Tanaman alocasia kini sedang naik daun di Indonesia khususnya. Maksudnya adalah tanaman ini sedang trending di berbagai daerah. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Karena memang tanaman alocasia ini punya daun dengan penampilan yang indah sekali. Tidak seperti tanaman pada umumnya yang hanya memiliki daun berwarna hijau polos saja, daun alocasia ini memiliki warna yang membentuk motif yang menarik. Daun alocasia ini juga bertekstur yang membuat penampilannya semakin memesona.
Cuma karena pesonanya yang sungguh indah, maka wajar sekali apabila rata-rata tanaman alocasia ini dibanderol dengan harga yang tinggi. Bahkan beberapa jenis di antaranya dihargai per lembar daun yang dimiliki. Ada pula yang mencapai jutaan rupiah loh. Menurut kami pribadi, harga ini masih masuk akal dan tidak bisa dikatakan mahal ya karena sebanding dengan tanaman yang akan kita dapatkan. Namun kalau Anda mau yang lebih murah, coba beli saja bonggol tanaman alocasia tersebut.
Akan tetapi Anda membutuhkan trik tersendiri untuk bisa menanam bonggol alocasia ya. Trik ini sangat Anda perlukan untuk bisa merangsang tumbuhnya bonggol alocasia tersebut agar berkembang menjadi tanaman. Silakan Anda dapat mengikuti kiat-kiat di bawah ini!
Siapkan Media Tanam yang Paling Baik
Anda perlu menyiapkan media tanamnya terlebih dulu. Media tanam yang paling baik untuk menanam bonggol alocasia adalah media tanam yang gembur dan subur. Anda bisa membuatnya dari campuran tanah, pupuk kandang, sekam bakar, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1:1. Pastikanlah Anda memakai pupuk kandang yang telah terfermentasi secara sempurna sehingga aman bagi tanaman. Anda bisa coba mengaduk semua bahan ini sampai tercampur merata. Lalu masukkan ke dalam pot semai ya.
Sebaiknya media tanam yang baru saja dibuat ini tidak langsung digunakan untuk menanam bonggol ya. Melainkan Anda perlu membiarkannya terlebih dahulu selama 3-5 hari agar kondisinya menjadi normal kembali. Karena biasanya sih media tanam yang baru saja dibuat ini masih bersifat panas sehingga justru berpotensi membahayakan bonggol tanaman. Selama waktu menunggu ini, kami sarankan untuk tetap menyirami media tanam tersebut setiap hari walaupun belum ada tanaman apa pun di dalamnya.
Berikan Perlakuan Tertentu ke Bonggol
Bonggol alocasia yang sudah Anda dapatkan tidak boleh langsung ditanam ya. Sebaiknya Anda memberi perlakukan tertentu kepada bonggol tersebut. Mulailah dengan memeriksa kondisi bonggol tadi apakah ada bagian yang busuk atau tidak. Kalau ada tentunya Anda perlu memotong bagian yang sudah busuk ini supaya tidak semakin menyebar. Kemudian oleskan fungisida untuk mencegah serangan cendawan lebih lanjut. Selanjutnya bonggol ini bisa diberi ZPT dan vitamin B1 untuk merangsang pertumbuhannya.
Kadang-kadang ada bonggol yang sudah kelihatan kering. Anda jangan langsung membuang bonggol tadi ya. Cobalah periksa bagian dalam dari bonggol tersebut. Anda bisa mengirisnya sedikit untuk mengecek bagian dalamnya. Jika belum terlalu kering atau masih terlihat agak basah sedikit, ada kemungkinannya bonggol alocasia tadi masih bisa tumbuh. Anda hanya perlu merendamnya terlebih dahulu di air yang telah dicampur tumbukan bawang merah selama semalaman agar kondisinya menjadi segar kembali.
Lakukan Penanaman dengan Hati-hati
Bonggol menuntut penanganan secara hati-hati supaya dapat berkembang baik seperti yang apa Anda inginkan. Kondisi bonggol ini rentan mengalami kerusakan ataupun terserang bakteri dan cendawan si penyebab pembusukan. Anda harus ekstra hati-hati agar bonggol alocasia tersebut tidak mati. Begitu pula dalam hal penanamannya. Tanaman alocasia ini mesti ditanam dengan sungguh-sungguh. Jangan sia-siakan kesempatan Anda untuk memiliki tanaman alocasia dengan harga yang lebih murah.
Berhati-hatilah dalam menanam bonggol alocasia ya. Anda dapat membuat lubang tanamnya terlebih dahulu untuk menanamkan bonggol tersebut. Lubang tanam ini dibuat dengan ukuran sesuai bonggol alocasia yang hendak ditanam atau lebih sedikit. Pastikan Anda memosisikan bagian tunas daunnya (kalau ada) di bagian atas, sedangkan akar-akar berada di posisi bawah. Barulah kemudian Anda dapat menimbun bonggol tersebut memakai media tanam hingga terlihat bagian tunasnya saja.
Rawatlah dengan Sepenuh Hati Anda
Menanam bonggol alocasia membutuhkan upaya perawatan yang lebih dibandingkan menanam alocasia itu sendiri. Tanaman alocasia yang sudah besar tentunya memiliki kemampuan hidup yang lebih baik. Tanaman tersebut sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sempurna untuk mendukung tumbuh kembang dan kehidupannya. Berbeda halnya dengan bonggol yang cuma mempunyai bekal makanan di bagian bonggol batang tersebut saja. Jadi perawatannya harus lebih maksimal.
Adapun upaya perawatan bonggol alocasia yang paling utama ialah menjaga kelembapan media tanam. Sebisa mungkin Anda harus mengontrol tingkat kelembapan media tersebut. Usahakan kondisinya tidak terlalu basah tetapi juga tidak boleh terlalu kering. Cukup sebatas lembap saja ya. Kondisi media tanam yang lembap ini sangat ideal untuk merangsang pertumbuhan bonggol alocasia. Niscaya bonggol tadi bakal terus tumbuh. Dimulai dengan menumbuhkan akarnya dahulu, lalu muncullah daun yang cantik.