Pelaksanaan Pembibitan Pohon Durian Secara Generatif dan Vegetatif

Membudidayakan tanaman durian dapat menjadi peluang bisnis yang begitu menjanjikan mengingat harga jualnya yang sangat bagus. Fakta inilah yang kemudian mendasari para petani untuk mencoba membudidayakannya. Untungnya pohon durian ini mampu tumbuh subur di hampir seluruh wilayah, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Anda bisa menanamnya dengan metode generatif ataupun vegetatif dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing tentunya.

Pengadaan Benih dengan Cara Generatif

BIJI

Teknik perbanyakan tanaman durian secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya. Sebaiknya Anda menggunakan biji durian yang murni. Sebelumnya, cuci dulu biji tersebut untuk menghilangkan daging buah yang mungkin masih menempel. Lantas biji durian ini bisa diangin-anginkan agar kering. Sebaiknya biji tersebut tidak langsung ditanam, melainkan diistirahatkan dahulu selama 2-3 minggu. Barulah kemudian Anda bisa menanam/menyemainya dengan baik.

Pengadaan Bibit dengan Cara Vegetatif

OKULASI

Sebenarnya tanaman durian dapat diperbanyak menggunakan teknik stek, cangkok, dan okulasi. Tapi dari berbagai metode tersebut, kami lebih merekomendasikan pemakaian teknik okulasi karena bisa menghasilkan bibit yang kualitasnya bagus sekali. Jadi pada dasarnya teknik okulasi ini dilaksanakan dengan menyambungkan bibit durian dari biji dengan batang atas yang mempunyai produksi unggul. Dari gabungan ini, maka tercipta tanaman durian yang benar-benar bermutu tinggi.

Anda bisa memulainya dengan menanam biji durian terlebih dahulu. Gunakan biji durian yang sehat dan tua, serta berasal dari tanaman induk yang sehat, subur, perakarannya rimbun, dan mempunyai produktivitas tinggi. Setelah kurun waktu selama 8-10 bulan, bibit yang tumbuh lantas dipilih hanya yang memiliki pertumbuhan sempurna untuk kemudian dapat digunakan sebagai bakal bibit. Hal ini penting sekali dicermati karena memengaruhi keberhasilan okulasi dan kualitas bibit.

Berikut ini merupakan langkah-langkah mengokulasi tanaman durian yang baik :

  1. Lakukan penyayatan lapisan kulit pada batang bawah. Posisinya tepat di atas mata (sekitar 1 cm). Sebaiknya pilihlah mata tunas yang jaraknya terletak minimal 20 cm di atas tanah.
  2. Sayatan yang sudah dibuat kemudian dibentuk kembali sehingga melintang. Caranya adalah kulit tersebut bisa dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm sehingga bentuknya mirip lidah.
  3. Lapisan kulit yang telah dibentuk menyerupai lidah tadi, lalu bisa dipotong kembali menjadi hanya tersisa 2/3 bagian saja.
  4. Siapkan mata yang diambil dari tanaman induk untuk batang atas. Bentuklah mata ini seperti halnya perisai. Kemudian Anda bisa menyisipkannya di antara kulit batang bawah.
  5. Setelah 2 minggu berlalu, Anda dapat memeriksa apakah perisau mata tunas berwarna hijau atau tidak. Jika iya artinya berhasil. Tapi bila warnanya cokelat, okulasi tersebut gagal.

CANGKOK

Anda bisa juga menggunakan teknik cangkok untuk menghasilkan bibit yang mutunya unggul. Batang yang akan dipakai sebagai bahan cangkok ini sebaiknya dipilih dari cabang tanaman yang telah cukup tua, sehat, kondisinya subur, pernah menghasilkan buah, susunan percabangannya rimbun, memiliki diameter sebesar ibu jari (2-2,5 cm), dan lapisan kulitnya berwarna hijau kecokelatan. Waktu untuk mencangkok idealnya dilakukan pada musim hujan agar terhindar dari kekeringan.

