Penyakit layu pada tanaman kopi disebabkan oleh jamur Fusarium xylarioides. Ini merupakan salah satu jamur yang tergolong dalam kelas Ascomycetes. Penyakit layu kopi pertama kali ditemukan pada tahun 1927 di Afrika. Kala itu penyakit layu ini menyerang perkebunan kopi dari varietas Coffea excelsa. Hingga kini, penyakit layu termasuk salah satu penyakit penting pada tanaman kopi. Penyakit ini dapat menjadi wabah yang mampu menimbulkan kerugian yang besar. Serangan penyakit layu ini dapat menyebabkan kematian tanaman kopi secara massal. Anda harus serius mengendalikannya.
Penyakit layu kopi yang ditimbulkan oleh Fusariusm xylarioides bisa menginfeksi tanaman kopi di semua fase pertumbuhannya. Penyakit ini dengan cepat membunuh tanaman inang hanya dalam kurun waktu 6-8 bulan sejak gejala awalnya terlihat. Tentunya dampak kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit yang juga dikenal dengan nama Tracheomycosis (vascular wilt disease) ini sangat besar bagi tumbuhan kopi. Selain bisa menyebabkan kematian pada tanaman kopi, penurunan kualitas juga terjadi pada buah kopi yang terserang. Pengendalian secara tepat efektif mengatasi serangan penyakit ini.
Sebagai petani kopi, Anda wajib mengetahui tentang seluk-beluk penyakit layu, termasuk gejala awal, penyebab, pencegahan, dan pengendaliannya. Sehingga diharapkan kebun kopi yang Anda miliki bakal terbebas dari penyakit yang berbahaya ini.
GEJALA AWAL
Fusarium xylarioides akan menyerang ke tanaman kopi dengan masuk ke dalam tubuh tumbuhan inang melalui luka yang terdapat di bagian akar dan batang tanaman. Selanjutnya jamur ini akan memproduksi zat phytotoxyn yang merupakan racun penyebab klorosis. Hal ini bakal menyebabkan perubahan warna pada daun menjadi kuning pucat dan mengering secara perlahan-lahan. Perubahan warna dan pelayuan awalnya terjadi secara gradual, lalu berkembang menjadi massif. Gejalanya ini terlihat cukup mencolok. Jad Anda pasti bisa mendeteksinya dengan mudah jika memperhatikannya.
Serangan Fusarium xylarioides pada tingkat lanjut akan mengakibatkan timbulnya defoliasi. Gejala awal yang muncul yaitu terjadinya kasus kerontokan pada bagian ranting, dahan, atau batang tanaman. Kasus kerontokan ini biasanya dimulai dari bagian paling atas/ujung tanaman. Gejala lainnya ialah perubahan warna buah kopi yang terserang menjadi merah dalam waktu yang lebih cepat daripada biasanya akibat proses pematangan dini. Pada dahan atau ranting muda juga terjadi gejala nekrosis dengan kemunculan bercak-bercak berwarna hitam kecokelatan akibat sel-sel pembuluh vaskular yang mati.
Gejala terakhir yang dapat diamati dari serangan penyakit layu kopi oleh Fusarium xylarioides antara lain perubahan warna yang terjadi pada batang pohon kopi. Batang yang semula berwarna cokelat berubah warna menjadi biru kehitaman, khususnya pada bagian pangkalnya. Perubahan warna ini terjadi mulai dari batang utama yang posisinya paling dekat dengan tanah, kemudian merambat sedikit demi sedikit ke bagian atasnya. Setelah infeksi jamur tersebut merata ke seluruh jaringan tubuh tanaman kopi, maka akan muncul serbuk spora berwarna merah muda di bagian kulit batang tanaman inang.
PENYEBAB
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit layu pada tumbuhan kopi serta hal-hal yang dapat mempengaruhi penyebarannya, antara lain :
- Inokulum Fusarium xylarioides yang sudah tinggal di tanah, sampah, atau sisa-sisa tanaman lain kemudian akan menyebar dengan bantuan air, udara, tanah, dan aktivitas manusia. Sebarannya akan mencapai tanaman-tanaman lain yang berada di dekat inokulum tersebut.
