Cara Mengendalikan Hama Tikus di Sawah

Salah satu hama yang sangat berbahaya bagi tanaman padi ialah tikus sawah (Rattus argentiventer). Bahkan serangan tikus sanggup mengakibatkan seorang petani gagal memanen beras dari sawahnya karena sudah terlanjur habis dimakan oleh tikus. Hal ini dikarenakan tikus merupakan binatang yang sangat rakus dan serangannya pun biasanya dilakukan secara massal.

Petani sering tidak berdaya kalau berhadapan dengan tikus. Serangan tikus bisa terjadi pada semua fase, dari persemaian benih hingga pemanenan hasil. Hama ini begitu sulit dikendalikan sebab memiliki sifat biologi dan ekologi yang berbeda daripada hama-hama lainnya. Pantauan yang lemah mengakibatkan terjadinya ledakan populasi tikus. Langkah antisipasi yang tidak serius juga bisa menyebabkan pengendaliannya lebih sulit dilakukan.

Adapun solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hama tikus di antaranya :

Penanaman dan Pemanenan Serempak

Penanaman bibit padi di sawah sebaiknya dilaksanakan secara serempak dengan sawah-sawah yang lainnya. Kalau pun ada selisih waktu, maka selisih penanaman awal dan penanaman akhir tidak boleh lebih dari 2 minggu. Begitu pula dengan pemanenan bulir-bulir padi hendaknya dilaksanakan secara serempak. Tujuannya untuk membatasi ketersediaan pakan bagi tikus sehingga dapat menekan perkembangbiakannya.

Pembersihan dan Sanitasi Hama Tikus

Anda perlu melakukan sanitasi lingkungan secara menyeluruh. Proses ini dilakukan dengan membersihkan gulma dan semak belukar yang tumbuh di area persawahan dan lingkungan di sekitarnya. Termasuk tanggul, irigasi, pematang, dan lain-lain. Buat kondisi sawah menjadi lebih bersih dan terbuka agar tidak dijadikan sarang oleh tikus. Lakukan sanitasi secara berkala dengan petani lainnya.

Pembuatan Pematang yang Benar

Pematang sawah yang ideal ukurannya tidak terlalu tinggi atau terlalu lebar. Pematang tersebut cukup pas dipakai untuk berlalu-lalang di area persawahan. Hindari membuat pematang yang terlalu tinggi atau lebar karena berpotensi besar menjadi tempat bersarangnya tikus. Tikus-tikus biasanya suka membikin sarangnya di pematang yang memiliki tinggi dan lebar berukuran lebih dari 30 cm.

Perburuan Tikus secara Massal

Upaya pengendalian terhadap tikus juga harus dilakukan secara mekanis. Anda perlu memburu tikus-tikus tersebut secara berkala untuk mengurangi populasinya. Lakukan upaya perburuan ini dengan berbagai cara. Mulai dari penangkapan secara langsung, pemasangan jerat dan racun, dan sebagainya. Sekali lagi, perburuan tikus ini harus dilakukan secara massal kompak bersama dengan petani lainnya.

Pengendalian dengan Teknik Fumigasi

Pengemposan (fumigasi) adalah suatu teknik pengendalian hama yang memanfaatkan pestisida berwujud gas. Sebelumnya ruangan yang menjadi sarang bagi hama ditutup serapat mungkin agar hama terjebak di dalamnya, lalu masukkan pestisida ini. Hama yang terjebak di ruangan tersebut tidak akan bisa keluar. Mau tak mau, hama tadi akan menghirup pestisida gas hingga akhirnya mati.

Pemanfaatan Predator Alami Tikus

Padi memang merupakan makanan yang disukai tikus. Tetapi di sisi lain, tikus juga menjadi santapan yang lezat bagi binatang predator lainnya. Contoh predator yang suka memakan tikus antara lain ular, kucing, anjing, burung hantu, dan burung elang. Anda sebaiknya membiarkan binatang-binatang yang notabene adalah predator bagi tikus ini hidup dengan nyaman di area persawahan.

Penggunaan Bahan Kimia yang Tepat

Di zaman modern ini, Anda bisa menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengatasi tikus yang menjadi hama tanaman padi. Walaupun memakan biaya yang tidak sedikit, cara ini sangat efektif dipakai untuk mengendalikan hama tikus. Populasi tikus yang sudah terlampau tinggi hanya bisa dikendalikan memakai pestisida dari bahan kimia ini. Pergunakan pestisida ini secara tepat dan bijaksana.