Panduan Pengelolaan Panen dan Pasca Panen Tanaman Apel yang Baik

Semakin banyak petani di Indonesia yang membudidayakan tanaman apel karena memang hasilnya yang begitu menguntungkan. Apalagi buah apel juga dikenal sebagai salah satu buah premium, yang mana harganya relatif stabil dan cenderung naik dari tahun ke tahun. Tentu kenyataan ini membuat para petani berlomba-lomba menanam pohon apel di lahannya. Kemudian setelah merawat pohon apel dengan baik, tanaman ini pun akhirnya menghasilkan buah apel.

Adalah kabar yang sangat menggembirakan ketika pohon apel yang sudah ditanam serta dipelihara dengan bersusah payah pada akhirnya berbuah. Apalagi kalau Anda menanam pohon apel tersebut secara massal karena memang membudidayakannya. Sudah terbayang di benak kepala sebentar lagi Anda bisa merasakan hasil dari jerih payah selama ini. Tetapi untuk menyempurnakan hasil akhirnya, kami menyarankan untuk melakukan pemanenan buah apel dengan tepat.

Buah apel secara umum dapat dipanen pada 4-5 bulan setelah mekarnya bunga tergantung varietas tanaman dan kondisi iklim setempat. Misalnya buah apel rome beauty dapat dipanen pada 120-141 hari dari bunga mekar, buah apel princess noble bisa dipanen pada 141 setelah bunga mekar, atau buah apel anna yang bisa dipanen pada 100 hari setelah bunga mekar. Pohon apel biasanya mampu berbuah lebih lama pada saat musim hujan dan berada di dataran tinggi.

Proses pemanenan buah apel yang paling baik dilaksanakan ketika tanaman tersebut telah mencapai tingkat masak fisiologis (ripening) yaitu keadaan tingkat kematangan sewaktu buah apel mempunyai kemampuan untuk menjadi masak secara normal setelah dipanen. Adapun ciri-ciri masak fisiologis di buah apel antara lain buah apel sudah mencapai ukuran yang maksimal, aroma buah mulai tercium cukup kuat, warna buah terlihat cerah dan segar, serta terasa cukup kuat (kres) saat ditekan.

Pada dasarnya, pemanenan buah apel dilakukan memetik buah-buah yang sudah mencapai keadaan panen yang ideal. Buah apel ini bisa dipetik secara langsung dengan tangan kosong atau memotong tangkai buahnya memakai gunting yang steril. Sebaiknya pemetikan buah dilakukan secara serempak untuk setiap area perkebunan pohon apel. Biasanya sih periode panen buah apel ini terjadi setiap 6 bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilaksanakan.

Buah apel yang sudah dipetik dari pohonnya lantas bisa dikumpulkan di tempat yang teduh dan tidak terkena pancaran sinar matahari secara langsung. Tujuannya supaya laju respirasi menjadi berkurang sehingga kualitas dan kesegaran buah apel tersebut dapat terjaga dengan baik. Hati-hati ketika Anda mengumpulkan buah apel ini. Jangan pernah menumpuk buah apel, atau apalagi melemparkannya. Lantas buah apel tersebut bisa diangkut memakai keranjang menuju ke gudang untuk disortir.

Pekerjaan berikutnya adalah penyortiran dan penggolongan buah apel. Proses penyortiran dilakukan untuk memisahkan antara buah apel yang mutunya baik dan bebas penyakit dengan buah apel yang buruk/berpenyakit. Tujuan utamanya yaitu mencegah penularan penyakit ke buah-buah apel lainnya yang bisa mengakibatkan kualitasnya menurun. Barulah kemudian dilaksanakan penggolongan buah apel untuk mengklasifikasikannya berdasarkan jenis varietas, ukuran, dan kualitas buah.

Untuk metode penyimpanannya sendiri, pada dasarnya buah apel dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan buah-buahan yang lainnya. Contohnya yaitu buah apel jenis rome beauty yang dapat disimpan selama 21-28 hari (tmur petik 113-120 hari) atau buah apel anna yang sanggup disimpan selama 7-14 hari (umur petik 127-141 hari). Sedangkan untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan), buah apel wajib disimpan pada suhu -6 oC sampai 0 oC dengan precooling 2,2 oC.