Kenali Penyakit-penyakit Pada Tanaman Anggrek dan Teknik Pengendaliannya

Di bawah ini merupakan jenis-jenis penyakit pada tanaman anggrek, di antaranya :

Penyakit Buluk

Perlu diketahui, cendawan penyebab penyakit buluk ini kerap kali terdapat di media tanam. Setelah itu, kultur spora cendawan tersebut terbawa oleh biji anggrek akibat kondisi tutup botol yang tidak steril. Gejala awal serangannya adalah biji anggrek ini tidak berhasil berkembang menjadi kecambah sehingga proses persemaian dalam botol mengalami kegagalan. Sementara itu, serangan cendawan pada kecambah bakalan membuatnya layu atau mati.

Metode pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu :

  • Pada awal serangan penyakit, Anda dapat segera mengeluarkan media dari dalam botol, lalu menutup kembali botol tersebut secepatnya. Kegiatan ini wajib dilaksanakan dalam keadaan yang steril ya.
  • Sedangkan pengendalian pada kecambah yang sudah cukup besar, Anda bisa mengeluarkan kecambah tadi dari botol lalu mencucinya dengan fungisida. Lantas kecambah tersebut bisa ditanam dalam pot.

Penyakit Rebah Kecambah

Penyakit rebah kecambah biasanya menyerang tanaman anggrek ketika dalam persemaian. Penyakit ini diketahui menyebar melalui air. Gejala awal serangannya bisa dilihat dari munculnya bercak kecil bening pada permukaan daun yang kemudian akan melebar dan menular ke bagian atas daun hingga tunas, serta bagian bawah tanaman sampai ke ujung akar. Apabila serangan ini terus berlanjut, maka kecambah anggrek tersebut akan membusuk dan akhirnya mati.

Di bawah ini merupakan metode pengendaliannya yang kami rekomendasikan :

  • Bibit anggrek yang sakit wajib segera dibuang dan dibakar hingga musnah.
  • Pot dan kumpulan kecambah yang terserang bisa dikeringkan dulu, dan disemprot memakai fungisida.

Penyakit Bercak Cokelat

Diketahui bahwa kecambah anggrek jenis Phalae nopsis mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap bakteri ini, terutama di kondisi cuaca yang sangat lembap. Infeksinya sendiri akan berlangsung lewat daun yang basah atau bekas luka yang terdapat di daun. Jadi sentuhan daun yang sakit ke daun yang sehat akan menularkan penyakit ini. Gejala awalnya yakni timbulnya bercak kecil bening pada pucuk daun yang kemudian akan meluas ke semua kompot dalam beberapa hari. Akhirnya, daun kecambah anggrek pun menjadi rusak dan mati.

Diketahui bahwa penyakit bercak cokelat ini merupakan salah satu penyakit tumbuhan anggrek yang paling berbahaya dan sulit sekali dikendalikan pada awal serangannya. Jadi kalau serangannya sudah terlalu parah, maka tak ada solusi lainnya selain memusnahkan tanaman anggrek terserang.

Penyakit Bercak Hitam

Penyakit bercak hitam yang menyerang tanaman anggrek ditimbulkan oleh cendawan. Penyakit ini cepat sekali menular ke tanaman lain melalui akar dan peralatan yang tak steril. Gejala serangannya dimulai dari timbulnya warna cokelat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang, dimulai dari daun ke atas sampai tunas serta ke bawah hingga ke ujung akar. Dampak yang paling terasa adalah pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, posturnya kerdil, sampai menyebabkan kematian.

Upaya-upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini antara lain :

  • Memotong dan membuang bagian tanaman anggrek yang sudah terserang
  • Menyemprotkan fungisida untuk mematikan cendawan penyebab penyakit
  • Membersihkan peralatan potong dengan alkohol atau membakarnya sebelum digunakan

Penyakit Busuk Akar

Penyakit berikutnya yang harus Anda waspadai ialah penyakit busuk akar. Penyakit ini sendiri telah diketahui disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Gejala awal yang muncul dari serangannya yaitu kondisi akar leher bakal membusuk hingga mencapai bagian rhizoma dan umbi batang. Selain itu, daun serta umbi batang tanaman juga akan menguning, mengeriput, menipis, dan bengkok. Hal ini tanaman menjadi kerdil dan kondisinya tidak sehat.

Pengendalian penyakit busuk akar pada tanaman anggrek dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang sakit dan membuangnya. Kemudian bekas dari potongan tersebut bisa Anda semprot memakai fungisida seperti Benlate.

