Tanaman porang memiliki potensi yang sangat besar untuk dibudidayakan di Indonesia. Ini merupakan tanaman penghasil umbi yang dapat dikonsumsi. Umbi porang biasanya diolah menjadi tepung konjak terlebih dahulu. Barulah kemudian tepung ini diolah lagi menjadi jelly, mie, lem, tahu, dan sebagainya. Saat ini umbi porang lebih banyak diekspor. Negara tujuannya antara lain China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hongkong. Harga umbi porang yang telah dikeringkan tergolong cukup mahal.
Budidaya tanaman porang dapat dilakukan di Indonesia. Tanaman dengan nama latin Amorphophallus muelleri BI. ini tumbuh subur di berbagai daerah di Nusantara, terutama di dataran rendah yang terletak pada ketinggian 100-600 m dpl. Apabila tertarik, Anda bisa mencoba menanam tumbuhan yang satu ini. Bahkan Anda bisa menanam porang dengan sistem tumpangsari bersama pohon-pohon besar penghasil kayu seperti jati, mahoni, sengon, dan lain-lain. Lumayan banget loh hasilnya!
Anda bisa mendapatkan bibit tanaman porang di www.tokotanaman.com. Kami menjual bibit porang asli. Bukan bibit tanaman suweg atau walur yang sekilas mirip sekali dengan tanaman porang. Dengan keaslian bibit yang terjamin, maka investasi Anda dalam membudidayakan porang lebih terjamin. Selain itu, bibit porang yang dijual di www.tokotanaman.com juga dibanderol dengan harga yang terjangkau. Kami juga memberikan harga khusus bagi Anda yang melakukan pembelian bibit porang dalam jumlah besar.
Agar tanaman porang yang Anda budidayakan mampu menghasilkan umbi yang besar dan banyak, silakan Anda bisa mengikuti kiat-kiat di bawah ini!
Siapkan Tanah yang Subur dan Gembur
Trik dasar untuk menanam tumbuhan penghasil umbi layaknya porang ini yaitu Anda harus menanamnya di lahan yang subur dan gembur. Anda tidak boleh serta-merta menanam bibit porang di lahan langsung, Melainkan Anda perlu mengolah lahan tersebut terlebih dahulu. Setidaknya Anda perlu membuat lubang tanam yang berukuran 30 x 30 x 50 cm pada jarak tanam 150-200 cm. Kemudian masukkan pupuk kandang sebanyak 1 kg/lubang. Diamkan lubang tanam ini selama 1-2 minggu sebelum ditanami bibit porang.
Usahakan Lahan Senantiasa Ternaungi
Tanaman porang adalah tumbuhan yang tidak terlalu suka dengan sinar matahari. Pertumbuhan tanaman ini justru akan semakin bagus manakala ditanam di tempat yang teduh. Setidaknya tanaman porang ini hanya memerlukan pencahayaan sinar matahari sebesar 60-70 persen saja. Oleh karena itu, Anda dapat menanam porang secara tumpangsari bersama pohon-pohon yang besar seperti jati, mahoni, sengon, dan lain-lain. Namun Anda tetap harus menjaga sirkulasi udara di lahan supaya tidak lembab.
Bersihkan Lahan dari Gulma secara Rutin
Pastikan tanaman porang bisa mendapatkan air dan nutrisi secara optimal. Jangan sampai pertumbuhan tanaman ini tersaingi oleh gulma yang tumbuh di lahan. Jadi lakukan upaya pembersihan lahan ini secara rutin. Anda bisa menyiangi tumbuh-tumbuhan gulma tersebut menggunakan sabit. Yang dimaksud gulma yaitu semua tanaman selain porang dan tanaman tumpangsari yang tumbuh di lahan. Misalnya seperti rumput, ilalang, teki-tekian, bayam-bayaman, dan tanaman liar lainnya.
Lakukan Pendangiran secara Berkala
Pendangiran yaitu upaya mengembalikan gundukan tanah yang terdapat di sekitar tanaman. Hal ini penting dilakukan terutama untuk tumbuh-tumbuhan penghasil umbi seperti porang. Dengan adanya gundukan tanah di sekelilingnya, tanaman akan terhindar dari genangan air yang bisa menyebabkan umbinya menjadi busuk. Selain itu, gundukan tanah ini juga berguna untuk mengoptimalkan pertumbuhan umbi porang. Sembari melakukan penyiangan gulma, Anda bisa melakukan pekerjaan pendangiran ini.
Cukupi Kebutuhan Nutrisi Pada Tanaman
Tanaman porang mutlak harus diberi pupuk agar pertumbuhannya menjadi subur. Pupuk menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh porang supaya tetap dapat bertahan hidup dan menghasilkan umbi yang maksimal. Pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang sebanyak 1 kg/tanaman yang diberikan saat penanaman. Kemudian pupuk kandang ini bisa diberikan setiap bulan supaya kondisi lahan semakin subur. Sementara untuk pemberian pupuk kimiawi bisa dilakukan setahun sekali yaitu pupuk urea 10 gram/tanaman dan pupuk SP-36 36,5 gram/tanaman.
Kendalikan Serangan Hama dan Penyakit
Wajib hukumnya menjaga kondisi kesehatan tanaman porang dengan baik. Anda harus waspada terhadap semua hama dan bibit penyakit yang mungkin dapat menyerang tanaman ini. Terutama adalah penyakit layu fusarium yang bisa menjadi wabah di lahan penanaman porang. Untuk melakukan pencegahannya, Anda bisa mengaplikasikan fungisida dan insekstisida ke tanaman porang secara berkala. Pantau terus kondisi setiap tanaman. Apabila ada tanaman yang menunjukkan gejala-gejala awal serangan hama atau penyakit, Anda harus segera melakukan pengendalian secara tepat.