Tanaman seledri (Apium gravolens L. Dulce) tergolong dalam famili Umbelliferae. Seledri ini menjadi salah satu sayuran yang banyak digunakan sehari-hari, terutama sebagai penyedap masakan. Ada 3 jenis tumbuhan seledri antara lain seledri tangkai, seledri umbi, dan seledri daun. Bahkan biji seledri juga bisa dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap. Begitu pula dengan minyak ekstrak dari biji seledri tersebut yang mempunyai khasiat sebagai obat herbal. Seledri mengandung apiin (apigenin 7-apiosil glukosida) yang merupakan glukosida penghasil aroma daun seledri dan umbi celeriac.
Perlu diketahui, seledri merupakan tanaman yang sangat bergantung pada lingkungannya. Biasanya tanaman ini akan tumbuh subur bilamana ditanam di daerah yang memiliki suhu rata-rata antara 16-21 oC. Sedangkan kriteria tanah yang bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman seledri adalah tanah yang dapat menahan air, memiliki drainase lancar, dan pH-nya sekitar 5,8-6,7. Karena memiliki perakaran dangkal, tanaman ini menghendaki air yang selalu tersedia. Rekomendasi kami Anda bisa mengaplikasikan sistem irigasi tetes untuk mengefisienkan pemakaian air dan nitrogen.
PERSEMAIAN BENIH
Anda bisa mendapatkan benih seledri bermutu unggul di www.tokotanaman.com ya. Benih ini tidak boleh langsung ditanam di lahan, melainkan harus disemai dahulu. Perkecambahan benih seledri ini membutuhkan waktu berkisar 7-12 hari, terbilang sangat lamban. Kemudian Anda bisa menanamnya cukup dangkal untuk mempercepat pertumbuhan kecambah. Tanaman seledri lalu bisa dipindahkan ke lahan tanam setelah berumur 2 bulan. Dengan dilakukannya persemaian terlebih dahulu, maka kondisi tanaman lebih baik, jarak tanam seragam, dan dapat mengurangi biaya produksi.
PENYIAPAN LAHAN
Mulailah dengan mencangkul lahan sedalam 30-35 cm agar kondisinya menjadi gembur. Kemudian buat lubang tanam dengan jarak tanam 50- 70 cm (antar-barisan) x 12-20 cm (dalam barisan). Jadi populasi tanaman seledri nantinya berkisar antara 50.000-100.000 tanaman per hektar. Jangan lupa untuk melakukan pengukuran pH tanah untuk menyesuaikannya dengan keinginan tanaman seledri. Jika pH tanah kurang dari 5,5 maka perlu dilakukan pengapuran memakai dolomit/kaptan sebanyak 1,5 ton/ha. Pemberian kapur pertanian mesti dikerjakan pada 3-4 minggu sebelum tanam.
PEMBERIAN PUPUK
Kenyataannya adalah tanaman seledri membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup banyak untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Apalagi untuk nitrogen yang notabene sangat diperlukan oleh tanaman seledri untuk produksi biomassa yang besar. Oleh karena itulah, tanah untuk produksi seledri ini harus dijaga ketat kesuburannya. Diperlukan tanah yang sangat subur untuk menghasilkan tanaman seledri dengan produksi yang optimal, segar, dan enak. Adapun pupuk yang perlu diberikan antara lain pupuk kandang 20-30 ton/ha serta Urea 300 kg, SP-36 75 kg, dan KCl 250 kg per hektar.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyiangan gulma menjadi pekerjaan yang penting dilaksanakan agar pertumbuhan tanaman seledri tetap optimal dan tidak terganggu. Bahkan sering kali gulma ini mengalahkan tanaman seledri yang notabene memang mempunyai tingkat pertumbuhan yang lambat, terutama di masa pertumbuhan awalnya. Jadi tanaman gulma ini tidak boleh dibiarkan tumbuh di lahan pertanaman seledri. Namun sebaiknya Anda hanya menggunakan metode mekanik dengan mencabut semua gulma yang tumbuh di lahan secara hati-hati supaya tidak merusak sistem perakaran tanaman seledri.
PENGENDALIAN OPT
Pertumbuhan tanaman seledri juga tidak terlepas dari OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang dapat menimbulkan kerusakan bermacam-macam. Dari mulai tumbuhan yang menjadi rusak, busuk, layu, hingga gagal panen. Hama penting bagi tanaman seledri yaitu lalat penggorok daun. Sedangkan penyakit-penyakit yang kerap menimpa antara lain busuk akar, busuk lunak bakteri, fusarium, bercak daun bakteri, rebah kecambah, hawar serkospora, dan berbagai macam virus. Pengendaliannya bisa dilakukan sesuai OPT yang menyerang dan gunakan pestisida yang tepat jika diperlukan.
PANEN & PASCA PANEN
Tanaman seledri yang ditanam secara langsung tanpa melewati proses persemaian biasanya dapat dipanen pada umur 160-180 hari. Lain halnya dengan tanaman seledri yang disemai terlebih dahulu, Anda bisa memanennya pada umur 90-125 hari. Umumnya tanaman seledri dapat dipanen di waktu sebagian besar tanamannya telah dianggap mencapai fase layak jual. Tapi usahakan ukurannya tetap seragam. Penundaan panen akan membuat tanaman bergabus. Sedangkan pemanenan yang terlalu dini menyebabkan hanya sedikit tangkai daun yang sudah berukuran besar.
Adapun proses pemanenannya sendiri dilaksanakan dengan mencabut tanaman beser perakarannya dengan hati-hati. Tapi khusus untuk tanaman seledri daun biasanya mempunyai musim tanam yang lebih singkat karena pemanenan dapat dilakukan berulang-ulang kali hanya dengan memotong daun yang sudah berukuran cukup tinggi di atas permukaan tanah. Sehingga hal ini memungkinkan bakal tumbuh daun seledri yang baru tanpa perlu dilakukan penanaman ulang. Tingkat produksi tanaman seledri ini biasanya mencapai sekitar 40-70 ton/ha.