Teknologi Budidaya Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) dengan Baik

Caisim alias sawi hijau dikenal sebagai salah satu jenis sayuran yang disukai oleh masyarakat. Selain karena rasanya yang nikmat, caisim ini juga mengandung pro vitamin A dan asam amino yang tinggi. Tergolong dalam famili Brassicaceae, tanaman caisim mampu tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Berhubung cara pemeliharaannya yang relatif mudah, para petani juga kerap menanamnya di pekarangan rumah sebagai tanaman selingan.

Pada dasarnya tanaman caisim bisa hidup dengan baik dan sanggup beradaptasi pada hampir semua jenis tanah, baik tanah mineral yang teksturnya ringan hingga tanah yang bertekstur liat berat, serta tanah organik seperti tanah gambut. Sementara itu, tingkat keasaman (pH) tanah yang optimal bagi pertanaman caisim adalah 6-6,5. Dan untuk suhu udara yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman caisim ini berkisar antara 15-20 oC.

Beberapa varietas atau kultivar tanaman caisim yang kami sarankan untuk dibudidayakan di dataran rendah atau dataran tinggi adalah LV. 145 dan Tosakan dengan kebutuhan benih mencapai 450-600 gram per hektar. Silakan Anda bisa mendapatkan benih caisim ini di www.tokotanaman.com ya.

PEMBIBITAN

Sebelumnya benih caisim yang akan disebar mesti direndam dahulu di dalam larutan hangat Previcur N dengan konsentrasi 0,1% selama 2 jam. Kemudian benih yang terapung bisa dibuang sehingga kita hanya memakai benih yang tenggelam di air. Lalu benih terpilih tersebut bisa disebar secara merata pada bedeng persemaian dengan media semai setebal 7 cm dan disiram sampai lembap. Hendaknya bedeng ini juga diberi naungan untuk melindunginya dari sinar matahari.

Di sini Anda bisa menggunakan media semai yang dibuat dari campuran tanah dengan perbandingan 1:1. Benih caisim yang telah disebar lalu ditutup dengan media semai dan ditutup lagi memakai daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari. Bibit caisim yang sudah berumur 7-8 hari setelah semai bisa dipindahkan ke dalam bumbunan. Bibit tersebut pun selanjutnya siap untuk ditanam di kebun ketika umurnya mencapai 2-3 minggu setelah semai.

Metode lainnya yaitu Anda dapat langsung menyebarkan benih caisim di dalam larikan tanam di atas bedengan. Kemudian apabila tanaman yang tumbuh nantinya terlalu rapat, maka penjarangan perlu dilaksanakan agar tanaman tidak saling bersaing satu sama lainnya.

PERSIAPAN LAHAN

Proses pengolahan tanah sepatutnya dilaksanakan pada 3-4 minggu sebelum tanam. Tanah tersebut mesti dicangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari gulma, serta tanahnya diratakan. Pemberian kapur dolomit perlu dikerjakan kalau pH tanah rendah dengan dosis 1-1,5 ton/ha. Berikan kapur ini pada 3 minggu sebelum tanam dengan menyebarkannya di permukaan tanah dan mengaduknya agar rata. Lantas buatlah bedengan yang berukuran lebar 1-2 m, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan area lahan. Jarak baris dalam bedengan adalah 15 cm dan jarak tanam dalam bedengan 10-15 cm.

Setelah itu, Anda bisa memberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Berikan pupuk ini secara merata di atas bedengan dan diaduk merata dengan tanah. Pemberian pupuk dapat dilaksanakan paling tidak 3 hari sebelum tanam. Sedangkan untuk pemupukan susulan, silakan Anda bisa menggunakan pupuk urea sebanyak 130 kg/ha. Pemupukan susulan ini dapat diberikan setelah penyiangan ataupun sekitar 2 minggu setelah tanam.

PENANAMAN

Bibit tanaman caisim yang sudah berumur 12 hari setelah semai bisa diangkut ke lapangan. Bibit ini lantas ditanam dengan hati-hati di lubang tanam yang telah disediakan. Sebaiknya kerjakan proses penanaman ini pada pagi atau sore hari agar bibit tersebut terhindar dari terik matahari. Setelah itu, Anda dapat menyirami areal lahan supaya kondisinya menjadi cukup lembap. Hal ini dilakukan agar bibit caisim yang baru ditanam ini tidak kepanasan dan mampu beradaptasi dengan optimal.

PEMELIHARAAN

Di bawah ini merupakan kegiatan-kegiatan utama yang perlu dilakukan untuk memelihara tanaman caisim, di antaranya :

  • Penyiangan gulma mesti dilaksanakan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Lalu Anda bisa melakukan penyiangan susulan dan pendangiran setiap 2 minggu sekali, terutama di musim hujan.
  • Kalau penanaman caisim dilakukan dengan cara menyebarkan benih secara langsung di areal pertanaman, Anda mesti melakukan upaya penjarangan tanaman pada umur 10 hari setelah tanam atau bersamaan dengan waktu penyiangan gulma.
  • Penyiraman wajib dilakukan apabila tanaman caisim ditanam di musim kemarau. Anda juga perlu menyirami tanaman caisim yang ditanam di lahan yang sulit air. Kegiatan penyiraman ini mesti dikerjakan sejak awal penanaman sampai waktu panen.

PENGENDALIAN OPT

Anda wajib memperhatikan sanitasi lahan dan drainase yang baik untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Apabila diperlukan, Anda juga dapat menyemprotkan pestisida untuk mengendalikan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang merusak tanaman tadi. Hama utama yang menyerang tanaman caisim ialah ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendaliannya dapat dilakukan dengan memanfaatkan Diadegma semiclausum sebagai parasitoid hama serta penggunaan pestisida nabati, biopestisida, atau pestisida kimia.

PANEN DAN PASCA PANEN

Pemanenan sayuran caisim dapat dilaksanakan setelah tanaman tersebut berumur 45-50 hari. Cara memanennya yaitu Anda tinggal mencabut tanaman caisim hingga ke akarnya atau memotong pada bagian pangkal batangnya. Diketahui bahwa tingkat produksi optimal tanaman caisim mencapai 1-2 ton/ha. Waktu panen yang terlambat akan menyebabkan tanaman cepat berbunga sehingga mutu atau kualitasnya pun menurun.

Tanaman caisim yang baru dipanen dapat diletakkan di tempat yang teduh. Anda bisa memercikkan air secukupnya untuk menjaga kesegaran caisim supaya tak cepat layu. Setelah itu, penyortiran perlu dilaksanakan dengan baik untuk memisahkan bagian tanaman yang sudah tua, busuk, jelek, ataupun sakit. Selanjutnya Anda dapat menyimpan sayuran caisim ini memakai wadah yang berupa keranjang bambu, kantung plastik, atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.