Teknik Pelaksanaan Panen dan Pasca Panen Tanaman Bunga Melati

Adapun ciri-ciri utama bunga melati yang sudah layak untuk dipanen yaitu kuntum bunganya telah berukuran maksimal dan cukup besar tetapi kondisinya masih kuncup ataupun setengah mekar. Hal ini penting untuk diperhatikan supaya bunga melati tersebut memiliki usia simpan yang lebih lama. Diketahui bahwa tingkat produksi bunga melati di Indonesia masih relatif rendah, yaitu hanya sekitar 20-25 kg/ha per hari.

Pada umumnya, tanaman melati mulai menumbuhkan bunga ketika umurnya sudah mencapai 7-12 bulan setelah tanam. Kabar baiknya adalah tanaman melati mampu berbunga di sepanjang tahun. Ini berarti proses pemanenan bunga melati bisa dilaksanakan secara berkali-kali setiap tahunnya hingga usia tanaman tersebut mencapai kisaran 5-10 tahun. Sedangkan setiap masa berbunganya, tanaman melati ini berbunga sampai berlangsung selama 12 minggu.

Proses pemetikan bunga melati paling bagus dikerjakan pada pagi atau sore hari. Tujuannya adalah untuk menghindari terik sinar matahari ataupun suhu udara yang terlalu panas. Biasanya hasil panen bunga melati ini mencapai jumlah yang maksimal pada 1-2 minggu awal di setiap waktu berbunga. Kemudian tingkat produksi bunga melati tersebut akan mengalami penurunan secara bertahap. Lalu pada waktu 2 bulan selanjutnya produktivitas bunga melati akan naik kembali.

Prakiraan produksi tanaman melati sangat dipengaruhi oleh musim. Pada umumnya tingkat produksi bunga melati yang paling tinggi terjadi pada musim hujan. Masa panen pada musim hujan ini mampu mencapai 300-1000 kg/ha. Sementara pada musim kemarau, seperti di perkebunan di daerah Jawa Tengah, panen bunga melati ini rata-rata hanya sekitar 5-10 kg/ha saja. Adapun data produksi bunga melati di Indonesia berkisar 1,5-2 ton/ha/tahun di musim hujan dan 0,7-1 ton/ha/tahun pada musim kemarau.

Penanganan Pasca Panen

Bunga melati akan cepat layu manakala berada di tempat terbuka. Jadi untuk mempertahankan atau memperpanjang tingkat kesegarannya, maka bunga-bunga tersebut sebaiknya dihamparkan di atas tampah yang diberi alas berupa lembaran plastik. Kemudian Anda dapat meletakkannya di ruangan yang memiliki suhu udara yang relatif dingin berkisar antara 0-5 oC. Dengan demikian, maka bunga melati tersebut akan tetap segar sehingga nilai ekonomisnya tetap terjaga.

Salah satu produk utama yang dihasilkan dari pengolahan pasca panen tanaman bunga melati adalah minyak bunga melati (jasmine oil). Terdapat beberapa jenis minyak bunga melati tersebut, yaitu :

  • Minyak melati istimewa, adalah minyak yang diekstraksi dari bunga melati menggunakan zat pelarut ether minyak bumi. Minyak ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi atau parfum yang bermutu tinggi.
  • Minyak melati biasa, adalah minyak yang diekstraksi dari bunga melati menggunakan pelarut benzole. Minyak melati jenis ini umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi mutu sedang.
  • Minyak pomade istimewa, adalah minyak yang didapat dengan memakai teknik enfleurage bunga melati. Jenis minyak melati yang satu ini biasanya dipakai dalam proses pembuatan minyak rambut sebagai bahan bakunya.
  • Minyak pomade biasa, adalah minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi bunga melati bekas enfleurage. Minyak ini umumnya dimanfaatkan sebagai pewangi teknis.

Proses ekstraksi bunga melati bisa dilaksanakan menggunakan teknik enfleurage atau teknik olesan. Adapun prinsip kerja dari proses ekstraksi dengan teknik enfleurage tersebut adalah sebagai berikut!

  1. Anda bisa memulainya dengan mengoleskan lemak muri pada permukaan kaca yang tipis.
  2. Taruhlah bunga melati yang masih segar alias baru dipetik di atas permukaan kaca tersebut.
  3. Simpanlah kaca tipis bersama bunga melati tersebut di dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari plastik atau kayu/logam yang tahan karat.
  4. Biarkanlah bunga melati tersebut selama 3-4 hari hingga kondisinya menjadi layu.
  5. Bunga melati yang telah layu bisa dibuang. Lalu Anda dapat menggantinya dengan bunga-bunga baru yang masih segar.
  6. Kerjakanlah proses di atas secara berulang-ulang selama 2-3 bulan berturut-turut sampai lapisan lemak dipenuhi oleh minyak wangi dari bunga melati.

Selain itu, proses ekstraksi minyak melati juga dapat dikerjakan menggunakan teknik tabung hampa. Adapun langkah-langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

  1. Anda dapat memasukkan bunga melati segar ke dalam tabung terlebih dahulu. Setelah itu, alirkan bahan pelarut secara berkesinambungan. Bahan pelarut yang bisa digunakan seperti alkohol, ether, chlorofrom, ecetone, lemak murni, atau ether minyak bumi.
  2. Salurkanlah cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur bunga melati ke dalam tabung hampa udara yang dipanaskan secukupnya untuk menguapkan bahan pelarut. Selanjutnya uap pelarut bisa dialirkan kembali ke kondensor agar menjadi cairan.
  3. Tambahkan ethanol ke dalam unsur bunga melati. Biasanya unsur bunga melati ini berupa lilin padat (concrete) yang masih memiliki kandungan zat pewarna, damar, dan unsur-unsur lain yang tidak menguap.
  4. Campurkanlah minyak tadi dengan alkohol. Berikutnya Anda dapat menyaringnya kembali untuk menghilangkan kandungan damar di dalamnya.
  5. Kerjakan proses penyulingan absolut menggunakan sthlene glycol dengan penyinaran sinar ultraviolet untuk menghilangkan kandungan zat pewarna di dalamnya.