Selada (Lactuca sativa L.) adalah tanaman sayuran daun yang umurnya semusim. Tanaman ini masih tergolong dalam famili Compositae. Tanaman selada tumbuh subur di dataran tinggi. Sedangkan jika di dataran rendah, tanaman ini akan memiliki korp yang kecil dan lebih cepat berbunga sehingga tak bagus mutunya. Pertumbuhannya bakalan optimal di lahan subur yang banyak mengandung humus, pasir, atau lumpur dengan pH (tingkat keasaman) tanah yang berkisar antara 5-6,5.
Waktu tanam terbaik untuk membudidayakan tanaman selada ialah pada akhir musim hujan. Walau demikian tanaman ini juga bisa tumbuh dengan baik di musim kemarau asalkan dirawat dengan baik dan didukung pengairan atau penyiraman yang cukup. Tingkat kebutuhan benih selada ini mencapai 400 gram/ha. Kendati lebih bagus apabila dibudidayakan secara hidroponik, namun Anda juga tetap bisa menanam selada di tanah. Dengan perawatan yang baik, hasilnya bakal maksimum.
Terdapat dua jenis tanaman selada yang biasa dibudidayakan oleh petani Indonesia, antara lain :
- Selada mentega dikenal pula dengan sebutan selada bokor atau selada daun. Jenis selada ini memiliki korp yang berbentuk bulat tetapi lepas.
- Selada korp atau heading lettuce. Jenis tanaman selada yang satu ini mempunyai korp yang berbentuk bulat dan lonjong, namun tetap padat/kompak.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan tanam sangat penting dilaksanakan sebelum penanaman benih selada. Anda bisa mencangkul tanah dahulu dengan kedalaman 20-30 cm agar gembur. Kalau tanah bersifat asam (pH rendah), berikan dolomit/kapur kalsit secukupnya. Kemudian buatlah bedengan yang membujur dari barat ke timur untuk memaksimalkan penerimaan sinar mentari. Bedengan ini dapat dibuat dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan ukuran lahan tersebut.
Persemaian Benih
Walaupun benih selada sebenarnya bisa langsung ditanam di lahan, tetapi sebaiknya disemai dahulu untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Sebelumnya Anda dapat merendam benih ini di air hangat selama semalaman atau merendamnya di larutan Previcur N 0,1% selama 2 jam, lantas dikeringkan. Berikutnya benih selada disebar secara merata pada bedengan persemaian dengan media campuran tanah dan pupuk kandang. Berikanlah naungan di atasnya. Lalu biarkan selama 2-3 hari. Setelah 7-8 hari berlalu, bibit selada bisa dipindahkan ke bumbunan memakai media tanam yang sama.
Penanaman Bibit
Penanaman bibit selada di lahan tanam yang sesungguhnya baru bisa dikerjakan setelah tanaman ini berumur 3-4 minggu ataupun telah mempunyai daun sebanyak 4-5 helai. Lakukan pemindahan bibit tanaman dari bumbunan ke bedengan dengan hati-hati supaya tidak merusak sistem perakarannya. Sebaiknya lakukan pekerjaan ini pada pagi atau sore hari di waktu cahaya matahari tak terlalu terik. Adapun jarak tanam yang dianjurkan yaitu 20 x 20 cm sampaii 25 x 25 cm.
Perawatan Tanaman
Anda harus menyadari bahwa tanaman selada membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak untuk mendukung pertumbuhannya. Jadi penyiraman wajib dilakukan setiap hari sampai tumbuhan ini sudah terlihat normal. Kemudian dilanjutkan dengan penyiraman sesuai kebutuhan. Apabila ada bibit yang mati, segera kerjakan penyulaman sebelum berumur 15 hari agar pertumbuhannya tetap seragam. Sedangkan penyiangan gulma dan pendangiran tanah dapat dilakukan bersamaan sewaktu pemupukan susulan yang pertama dan kedua.
Pemupukan Tanaman
Guna mendukung pertumbuhan tanaman selada agar subur serta mempunyai daun yang nikmat dan segar, maka harus dilakukan pemupukan paling tidak sebanyak 3 kali selama masa tanamnya.
- Pemupukan dasar dilakukan pada 3 hari sebelum tanam. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang kotoran ayam atau kompos organik hasil fermentasi dengan dosis 20 ton/ha atau 4 kg/m2.
- Pemupukan susulan pertama dilaksanakan pada 2 minggu setelah tanam. Di sini Anda dapat memakai Urea dengan dosis 150 kg/ha atau 15 gr/m2. Agar pemberian pupuk lebih merata, Anda bisa mencampurnya dengan pupuk organik dahulu. Kemudian berikan secara larikan di samping barisan tanaman.
- Pemupukan selanjutnya bisa dikerjakan pada umur 10 hari dan 20 hari setelah tanam. Anda dapat menambahkan pupuk cair dengan dosis 3 liter/ha atau 0,3 ml/m2 untuk menyuburkan pertumbuhan tanaman selada.
Pengendalian OPT
OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) mencakup hama dan penyakit. Hama yang sering ditemui di lahan pertanaman selada ialah ulat daun, belalang, dan nyamuk. Sedangkan penyakit yang harus diwaspadai adalah bercak hitam daun dan cacar daun. Metode pengendalian hama dan penyakit ini dapat dilakukan secara mekanik. Jika diperlukan, Anda bisa memanfaatkan pestisida nabati ataupun pestisida piretroid sintetik untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tersebut.
Panen & Pasca Panen
Tanaman sayuran selada ini bisa dipanen setelah berumur sekitar 2 bulanan. Anda dapat mencabut seluruh tanaman tersebut sampai ke akarnya atau memotong pada bagian pangkalnya. Hal ini dapat disesuaikan dengan permintaan pasar ya. Pertumbuhan tanaman selada yang baik biasanya mampu menghasilkan sayuran hingga sebanyak 15 ton/ha. Sayuran selada yang sudah dipanen harus cepat didistribusikan untuk mempertahankan kesegarannya.