Ternyata Ini Rahasia Menanam Tanaman Lavender agar Rajin Berbunga!

Lavender dikenal sebagai tanaman hias yang memiliki bunga berwarna ungu dan indah. Keharuman bunga lavender bahkan disebut-sebut ampuh digunakan sebagai pengusir nyamuk alami. Menanam lavender termasuk gampang-gampang dan sedikit susah. Gampang karena lavender sebenarnya merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Sedikit susah terutama pada saat proses penyemaian benih lavender.

Berikut ini adalah tips-tips menanam bunga lavender secara lengkap!

Semai dengan Media yang Tepat

Banyak para penghobi tanaman yang mengaku kesulitan dalam menyemai benih lavender. Padahal rahasianya terletak pada penggunaan media semai yang tepat yaitu kompos dari akar pakis. Pilih kompos dengan butiran yang halus, lembut, berwarna gelap pekat, dan kondisinya basah. Penyemaian dilakukan hingga benih berkembang menjadi tunas dan tingginya mencapai 5 cm, lalu pindahkan ke pot.

Pakai Pot yang Berukuran Besar

Lavender adalah tanaman hias yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi. Jadi bila anda ingin memeliharanya di pot, usahakan pakai pot yang berukuran cukup besar sedari awal supaya tanaman tidak perlu dipindahkan-pindahkan lagi. Solusi lain, cobalah tanam lavender di pekarangan karena pesonanya sangat indah dan berbau semerbak.

Pastikan Tanaman Bisa Mendapat Sinar Matahari

Sebagaimana tanaman-tanaman berbunga lainnya, lavender juga sangat menyukai sinar matahari. Tanaman ini akan tumbuh normal jika mendapatkan sinar matahari penuh selama 7-8 jam/hari untuk berfotosintesis. Di sisi yang lain, lavender justru kurang menyukai lingkungan yang terlalu lembab dan mempunyai curah hujan yang tinggi. Usahakan kondisi media tanam yang digunakan juga mendukung sistem aerasi yang baik.

Selalu Gunakan Pupuk Organik

Lambat laun, tingkat kesuburan media tanam akan semakin berkurang. Oleh karenanya, anda perlu melakukan pemupukan ulang secara teratur untuk memastikan lavender bisa memperoleh nutrisi yang cukup. Rekomendasi kami, selalu gunakan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk kompos. Hindari memakai pupuk kimia karena jika pemberian dosisnya berlebihan, maka pupuk tersebut akan berubah menjadi racun yang dapat mematikan tanaman.