Hypothenemus hampei pada umumnya melakukan serangan kepada buah kopi dengan lapisan endosperma yang sudah mengeras. Tapi tidak menutup kemungkinan buah kopi yang belum mengeras pun dapat diserangnya. Buah kopi yang memiliki biji masih lunak biasanya hanya digerek untuk mendapatkan makanan. Selanjutnya kumbang Hypothenemus hampei akan meninggalkan biji tersebut. Akibatnya buah yang telah diserang ini tidak berkembang.
Sementara itu, serangan Hypothenemus hampei terhadap buah yang bijinya sudah mengeras mengakibatkan penurunan mutu dan kualitasnya karena biji berlubang. Biji kopi yang sudah cacat ini memiliki senyawa kimia yang berbeda dari biji kopi yang normal, khususnya dalam hal kandungan kafein dan gula pereduksi. Berlubangnya biji kopi ini menyebabkan perubahan pada mutu kimia sehingga cita rasa kopi tersebut pun ikut berubah.
Serangga Hypothenemus hampei memasuki buah kopi dengan cara membuat lubang di sekitar area diskus. Serangan pada buah kopi muda mengakibatkan buah tersebut berhenti berkembang hingga akhirnya gugur. Sedangkan serangan pada buah kopi tua menyebabkan biji kopi cacat dan berlubang-lubang sehingga mutunya rendah. Inilah yang menjadi tanda-tanda awal serangan hama penggerek buah kopi yang harus diwaspadai oleh para petani.
Serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) dapat menyebabkan :
- Buah kopi muda akan berguguran karena pertumbuhannya terhenti.
- Buah kopi yang sudah cukup tua menjadi berlubang-lubang pada bagian bijinya.
Perkembangan Hypothenemus hampei dari telur menjadi imago berlangsung hanya di dalam biji kopi yang kondisinya sudah matang. Kumbang penggerek ini bisa mati secara prematur di dalam biji kopi apabila tidak tersedia substrat yang dibutuhkannya untuk bisa bertahan hidup. Buah kopi yang terlewat saat proses pemanenan merupakan media berkembang biak yang sangat disukai oleh kumbang ini. Bahkan Anda bisa menemukan hingga 75 ekor/biji kopi.
Serangan hama Hypothenemus hampei paling banyak terjadi di perkebunan kopi yang lembab, dipenuhi pohon naungan, dan terletak di perbatasan kebun. Kumbang betina berkembang biak di dalam buah kopi yang sudah cukup matang. Kumbang ini akan membuat lubang di bagian ujung buah untuk meletakkan telur-telurnya. Kumbang betina mampu terbang dari satu pohon ke pohon lain untuk meletakkan semua telurnya. Setelah telur menetas, larva akan memakan biji kopi.
Perkembangan Hypothenemus hampei dipengaruhi oleh suhu udara dan ketersediaan buah kopi. Hama penggerek buah kopi ini dapat bertahan hidup di kisaran suhu antara 15-35 oC. Diketahui perkembangan telur paling optimal terjadi pada 30-32 oC. Sedangkan untuk larva, pupa, dan dewasa antara 27-30 oC. Penelitian menunjukkan kalau serangga PBKo ini akan gagal menggerek buah kopi atau mampu menggerek tetapi tidak bertelur pada suhu 15 oC dan 35 oC.