping pokok tanaman dengan dosis 0,3-0,4/tanaman atau 6 kg/hektar. Beberapa insektisida granul yang kami maksud contohnya Furadan 3G dan Curater 3G. Anda mesti menggunakannya sesuai dengan dosis yang tercantum pada kemasan.
Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)
Ulat grayak jenis Spodoptera litura mempunyai ukuran tubuh yang berkisar antara 15-25 mm, warnanya hijau tua kecokelatan, dan memiliki bintik-bintik hitam pada setiap ruas buku badannya. Sementara ulat grayak jenis Spodoptera exigua mempunyai warna hijau sampai hijau muda, tanpa adanya bintik-bintik hitam di sekujur tubuhnya. Kedua ulat ini hobi sekali memakan daun sawi putih sehingga menyebabkan munculnya lubang-lubang kecil. Anda harus mewaspadainya.
Sanitasi lahan yang tepat serta pemasangan perangkap kupu-kupu perlu dilaksanakan untuk melindungi sawi putih dari serangan hama yang satu ini. Namun jika tanaman sudah terlanjur terserang ulat grayak, maka solusinya adalah Anda bisa menyemprotkan insektisida seperti Matador 25 EC, Buldok 25 EC, atau Curacron 500 EC dengan dosis yang sesuai anjuran. Lakukan upaya penyemprotan insektisida ini hingga 2-3 kali untuk mendapatkan hasil yang nyata dan maksimal.
Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)
Ulat perusak daun mempunyai ukuran panjang sekitar 7-10 mm dan memiliki warna hijau muda. Ulat ini biasanya menyerang tanaman sawi putih secara bergerombol. Ulat ini biasanya memakan bagian pucuk daun tanaman sawi putih secara membabi buta. Serangan ulat ini yang terlampau parah bahkan sampai merusak titik tumbuh tunas sehingga sanggup mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut. Akibatnya yaitu tanaman sawi putih pun tak akan bisa tumbuh lagi, hingga akhirnya mati.
Upaya sanitasi melalui cara penyiangan lahan secara rutin terbukti efektif bisa mencegah serangan ulat perusak daun. Apabila gejala-gejala awal dari serangan ulat perusak daun ini sudah terlihat, Anda dapat memberantasnya menggunakan insektisida. Di antaranya meliputi Buldok 25 EC, March 50 EC, Decis 2.5 EC, dan Proclaim 5 SG. Taburkanlah bahan insektisida di atas sesuai dengan saran yang tertera di bagian kemasannya. Niscaya ulat perusak daun ini pun bakalan musnah.