Proses pembibitan tanaman belimbing buah wajib selalu menggunakan pohon induk yang unggul. Usahakan Anda mengaplikasikan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti cangkok, okulasi, enten, atau susuan agar diperoleh bibit yang berkualitas unggul. Kami selalu menyarankan Anda untuk tidak memperbanyak tanaman belimbing memakai biji karena keturunannya hampir selalu berbeda dari induknya akibat mengalami segegrasi gen. Perbanyak secara generatif hanya ditujukan untuk menghasilkan bibit batang bawah (under-stam) untuk perbanyakan vegetatif.
Dari berbagai jenis metode untuk memperbanyak tanaman belimbing, kami menyarankan Anda untuk menggunakan teknik penyambungan seperti okulasi, enten, dan susuan. Teknik ini dilakukan dengan menyambungkan batang atas dari pohon induk yang unggul dan batang bawah dari bibit yang berasal dari biji. Dengan kombinasi tersebut, maka bakal diperoleh bibit belimbing yang punya sistem perakaran yang kokoh sekaligus mampu menghasilkan buah belimbing yang bermutu tinggi. Itulah alasannya metode ini begitu disukai oleh banyak orang.
Menyiapkan Biji Belimbing
Cara menyiapkan batang bawah tanaman belimbing untuk keperluan penyambungan adalah sebagai berikut :
- Ambil buah belimbing yang sudah matang di pohonnya. Pastikan buah tersebut berasal dari varietas unggul, kondisinya sehat, dan tidak mengalami kecacatan.
- Anda dapat membelah buah belimbing dengan hati untuk kemudian mengeluarkan biji yang ada di dalamnya. Silakan tampung di suatu wadah.
- Biji belimbing yang telah terkumpul lantas bisa Anda bersihkan dari lendir yang menempel di permukaannya. Hati-hati agar tidak melukai biji tersebut.
- Biji belimbing yang masih basah kemudian bisa diangin-anginkan dahulu supaya mengering dan kadar airnya tersisa antara 12-14% saja.
- Biji belimbing yang sudah cukup kering selanjutnya bisa Anda tanam di tempat persemaian. Anda juga dapat menyimpannya dahulu apabila belum sempat menanam.
Menyiapkan Areal Persemaian
Anda harus menyiapkan areal khusus yang selanjutnya bakal dipergunakan untuk menyemai biji belimbing dengan langkah-langkah berikut :
- Tentukan areal yang akan menjadi lahan persemaian biji belimbing. Sebaiknya Anda memilih areal yang strategis dan kondisinya subur.
- Lakukan pengolahan awal dengan mencangkul tanah hingga kedalaman 30-40 cm supaya teksturnya menjadi gembur. Lalu biarkan selama 10-15 hari.
- Buatlah bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Arah bedengan ini hendaknya membujur posisi utara-selatan.
- Taburkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan sembari dicampur dengan tanah atas sampai rata. Lalu bedengan diratakan kembali.
- Tancapkan tiang bambu di sisi timur bedengan setinggi 100-150 cm dan di sisi barat setinggi 75-100 cm. Kemudian pasanglah palang dari bilah bambu dan diikat ke tiang.
- Pasanglah atap persemaian dari dedaunan, jerami, atau plastik lembaran yang bening untuk mencegah penyinaran matahari yang terlampau terik.
- Kini areal persemaian tersebut pun siap untuk digunakan.
Menyemai Biji Belimbing
Adapun langkah-langkah untuk menyemai biji belimbing yang tepat adalah sebagai berikut :
- Anda merendam terlebih dahulu biji belimbing ke dalam air yang hangat (temperatur 55-60 oC) selama 30 menit.
- Simpanlah biji belimbing di dalam gulungan kain yang basah dan letakkan di tempat yang lembap. Tujuannya agar biji tersebut tumbuh dan berkecambah.
- Biji belimbing yang telah berkecambah selanjutnya dapat disemaikan di lahan persemaian. Silakan Anda sebarkan kecambah tersebut di sepanjang garitan atau alur dangkal pada jarak antar-alur sekitar 10-15 cm. Lalu Anda bisa menutupnya dengan lapisan tanah tipis.
- Biarkanlah kecambah belimbing tadi di areal perkecambahan agar tumbuh dan berkembang menjadi bibit tanaman muda.
Memelihara Pembibitan/Penyemaian
Berikut ini merupakan cara memelihara bibit tanaman belimbing selama masa pembibitan ataupun penyemaian, yaitu :
- Lakukan pengairan atau penyiraman secara teratur sebanyak 1-2 kali/hari atau tergantung kondisi cuaca.
- Berikan pupuk secukupnya menggunakan pupuk nitrogen (urea atau ZA) atau NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 10 gram/10 liter air. Siramkan pupuk ini ke media persemaian setiap 3 bulan sekali.
- Kendalikan hama dan penyakit dengan memotong bagian tanaman yang terserang parah, memperbaiki drainase tanah, dan menyemprotkan pestisida dengan konsentrasi rendah antara 30-50 persen dari anjuran.
- Bibit yang telah berumur 6-8 bulan siap melalui tahap pendederan ke dalam polybag atau lahan khusus yang sudah berisi media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang.