Tujuan utama pembentukan bidang petik yaitu agar tanaman teh membentuk tanaman perdu, yang mana tanaman tersebut mempunyai kerangka percabangan yang baik dengan bidang petik yang luas sehingga pucuk yang mampu dihasilkannya pun lebih banyak. Perlu Anda tahu, terdapat tiga metode yang bisa dilaksanakan untuk membentuk bidang petik pada tanaman teh antara lain pemangkasan, perundukan, dan kombinasi dari kedua cara tersebut.
Di bawah ini akan kami coba jelaskan tentang ketiga prinsip metode tersebut dengan harapan Anda pun dapat melaksanakannya dengan tepat!
Pemangkasan/Pemenggalan
Pelaksanaan pemangkasan tanaman teh ditujukan pada tanaman yang berasal dari biji dengan umur minimal 2 tahun. Caranya yaitu tanaman dipangkas setinggi 10-15 cm dahulu. Selang setelah 1-1,5 tahun kemudian, tanaman dipangkas lagi setinggi 30 cm. Lalu setelah 2,5 tahun, tanaman dipangkas kembali secara selektif pada dahannya hingga setinggi 45 cm. Dan setelah 3-4 bulan kemudian, Anda bisa melakukan jendangan setinggi 60-65 cm dari permukaan tanah.s
Sedangkan untuk pemenggalan dilakukan terhadap tanaman teh asal setek atau tanaman teh asal biji tetapi masih berada di dalam polybag. Jadi setelah tanaman di kebun berusia 4-6 bulan, bagian batang utamanya dipenggal setinggi 15-20 cm serta meninggalkan setidaknya 5 helai daun. Setelah cabang baru tumbuh setinggi 50-60 cm atau sekitar 6-9 bulan, cabang yang pertumbuhan ke atasnya paling kuat harus dipotong pada ketinggian 30 cm untuk memicu pertumbuh ke samping.
Selanjutnya setelah 3-6 bulan kemudian dilakukan pemangkasan secara selektif pada cabang baru yang tingginya sudah mencapai 60-70 cm, di mana cabang ini dipangkas setinggi 45 cm. Kemudian tunas yang tumbuh dibiarkan selama 3-6 bulan, lalu lakukan proses jendangan pada ketinggian 60-65 dari permukaan tanah. Dengan menerapkan teknik ini, maka nantinya akan didapatkan bidang petik tanaman teh yang ideal dan menghasilkan lebih banyak pucuk.
Perundukan
Metode perundukan juga bisa membentuk bidang petik secara efektif. Metode ini dilakukan dengan melengkungkan batang utama tanaman teh beserta cabang-cabang sekunder tanaman. Dengan trik ini, maka bahan makanan pun akan terakumulasi ke bagian sisi atas dari batang pohon teh tersebut. Hasilnya yaitu cabang-cabang baru pun mulai bermunculan di bagian sisi atas tanaman teh ini, yang notabene cabang ini nantinya akan tumbuh mengarah ke samping.
Berikut ini merupakan teknis kerja dari proses perundukan tanaman teh yang tepat :
- Tanaman teh dibiarkan dahulu sampai berusia 6 bulan. Lalu batang utamanya dilengkungkan membentuk sudut 45o serta pucuk peko dipotong.
- Setelah 6 bulan lamanya, maka akan tumbuh tunas sekunder. Lakukan perundukan terhadap tunas sekunder yang panjangnya sudah mencapai 50 cm. Proses ini dilakukan beberapa kali sampai menutupi ke segala arah.
- Khusus cabang tanaman yang masih “ngeyel” tumbuh ke atas wajib dipotong setinggi 30 cm. Sedangkan tunas teh yang tumbuh setelah perundukan kedua mesti dibiarkan dahulu hingga tingginya 70 cm, lalu dipotong setinggi 45 cm.
- Selang setelah 2-3 bulan kemudian, pucuk yang tumbuh mesti dijendang pada ketinggian 60 cm atau 20 cm di bidang pangkas.
Kombinasi (Centring-Bending)
Jadi metode ini merupakan kombinasi dari pemangkasan, pemenggalan, dan perundukan. Pekerjaan dimulai dengan pemangkasan atau pemenggalan dahulu, barulah kemudian dilakukan perundukan. Tujuan utamanya untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari kedua sistem tersebut. Metode kombinasi ini juga bisa diaplikasikan pada tanaman teh yang berasal dari biji yang ditanam berupa stum.
Adapun tata cara membentuk bidang petik tanaman teh dengan metode kombinasi adalah sebagai berikut :
- Batang utama pada tanaman teh yang sudah berumur 6 bulan dipotong pada ketinggian 20 cm dengan tetap meninggalkan paling tidak 5 helai daun.
- Tunas sekunder yang tumbuh setelah 6 bulan berlalu tetap dibiarkan hingga panjangnya mencapai 50 cm. Barulah kemudian dapat dilakukan perundukan ke segala arah.
- Setelah dirunduk selama 6 bulan, tunas daun yang telah tumbuh hingga 60-70 cm dipotong setinggi 45 cm. Lalu dilakukan jendangan setinggi 60-65 cm selama 3 bulan.
Keunggulan dari metode kombinasi antara lain pengerjaannya lebih mudah dilaksanakan, kerangka perdu sudah terbentuk sebelumnya, dan persentase tingkat kesalahan perundukannya lebih kecil. Tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu terbuangnya sebagian tanaman sehingga menyebabkan perkembangan akarnya menjadi terganggu, khususnya pada tahap awal pertumbuhan. Pengaruh perlakuannya pun susah disaingi dan proses penutupan tanahnya tidak secepat perundukan.