Dan berikut merupakan langkah kerja untuk mencangkok tanaman durian :

  1. Pilihlah bagian cabang pohon durian yang besarnya menyerupai ibu jari dengan warna kulit yang masih tampak hijau kecokelatan.
  2. Lakukan penyayatan lapisan kulit mengelilingi cabang tersebut sejauh 5 cm sehingga kulitnya akan terlepas.
  3. Bersihkan lapisan lendir pada bekas sayatan dengan mengeroknya. Lantas biarkan selama 2 hari supaya mengering.
  4. Siapkan media cangkok dari tanah, mos, atau serabut gambut. Masukkan media ini ke dalam plastik/sabut kelapa. Lalu balutkan pada bekas sayatan cabang.
  5. Cabang ini pun akan menumbuhkan akar. Biarkan selama 2-5 bulan sampai akar sudah cukup banyak dan menembus plastik pembungkus.
  6. Kalau akarnya sudah cukup banyak, Anda bisa memotong cabang tadi. Silakan menanamnya sesegera mungkin memakai media yang subur.

PENYUSUAN

Terdapat dua metode untuk melakukan penyusuan terhadap pohon durian yaitu model tusuk/susuk dan model sayatan. Kami akan mencoba menjelaskan keduanya di bawah ini!

Model Tusuk/Susuk

Di bawah ini merupakan langkah-langkah melakukan penyusuan tanaman durian menggunakan tipe model tusuk/susuk, yaitu :

  1. Tanaman calon batang atas bisa dibelah setengah bagian menuju ke arah pucuk. Panjangnya sekitar 1-1,5 cm diukur dari bagian pucuk.
  2. Tanaman calon batang bawah dipilih yang memiliki diameter yang sama seperti batang atas.
  3. Bagian tajuk calon batang bawah dapat dipotong dan dibuang. Lalu sayatlah sampai runcing.
  4. Bagian yang runcing tersebut lantas disisipkan ke belahan calon batang atas yang telah Anda siapkan sebelumnya.
  5. Agar calon batang bawah tidak gampang terlepas, sambungannya mesti diikat memakai tali rafia dengan kuat.
  6. Selama masa penyusuan ini, batang yang dipersatukan tidak boleh bergeser. Jadi Anda harus mengikatnya pada tanaman induk, terutama batang yang besar.
  7. Susunan batang-batang ini wajib disiram secara rutin supaya tetap hidup dan bisa tumbuh.

Biasanya setelah 3-6 bulan berlalu, batang tanaman ini dapat dipisahkan dari tanaman induk. Hal ini bergantung pada umur batang tanaman yang disusukan. Khusus untuk tanaman muda yang kondisi bagian kayunya belum terlalu keras, Anda bisa memisahkannya setelah berumur 3 bulan. Umumnya metode penyambungan model tusuk/susuk ini mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi manakala diaplikasikan pada batang tanaman yang masih muda atau kayunya belum terlalu keras.

Model Sayatan

Berikut adalah langkah-langkah kerja melakukan penyusuan terhadap pohon durian memakai teknik sayatan yang bisa Anda coba sendiri :

  1. Siapkan calon batang bawah dan calon batang atas dari tanaman induk yang sudah berbuah. Adapun diameter kedua batang ini wajib sama.
  2. Kedua batang tersebut kemudian disayat sedikit saja hingga ke lapisan kayunya. Usahakan bentuk dan besar sayatannya sama ya.
  3. Setelah dilakukan penyayatan yang baik, kedua batang ini lantas dapat ditempelkan tetap di sayatannya. Jangan lupa mengikatnya dengan kuat.
  4. Setelah kurun waktu 2-3 minggu, sambung tadi bisa diperiksa hasilnya. Jika batang atas dan batang bawah bisa tumbuh bersama-sama, berarti penyusuan ini berhasil.
  5. Setelah sambung tersebut dipastikan berhasil, bagian pucuk batang bawahnya bisa dibuang dengan memotongnya. Hanya pucuk batang atas saja yang dibiarkan tumbuh.
  6. Apabila pertumbuhan pucuk batang atas ini sudah sempurna, bagian pangkal batang atas ini juga mesti dipotong.
  7. Dari langkah kerja di atas, maka akan dihasilkan bibit tanaman durian yang memiliki batang bawah dari tanaman biji serta batang atas dari ranting/cabang tanaman durian dewasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *