Mengenal Perbedaan Layu Fusarium dan Layu Bakteri yang Sebenarnya

Kenyataannya tanaman pun bisa terkena serangan penyakit. Penyakit pada tanaman biasanya disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Umumnya gejala awal yang muncul dari penyakit tanaman akibat serangan jamur dan bakteri lebih mudah dideteksi secara kasat mata daripada penyakit oleh serangan virus. Salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi tanaman yaitu penyakit layu. Menariknya, penyakit layu pada tanaman ini bisa ditimbulkan oleh serangan jamur dan juga bakteri.

Tanaman yang tiba-tiba menjadi layu kemungkinan besar terserang penyakit layu. Penyakit ini bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu jamur dan bakteri. Penyakit layu yang disebabkan oleh serangan jamur disebut penyakit layu fusarium. Sedangkan penyakit layu bakteri adalah penyakit layu yang ditimbulkan oleh serangan bakteri. Gejala awal serangan penyakit-penyakit ini sangat mirip yaitu tanaman menjadi layu secara mendadak.

Baik penyakit layu yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri memiliki gejala awal yang sama. Gejalanya yaitu tanaman yang semula segar tiba-tiba menjadi layu tanpa diketahui pasti penyebabnya. Padahal Anda sendiri sudah merawatnya dengan baik, namun tanaman tersebut malah menjadi layu secara mendadak. Kondisi layu ini biasanya dimulai dari bagian atas daun, lalu menyebar ke seluruh bagian, tangkai daun, dan cabang hingga akhirnya tanaman pun mengering secara perlahan-lahan dan mati.

Pengendalian terhadap penyakit ini harus disesuaikan menurut sumber penyebabnya. Jika yang menimpa tanaman merupakan penyakit layu fusarium, maka harus menggunakan obat untuk jamur. Begitu pula sebaliknya. Kesalahan dalam pemberian obat tentu tidak akan memberikan manfaat apapun kepada tanaman. Sayangnya cukup sulit untuk membedakan mana penyakit layu fusarium dan mana pula penyakit layu bakteri.

Segera lakukan upaya pengendalian saat Anda melihat tanaman tiba-tiba menjadi layu. Akan tetapi, upaya pengendalian ini harus disesuaikan dengan penyebabnya apakah jamur atau bakteri. Jika ternyata penyakit tersebut disebabkan oleh jamur, maka Anda bisa menggunakan obat fusarium. Begitu pula kalau ternyata penyakit ini timbul akibat serangan bakteri, maka Anda harus memakai obat anti-bakteri. Kesalahan dalam memilih obat akan membuat obat tersebut terbuang sia-sia serta penyakit tetap akan menyerang tanaman.

Penyakit Layu Fusarium

Penyakit layu fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jamur ini sudah diketahui dapat menyerang lebih dari 150 jenis tanaman, baik tanaman sayur-mayur, buah-buahan, sampai tanaman bunga. Gejala awal penyakit layu fusarium yakni tanaman yang terserang tiba-tiba menjadi layu, dimulai dari bagian daun, cabang, sampai ke batang. Umumnya kondisi layu ini hanya terjadi pada siang hari saja. Sedangkan pada sore harinya, tanaman biasanya akan terlihat segar kembali.

Ciri-ciri tanaman yang terserang penyakit layu fusarium yaitu :

  • Akarnya tidak berlendi dan tidak berbau
  • Akar tidak mengeluarkan serbuk asap saat direndam air

Tanda dari serangan penyakit layu fusarium yaitu bagian tanaman yang terserang penyakit tidak berlendir dan tidak berbau. Sementara jika bagian tanaman tersebut dicelupkan ke dalam air selama beberapa menit, maka tidak terjadi perubahan yang signifikan pada warna air. Gejala penyakit layu fusarium ialah tanaman akan menjadi layu di siang hari dan segar kembali pada sore hari.

Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan cara berikut ini :

  1. Pakailah varietas tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit ini.
  2. Berikan fungisida yang mengandung bahan aktif binomil.
  3. Mengendalikan nematoda tanah penyebab timbulnya luka pada akar.
  4. Memanfaatkan tricoderma sebagai agen hayati pengendali jamur.
  5. Mencegah infeksi pada alat pertanian yang digunakan.

Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Penyakit ini sampai sekarang telah ditemukan menyerang lebih dari 200 jenis tanaman yang mencakup tanaman sayur, tanaman umbi, tanaman hias, sampai tanaman rumput-rumputan. Penyakit layu bakteri merupakan penyakit yang sangat ganas. Jika tidak segera ditangani, tanaman yang terserang akan mati dalam kurun waktu kurang dari 3 hari. Tanaman yang terserang penyakit layu bakteri akan nampak layu sepanjang hari.

Ciri-ciri tanaman yang terserang penyakit layu bakteri antara lain :

  • Akarnya berlendir dan berbau busuk
  • Akar seperti mengeluarkan serbuk asap saat direndam air

Untuk membedakan antara penyakit layu bakteri ini dengan penyakit layu fusarium, Anda bisa mencabut tanaman yang sakit lalu memotong bagian akarnya. Jika penyakit tersebut merupakan penyakit layu bakteri, maka pada bekas potongan tadi akan berlendir dan berbau. Anda juga bisa mencelupkan bekas potongan tadi ke dalam air, maka tampak seperti asap yang larut di dalam air.

Penyakit layu bakteri lebih berbahaya daripada penyakit layu fusarium karena serangannya berlangsung sangat cepat. Beberapa upaya untuk mengendalikannya antara lain :

  1. Manfaatkan Pseudomonas fluerescens atau Bacillus subtilis sebagai agen hayati.
  2. Pakailah pupuk kandang yang telah masak dan terfermentasi untuk meningkatkan jumlah bakteri baik.
  3. Gunakan pupuk urea dengan dosis yang tepat.
  4. Celupkan bibit tanaman ke dalam bakterisida yang mengandung bahan aktif agrimycin.
  5. Mengatur sistem irigasi di lahan sebaik-baiknya agar tidak terjadi genangan air.

Pencegahan Penyakit Layu

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit layu, baik itu penyakit layu fusarium maupun penyakit layu bakteri, di antaranya yaitu :

  • Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit layu
  • Lakukan upaya sterilisasi lahan sebelum ditanami bibit tanaman
  • Gunakan fungisida secara berkala untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri
  • Lakukan upaya pengendalian terhadap nematoda-nematoda tanah
  • Manfaatkan agen hayati seperti trichoderma untuk mengendalikan jamur dan bakteri
  • Lakukan upaya sterilisasi terhadap alat-alat pertanian yang digunakan
  • Pakailah pupuk urea dengan dosis yang tepat dan bijaksana
  • Manfaatkan agen hayati seperti Pseudomonas fluerescens dan Bacillus subtilis
  • Gunakan pupuk kandang yang telah difermentasi dengan baik
  • Celupkan bibit tanaman ke bakterisida berbahan aktif agrimycin sebelum ditanam
  • Buatlah saluran irigasi sebaik-baiknya untuk mencegah genangan air