Cara Membuat Bonsai dari Tanaman Liar, Gak Sesulit yang Dikira Kok

Sebagai penyuka tanaman hias, bonsai tentunya terdengar akrab di telinga Anda. Ini merupakan seni memelihara tanaman dengan menjaga supaya posturnya tetap kerdil. Semakin kerdil ukuran suatu bonsai biasanya pesona tanaman tersebut akan semakin terpancar. Keindahan bonsai terletak pada lekukan batang dan cabang-cabangnya yang berpadu serasi dengan daun, bunga, dan buah. Maka tak heran harga bonsai jauh lebih mahal daripada tanaman hias pada umumnya.

Anda mungkin merasa penasaran bagaimana sih proses pembuatan suatu bonsai? Bagaimana bisa tanaman yang semula tampak biasa-biasa saja dibentuk menjadi sangat indah melalui seni bertanam bonsai? Bonsai sendiri merupakan teknik memelihara tanaman yang berasal dari Asia Timur, khususnya Jepang. Bonsai menjadi apresiasi kita terhadap keindahan daun, dahan, akar, dan batang pohon. Pohon dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi lebih indah. Biasanya digunakan pot dangkal sebagai wadah penanaman bonsai.

Pembuatan bonsai mencakup teknik pemotongan, pemangkasan tanaman, pembentukan cabang memakai kawat, dan pembuatan akar menyebar di atas batu.

Penentuan Gaya

Bonsai yang bagus memiliki bentuk yang indah dan natural. Artinya keseluruhan bagian tanaman tampak harmonis serta tidak menyimpang dari bentuk aslinya. Bonsai secara umum terbentuk atas segitiga asimetris. Terdapat 5 gaya dasar pembuatan bonsai antara lain tegak lurus (chokkan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), menggantung (kengai), dan setengah menggantung (han kengai). Dari 5 gaya dasar tersebut dapat diturunkan menjadi bermacam-macam gaya antara lain :

  1. Sapu terbalik (hokizukuri)
  2. Akar terjalin (netsunagari)
  3. Tertiup angin (pukinagashi)
  4. Tumbuh dari batang (ikadabuki)
  5. Terpelintir (nejikan)
  6. Bebas (bunjin)
  7. Tumbuh di batu (ishizuki)
  8. Cabang merunduk (shidarezukuri)
  9. Menonjolkan akar (neagari)
  10. Mencengkeram batu

Pengaturan Cabang

Pengaturan cabang tanaman bonsai disesuaikan dengan gaya yang telah dipilih. Misalnya untuk bonsai dengan gaya dasar tegak, tegak berliku, dan miring bisa diatur cabang-cabangnya dengan teknik sebagai berikut. Bila Anda ingin membuat bonsai dengan gaya dasar miring, arahkan cabang pertamanya berlawanan dengan kemiringan batang. Sebaiknya jarak antara cabang tanaman ini tidak rata, melainkan renggang di bagian bawahnya. Kemudian semakin ke atas jarak antar-cabang ini dibuat semakin rapat.

Pengikatan dengan Kawat

Anda perlu menggunakan kawat untuk membantu pembentukan batang, cabang, dan ranting tanaman supaya tumbuh sesuai dengan keinginan. Gunakan kawat aluminium atau kawat tembaga sebab antikarat sehingga tak berisiko meracuni tanaman. Ada baiknya Anda memilih kawat yang memiliki diameter sekitar sepertiga dari batang tanaman yang akan dibentuk agar cengkeramannya kuat.

Kalau tidak ada, Anda bisa menggantinya dengan memakai 2-3 kawat sekaligus asalkan masing-masing kawat ini tidak saling tindih. Aturlah sudut lilitan kawat ini kira-kira 45 derajat dengan jarak relatif sama. Selain kawat, Anda juga bisa memakai tali rafia khususnya untuk membengkokkan cabang ke arah bawah. Ikatkan tali ini di cabang yang akan ditarik ke bawah serta bagian pangkal batang, pangkal akar, atau pot tanaman.

Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan ini bertujuan untuk membentuk tanaman dengan cara melakukan pemotongan terhadap bagian-bagian tanaman yang ingin dibuang atau dipendekkan. Pemotongan pada cabang sebaiknya dilakukan pada pangkal cabang, dipotong datar, dan tidak menyisakan bekas cabang. Anda juga bisa memotong agak melengkung ke dalam batang supaya luka bekas potongannya cepat tertutup kulit batang. Begitu pula pada ranting.

Pada pemendekan cabang atau ranting, pemotongannya dikerjakan secara miring dengan luka potongan menghadap ke atas agar luka bekas potongannya cepat kering dan menutup. Khusus untuk tunas daun yang tumbuh sebaiknya langsung dibuang secepat mungkin sebelum tumbuh dan terbentuk sempurna agar tidak terlalu membuang banyak energi untuk pemulihannya. Tunas daun ini harus dibuang guna menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang tidak diperlukan.

Sedangkan untuk pengurangan daun pada cabang atau ranting tanaman dimaksudkan untuk menyeimbangkan ukuran antara ranting terhadap cabang atau cabang terhadap batang. Semakin banyak jumlah daun yang dimiliki oleh cabang, maka pertumbuhan membesarnya akan semakin cepat. Jadi Anda bisa memperbanyak jumlah daun di ranting atau cabang yang ukurannya ingin dibuat besar. Begitu pun untuk ranting atau cabang yang ukurannya melebihi standar sebaiknya dikurangi jumlah daunnya. Adapun ukuran standar cabang yang baik ialah sepertiga dari ukuran batang, di mana cabang tersebut tumbuh.

Koreksi Terhadap Tanaman

Langkah ini bertujuan untuk menyempurnakan bentuk bonsai atau bakalan tanaman bonsai yang telah dibuat namun ada beberapa kesalahan yang terjadi. Kami akan membantu menyiasati bonsai yang salah bentuk tersebut dengan memberikan solusi-solusi di bawah ini :

  • Bonsai yang cabangnya tumbuh saling berkaitan bisa diatasi dengan membuang sebagian atau membengkokkannya ke arah yang benar melalui proses pengawatan.
  • Jika cabang bonsai menggantung ke bawah, Anda bisa memperbaikinya dengan membengkokkan cabang tersebut ke arah yang benar menggunakan kawat.
  • Solusi untuk mengatasi cabang bonsai yang tumbuh ke atas adalah bengkokkan dengan memakai kawat atau tali.
  • Cabang yang tumbuh ke arah depan bisa dibuang atau dirubah arah tumbuhnya memakai kawat. Namun bila ukurannya sudah terlalu besar, Anda bisa membuang lalu membuat lubang/rongga di batangnya.
  • Untuk mengatasi tanaman bonsai dengan cabang yang tumbuh membentuk lingkaran yaitu Anda bisa membuang dan meninggalkan satu saja.
  • Cabang yang tumbuh di ketinggian yang sama ada baiknya Anda membuang dan menyisakan salah satunya saja.
  • Ada pula kasus cabang yang tumbuh menyilang. Cara mengatasinya dengan membuang atau melakukan pengawatan untuk mengubah arah tumbuhnya.
  • Jika ukuran cabang lebih besar daripada batang, Anda bisa membuang cabang tersebut atau mengupas kulitnya dan dimatikan. Lalu kecilkan ukurannya dan diawetkan memakai cairan kapur atau belerang.
  • Bonsai dengan bagian kepalanya yang terpotong sebaiknya dipelihara tunas yang tumbuh dekat kepala menghadap ke muka. Lalu setelah kondisinya cukup kuat, Anda dapat membengkokkannya memakai kawat ke arah atas.