Penyakit Layu

Penyebab dari penyakit layu pada tanaman anggrek yaitu cendawan Fusarium oxyporum. Gejalanya sekilas mirip dengan serangan pada penyakit busuk akar. Tetapi perbedaannya adalah pada rhizoma terdapat garis-garis atau lingkaran yang berwarna ungu. Kemudian pada tingkat serangan yang lebih berat lagi, seluruh rhizoma tersebut akan berwarna ungu serta diikuti oleh pembusukan pada bagian umbi batang. Akhirnya kondisi tanaman pun menjadi parah dan sangat tidak sehat.

Metode pengendalian penyakit layu bisa dikerjakan dengan membuang bagian tanaman yang sudah terserang dan membuangnya. Lalu bekas potongan tersebut dapat Anda semprot memakai Benlate. Sebaiknya tanaman tadi juga lekas dipindahkan ke media baru yang masih segar dan bersih. Pastikan tempat ini mempunyai sirkulasi udara yang lancar, terutama di sekitar tanaman.

Penyakit Busuk

Penyakit busuk pada tanaman anggrek disebabkan oleh Sclerotium rolfsi. Ini merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena memberikan dampak yang serius. Gejala awal serangannya yaitu munculnya bintil-bintil kecil yang berwarna cokelat pada bagian tanaman yang telah terserang penyakit. Selanjutnya bagian tersebut pun lama-kelaman akan membusuk.

Anda dapat mengendalikan penyakit busuk ini dengan memotong bagian tanaman yang telah sakit dan membuangnya. Kemudian semprotkan desinfektan dengan larutan formalin 4% atau fungisida antibiotik Natrippene pada media tanam dan seluruh permukaan pot.

Penyakit Bercak Cokelat

Anda juga harus mewaspadai penyakit bercak cokelat yang dapat menimpa tanaman anggrek yang Anda sayangi. Penyakit ini memiliki gejala awal serangan yaitu timbulnya bercak berwarna cokelat pada permukaan daun, lalu bercak ini akan menyebar ke seluruh bagian tanaman anggrek. Metode pengendalian penyakit bercak cokelat ini bisa dikerjakan dengan membuang semua bagian tanaman yang sakit. Kemudian Anda bisa menyemprotkan fungisida/antibiotik Streptomycin atau Physin 20.

Penyakit Busuk Lunak

Penyakit busuk lunak adalah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Erwinia cartovora. Penyakit ini memiliki gejala awal berupa pembusukan pada daun dan akar tanaman anggrek serta menimbulkan bau. Diketahui bahwa penyakit ini mampu menyebar luas dengan cepat sekali. Namun khusus pada bagian rhizoma dan umbi batang tanaman biasanya tingkat penyebarannya relatif agak lambat. Anda harus benar-benar mewaspadainya.

Metode pengendalian penyakit busuk lunak pada tanaman anggrek ini bisa dilakukan dengan selalu mensterilkan semua peralatan kebun. Selain itu, Anda juga harus cepat memotong bagian tanaman yang sakit dan membuangnya, lalu semprotkan Physan 20. Anda juga bisa menyemprotkan formalin 4% ke pot tanaman.

Penyakit Bercak Bercincin

Penyakit bercak bercincin yang menimpa tanaman anggrek disebabkan oleh virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum). Penyakit yang satu ini benar-benar harus Anda waspadai karena bisa menimbulkan dampak yang serius. Gejala awal serangannya yaitu muncul lingkaran atau garis-garis kekuningan di bagian permukaan daun. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan membuang bagian-bagian tanaman yang sakit serta mensterilkan semua peralatan potong secara berkala.

Penyakit Cymbidium

Perlu diketahui bahwa penyebab penyakit Cymbidium pada tanaman anggrek adalah virus Mozaic Cymbidium. Ciri-ciri dari penyakit ini adalah timbul bercak kekuningan yang menjadi jaringan mati berbintik, bergaris, atau lingkaran. Khusus pada tanaman anggrek jenis Cattleya, bercak ini biasanya berwarna cokelat atau hitam dan cekung. Kadang-kadang juga terdapat gejala kematian jaringan di bagian tengah daun yang dikelilingi oleh jaringan normal. Selain itu, banyak daun tua yang mati yang menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati.

Anda dapat mengendalikan penyakit Cymbidium ini dengan membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan semua alat yang digunakan secara berkala.

Penyakit Busuk Hitam

Anda harus tahu, peyebab penyakit busuk hitam adalah cendawan Phytopytora omnivora. Penyakit ini dapat Anda identifikasi melalui kemunculan warna kehitam-hitaman pada bagian pangkal daun, lalu akan melunak, membusuk, dan akhirnya mati. Anda harus menaruh perhatian yang serius pada penyakit ini karena dapat menimbulkan kerusakan yang serius.

Metode pengendalian penyakit busuk hitam ini bisa Anda lakukan dengan menyemprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban, atau Banrot. Khusus untuk fungisida yang berbentuk tepung, Anda bisa menggunakan dosis sebanyak 2 gram/2 liter air.