Proses Penanganan Pasca Panen Kopi untuk Mempertahankan Aroma & Rasa

Penanganan pasca panen kopi meliputi pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan setelah proses pemanenan buah kopi selesai dilaksanakan. Pekerjaan tersebut mencakup pembersihan dan penjemuran biji kopi hingga berbentuk coffee beans yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk, dan kulit ari sehingga siap untuk diperdagangkan.

Penanganan pasca panen kopi harus dikerjakan secara tepat agar kualitasnya terjaga dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Kritertia mutu biji kopi yang perlu diperhatikan tersebut mencakup faktor fisik, citarasa, kebersihan, keseragaman, dan konsistensi. Konon katanya rasa nikmat dari suatu biji kopi dipengaruhi oleh kebun 60%, roasting 30%, serta penyeduhan 10%. Yang menarik, dominasi rasa biji kopi oleh kebun terjadi pada saat proses panen buah kopi.

Secara garis besar, terdapat dua macam teknik untuk menangani pasca panen kopi yaitu metode basah dan metode kering. Simak ulasan lengkap dari kami di bawah ini!

Pasca Panen Kopi dengan Metode Basah

Pada dasarnya, penanganan pasca panen kopi dengan metode basah dilakukan melalui tahap pengelupasan kulit dan penghilangan lendir sisa daging buah menggunakan air. Tahap selanjutnya biji-biji kopi yang sudah dalam kondisi bersih tersebut akan dijemur di bawah sinar matahari langsung.

Setelah buah dipetik dari tanaman kopi, semua buah ini direndam di air terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya. Buah kopi yang bermutu rendah akan tetap terapung di permukaan air. Jadi seluruh buah yang terapung ini harus disingkirkan agar tidak merusak mutu dari buah-buah kopi lainnya.

Setelah itu memasuki tahap pengupasan yaitu memisahkan kulit buah kopi dari biji. Hasil dari proses tadi berupa biji kopi yang masih diselimuti kulit tanduk dan berlendir. Oleh sebab itu, diperlukan teknik pembersihan biji kopi sekali lagi sehingga biji tersebut benar-benar layak.

Pada metode basah, dikenal dua teknik untuk membersihkan kulit tanduk dan lendir dari biji kopi. Pertama yakni teknik semi-washed, lapisan lendir yang masih menempel di kulit tanduk dibuang dengan cara memasukkan biji kopi ke karung selama 12-24 jam. Hasilnya berwujud biji kopi yang memiliki permukaan kesat, tidak licin, dan tidak berlendir. Biji tersebut lantas dibilas dengan air, kemudian dijemur. Metode basah dengan teknik semi-washed ini akan menciptakan biji kopi yang mempunyai rasa asam yang rendah dengan rasa body yang cukup kuat.

Kedua yaitu teknik fully-washed yang dilaksanakan dengan merendam biji di air selama 12 jam, di mana pada jam ke-6, air rendaman perlu diganti. Setelah direndam, biji kopi tersebut selanjutnya dibilas dengan sir bersih dan dijemur hingga kering. Karakter citarasa yang didapat dari metode basah dengan teknik fully-washed adalah biji kopi yang mempunyai rasa yang ringan dan mild.

Pasca Panen Kopi dengan Metode Kering

Dibandingkan dengan metode basah yang bisa dikerjakan oleh para petani pemula, pasca panen kopi dengan metode kering harus dilaksanakan oleh para petani yang sudah berpengalaman karena menyimpan risiko gagal rasa. Kopi yang mengalami gagl rasa tentu saja menyebabkan kualitasnya menurun drastis sehingga harganya pun sangat murah.

Secara prinsip, metode basah dilaksanakan dengan membersihkan buah kopi menjadi bij tanpa menggunakan air sedikit pun. Jadi setelah dipetik dari kebun, buah kopi tersebut akan langsung dijemur begitu saja dan tidak perlu menghilangkan kulit dan lendirnya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan biji kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang berbeda dan khas buah-buahan.

Ada dua macam teknik pada metode kering antara lain teknik honey-process dan teknik naturak-process. Pada teknik honey-process, buah kopi yang telah dipanen kemudian dikupas langsung. Berikutnya biji kopi yang dibungkus lendir tersebut dijemur hingga kering. Proses ini menghasilkan biji kopi yang bercitarasa sweet.

Sementara itu, buah kopi pada proses natural langsung dijemur sekulit-kulitnya tanpa melalui pengupasan. Tujuannya ialah agar muncul rasa lain selain asam dan pahit pada biji kopi tersebut. Misalnya saja rasa buah-buahan kopi yang cukup kuat.