Panduan Budidaya Semangka Mulai dari Nol

Semangka (Citrullus lanatus) biasa dibudidayakan oleh para petani karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Buah semangka mengandung air yang cukup banyak dan rasanya pun manis. Nikmat sekali kalau dinikmati pada saat cuaca sedang panas. Asal usul semangka dipercaya dari Afrika bagian selatan. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Hal ini menandakan kalau semangka masih berkerabat dekat dengan mentimun, melon, dan labu.

Tingkat permintaan buah semangka di pasar lokal terbilang cukup stabil. Bahkan di bulan-bulan tertentu, seperti bulan Ramadhan, permintaan akan buah semangka ini meningkat tajam. Hal ini pula yang membuat harga buah semangka per kilogram semakin mahal sampai dua kali lipat dari harga normal. Oleh sebab itu, disarankan menanam semangka dengan memperhatikan tanggal yang berdekatan bulan puasa. Jadi dijamin saat panen nanti buah semangka milik Anda pasti laku dan harganya pun tinggi.

Syarat Tumbuh

Sebenarnya semangka bukanlah buah tropis. Tetapi karena sudah lama dibudidayakan di daerah-daerah beriklim tropis, tanaman ini sudah dapat beradaptasi dengan baik. Meskipun begitu semangka akan tumbuh maksimal apabila dibudidayakan pada suhu 25-27 derajat celsius. Usahakan daerah tersebut memiliki curah hujan rata-rata 40-50 mm/bulan dan intensitas penyinaran matahari selama seharian penuh. Sedangkan ketinggian tempat yang paling baik untuk ditanami semangka berada di kisaran 100-300 m di atas permukaan laut.

Penyiapan Lahan

Budidaya semangka dapat dilakukan di berbagai jenis lahan, baik di kebun maupun bekas sawah, asalkan lahan tersebut bisa mendapat sinar matahari secara penuh. Sebelumnya lahan wajib dibersihkan terlebih dahulu dari sampah, bebatuan, dan tanaman lain. Kemudian lahan dicangkul agar tanahnya gembur. Jangan lupa menambahkan pupuk kandang untuk menyuburkan tanah. Apabila pH tanah terlalu rendah, Anda bisa menaburkan dolomit sampai pH-nya berubah menjadi 6-6,7.

Langkah selanjutnya ialah membuat bedengan pada lahan tersebut untuk melindungi tanaman semangka dari genangan air. Bedengan-bedengan ini dibuat melintang di lahan dengan bentuk baris tanaman ganda. Ukuran lebarnya sekitar 7-8 m dan tingginya minimal 20 cm. Kemudian buatlah lubang tanam pada bedengan tadi dengan jarak antara 80-100 cm tergantung ukuran bedengan. Bedengan yang sudah jadi lantas direndam air selama beberapa hari dengan ketinggian 3/4 dari tinggi bedengan.

Penanaman Bibit

Benih semangka berkualitas unggul bisa Anda beli di www.tokotanaman.com. Sebaiknya benih tersebut disemai terlebih dahulu di dalam polybag agar peluang hidupnya lebih tinggi. Barulah setelah tingginya mencapai 20-30 cm, bibit semangka tadi bisa dipindahtanamkan ke lahan. Proses pemindahan ini paling baik dilakukan saat pagi hari. Bukalah polybag dengan hati-hati, lalu segera tanamkan bibit semangka beserta media tanamnya. Isilah semua lubang tanam yang ada dengan bibit semangka.

Biarkan tanaman semangka melakukan adaptasi dengan lingkungan barunya selama 3-5 hari. Setelah itu, Anda bisa mengecek kondisi tanaman tersebut satu per satu. Tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal harus dicabut dan diganti dengan bibit semangka yang baru. Sementara untuk tanaman yang pertumbuhannya terlalu cepat wajib dilakukan pemangkasan terhadap daunnya supaya tidak terlalu rimbun. Hal ini perlu dilakukan supaya pertumbuhan tanaman seragam sehingga dapat mempermudah perawatannya.

Perawatan Tanaman

Pada dasarnya, tanaman semangka tidak begitu suka air. Bahkan tanaman ini dipastikan mati apabila tergenang banjir selama lebih dari 3 jam. Sifat tanaman tersebut tidak terlepas dari habitat aslinya yang berada di lingkungan gersang. Kandungan air yang tinggi di dalam buah semangka juga semakin memperkuat kalau tanaman semangka biasa tumbuh di tempat yang tidak lembab. Jadi penyiraman hanya perlu dilakukan 4-6 hari sekali setiap kondisi media tanamnya terlihat agak kering.

Selanjutnya pemupukan dapat disesuaikan dengan umur tanaman semangka. Pupuk daun diberikan ketika tanaman berumur 1-5 minggu dengan frekuensi setiap 7 hari sekali. Kemudian pupuk buah dapat diberikan pada saat tanaman berusia 45 dan 55 hari setelah tanam. Pemupukan berikutnya menggunakan NPK dan ZA yang diberikan setelah tanaman semangka memiliki usia 21 hari setelah tanam. Pemberian pupuk harus dilakukan benar-benar tepat baik dari segi dosis maupun waktunya.

Penanggulangan Hama dan Penyakit

Ada beberapa hama yang biasa menyerang tanaman semangka. Kebanyakan hama tersebut berupa serangga yang senang memakan pucuk daun tanaman semangka. Tikus dan lalat buah pun kerap menggerogoti buah semangka hingga akhirnya rusak dan tidak layak dijual. Hama-hama ini bisa dibasmi menggunakan pestisida atau insektisida yang sesuai. Sedangkan untuk penyakit paling berbahaya pada semangka adalah penyakit karat daun. Penyakit ini bisa ditanggulangi secara manual dengan mencabut daun-daun yang terinfeksi.

Panen Buah Semangka

Buah semangka dapat dipanen pada waktu tanaman berumur antara 70-100 hari setelah penanaman. Lama waktu pemanenan ini umumnya dipengaruhi oleh teknis perawatan, kondisi media tanam, kualitas benih, dan kondisi cuaca di daerah tersebut. Buah semangka yang layak panen ukurannya cukup besar dan kondisinya pun harus sudah menjelang matang. Biasanya terjadi perubahan warna pada buah semangka tadi serta ukuran tangkai buahnya pun mengecil. Buah semangka yang sudah terlanjur matang mempunyai waktu simpan yang pendek.

Waktu yang paling baik memanen buah semangka ialah pada saat kondisi cuaca sedang cerah berawan. Hal ini memastikan kondisi permukaan kulit buah semangka tersebut kering sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Proses pemanenan dilakukan dengan memotong tangkai buahnya menggunakan gunting yang steril. Petiklah hanya buah-buah semangka yang sudah layak panen, sementara buah yang mentah tetap dibiarkan di lahan. Buah semangka yang terkumpul lantas disortir berdasarkan ukuran, bobot, dan tingkat kematangannya.