- Tanah menjadi sumber inokulum yang paling besar. Faktanya adalah inokulum di tanah sanggup bertahan hidup selama lebih dari 2 tahun dalam bentuk klamidospora. Jika tanah tersebut tidak disemprot dengan fungisida, maka akan menjadi media penyebaran penyakit.
- Air hujan dapat melarutkan spora vegetatif Fusarium xylarioides yang ada di bagian kulit batang tanaman kopi yang telah terinfeksi. Air yang mengandung inokulum patogen ini, lalu mengalir ke permukaan tanah. Kalau air ini mengenai akar yang terluka, maka akan terjadi inokulasi.
- Praktek budidaya tanaman kopi oleh manusia yang dilaksanakan dengan tidak tepat juga dapat membantu proses penyebaran Fusarium xylarioides. Salah satunya terjadi ketika pemangkasan. Luka yang timbul saat tanama dipangkas bisa menyebabkan konidium semakin menyebar.
- Praktek sanitasi perkebunan yang tak dikelola dengan baik juga bisa menyebabkan masalah yang sama. Terutama bagian batang, daun, dan ranting kopi yang telah terinfeksi Fusarium xylarioides harus dimusnahkan. Jika tidak, maka jamur ini akan menyebar ke tanaman kopi yang lainnya.
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
Ada salah satu penyakit yang berbahaya bagi pohon kopi yaitu penyakit layu. Serangan penyakit ini bisa mengakibatkan tumbuhan kopi menjadi layu secara tiba-tiba, sehingga berujung kepada kematian yang mendadak. Anda harus melakukan upaya pengendalian secepat-cepatnya ketika melihat tanaman kopi menunjukkan gejala-gejala awal serangan penyakit layu. Adapun teknik-teknik yang dapat diaplikasikan untuk mengendalikannya adalah sebagai berikut :
- Pemakaian bibit tanaman kopi yang berasal dari daerah-daerah yang sama sekali belum pernah terjangkit penyakit layu. Bibit tersebut harus sudah dipastikan tidak terserang penyakit layu.
- Perendaman bibit tanaman kopi menggunakan fungisida sebelum dilaksanakan penanaman di lahan budidaya. Tujuannya untuk mengurangi inokulum yang mungkin ada di bibit tersebut.
- Pelaksanaan inspeksi secara rutin terhadap tanaman yang ada di perkebunan. Kalau menjumpai tanaman yang menunjukkan gejala awal serangan penyakit layu, maka segera lakukan eradikasi. Caranya dilakukan dengan membuang serta membakar tanaman yang telah terinfeksi sehingga tidak menjadi sumber inokulum.
- Penyemprotan terhadap tanah yang menjadi tempat hidup tanaman kopi yang sudah terinfeksi penyakit layu secara merata. Anda dapat memanfaatkan cairan cupri-sulfat untuk mengurangi jumlah inokulum yang terdapat di tanah.
- Pelaksanaan upaya higienisasi terhadap peralatan sebelum dipakai untuk mencucihamakannya dari hama. Di sini Anda bisa menggunakan cairan alkohol 75%. Dengan dibersihkannya alat-alat tersebut, maka kemungkinan inokulum menempel dapat diminimalisir sampai dihilangkan.
- Setelah tanaman kopi yang telah terinfeksi Anda musnahkan, tempat penanamannya baru boleh ditanami lagi setelah 2 tahun kemudian. Harapannya supaya jumlah inokulum yang mungkin ada di tanah tersebut menjadi berkurang drastis atau sirna.
- Hindari praktek membersihkan gulma dengan cara membabat atau mencongkel. Kenapa? Sebab pembabatan atau pencongkelan berpotensi dapat mengakibatkan perakaran tanaman kopi akan terluka. Dikhawatirkan bekas luka ini menjadi jalan masuk bagi jamur Fusarium xylariodes.
- Penanaman tumbuh-tumbuhan penutup dari kelompok legumen. Misalnya seperti Desmodium sp. Adanya tanaman ini mampu mencegah perkembangan gulma serta mengikat nitrogen untuk mendukung pertumbuhan tanaman kopi.