Krisan dikenal pula dengan sebutan seruni atau bunga emas. Berasal dari China serta dipopulerkan oleh Jepang, kini bunga krisan telah menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Bahkan krisan menjadi salah satu bunga potong yang paling populer. Penyebabnya tidak lain karena bunga krisan ini punya warna yang beragam, penampilannya begitu menarik, dan mempunyai daya tahan yang cukup lama. Anda tidak boleh ketinggalan untuk mendapatkan keuntungan dari bunga krisan ini.
Langkah awal dalam membudidayakan bunga krisan yaitu melakukan pembibitan dengan baik. Anda bisa mendapatkan benih bunga krisan yang berkualitas unggul di www.tokotanaman.com ya. Di sini kami menyediakan berbagai jenis bunga krisan dengan bentuk, ukuran, dan warna yang bermacam-macam. Di antaranya seperti lilac cindy, pearl cindy, white cindy, applause, yellow mandalay, rage, time, delano, inga, brides, improved funshine, green peas, puma, reagen, dan lain-lain.
Para petani sendiri biasanya akan melakukan pembibitan tanaman krisan secara vegetatif jika sudah memiliki tanaman sebelumnya. Tujuannya yaitu menghemat biaya produksi, mempertahankan mutu bunga krisan, dan mempercepat masa penanaman. Menanam bunga krisan secara vegetatif mampu membuat proses pemanenan dapat dilakukan lebih cepat. Di sini Anda dapat menggunakan metode anakan, stek pucuk, dan kultur jaringan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Sebenarnya tidak terlalu susah untuk bisa membibitkan tanaman bunga krisan. Apalagi jikalau Anda menggunakan metode stek pucuk yang notabene terbilang sangat mudah untuk dikerjakan. Namun supaya Anda lebih mudah dalam melaksanakan pekerjaan ini, silakan Anda bisa mengikuti panduan kerja sebagai berikut!
Bibit Asal Stek Pucuk
Tentukan tanaman bunga krisan yang kondisinya sehat dan umurnya sudah cukup. Kemudian pilihlah bagian tunas pucuk yang tampak sehat, tumbuh subur, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, dan memiliki 3 helai daun dewasa yang berwarna hijau cerah. Potonglah bagian pucuk krisan tadi. Lantas cepat semaikan di media yang tepat. Biasanya proses penyemaian stek pucuk krisan ini dilaksanakan di dalam ruangan yang dingin atau lemari pendingin khusus.
Bagaimanapun juga kita harus memastikan kondisi pucuk tanaman krisan yang hendak disetek tetap dalam keadaan yang segar supaya tetap hidup dan bisa terus tumbuh. Jadi penyemaiannya dilakukan di ruangan/peralatan khusus yang dingin dengan suhu udara di bawah 4 oC serta tingkat kelembapan udara 30% agar kesegaran stek pucuk tersebut tetap bertahan dan bisa tumbuh setelah 3-4 minggu masa penyemaian. Sebelumnya pucuk-pucuk krisan ini dibungkus memakai beberapa lapis tisu, lalu dimasukkan ke dalam plastik. Setiap kantung plastik ini berisi 50 pucuk krisan.
Stok Tanaman Induk
Sebaiknya Anda sediakan area pertanaman khusus yang berisi tumbuhan bunga krisan yang menjadi pohon induk. Sehingga produksi bibit tanaman krisan secara vegetatif pun dapat dilakukan sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan bahan tanaman tanpa mengganggu produksi bunga krisan itu sendiri. Jadi area induk ini mesti disiapkan secara khusus dan terpisah dari area budidaya. Sedangkan untuk jumlah stok tanaman induk yang dipelihara disesuaikan dengan kebutuhan bibit.
Biasanya setiap tanaman krisan induk dapat menghasilkan sampai 10 stek pucuk per bulan. Sehingga jumlah stek pucuk yang mampu dihasilkan oleh tanaman krisan selama 4-6 bulan pemeliharaan ialah sekitar 40-60 stek pucuk. Di area pertanaman pohon induk ini dilaksanakan pemeliharaan tambahan yakni pengaturan kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya buatan dari sinar lampu mulai dari pukul 23.00 sampai 03.00 dini hari. Salah satu lampu yang kami rekomendasikan yaitu Phillips Growlux SL 18.
Tanaman bunga krisan yang diperuntukkan khusus sebagai pohon induk juga perlu mendapatkan perawatan khusus sebagai berikut :
- Pemangkasan bagian pucuk tanaman krisan yang dilakukan pada usia 2 minggu setelah bibit ditanam. Caranya yaitu Anda bisa memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh sepanjang 0,5-1 cm. Metode ini akan merangsang tumbuhnya cabang baru.
- Penumbuhan cabang primer yang dilakukan melalui perlakuan pinching yang secara efektif dapat merangsang tumbuhnya tunas ketiak hingga sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun ini dibiarkan agar tumbuh sepanjang 15-20 cm yang disebut cabang primer.
- Penumbuhan cabang sekunder pada cabang primer. Caranya ialah pangkaslah bagian pucuk tiap-tiap ujung cabang primer sepanjang 0,5-1 cm. Dari bekas pemangkasan ini, nantinya akan tumbuh cabang baru yang mesti dipelihara hingga tumbuh sepanjang 10-15 cm.
Metode Penyemaian Bibit
Penyemaian bibit tanaman krisan dilaksanakan di dalam bak khusus. Namun sebelumnya Anda perlu menyiapkannya dahulu. Memang sebaiknya bibit krisan disemai di bak agar memudahkan kita dalam merawat tanaman ke depannya. Lahan persemaian ini berupa bak-bak yang berukuran lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, serta panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Sebaiknya gunakanlah bak yang mempunyai kaki-kaki yang tinggi untuk mencegah serangan hama.
Jangan lupa untuk melubangi bagian bawah bak tersebut sebagai saluran drainase air. Media semai yang digunakan berupa pasir murni yang telah disterilkan. Isikan pasir ini ke bak semai hingga cukup penuh. Oleskan ZPT dahulu ke stek pucuk krisan yang mau ditanam. Lalu tanamlah stek pucuk krisan tersebut dengan jarak tanam 3 x 3 cm serta kedalamannya 1-2 cm. Setelah semuanya ditanam, lalu pasanglah sungkup plastik yang transparan di seluruh permukaan bak.
Selama dalam tahap penyemaian, bibit krisan mesti dirawat dengan baik. Pemeliharaan yang utama adalah penyiraman memakai sprayer sebanyak 2-3 kali per hari. Anda juga perlu memasang bohlam lampu untuk memacu pertumbuhan vegetatif. Apabila terlihat tanda-tanda bibit tanaman terserang penyakit, Anda perlu menyemprotkan pestisida, insektisida, atau fungisida yang sesuai. Buka plastik sungkup pada sore dan malam hari, khususnya saat bibit hendak dipindahkan ke kebun. Bibit krisan dari stek pucuk ini siap dipindahtanamkan ke kebun pada usia 10-14 hari setelah semai.