Tanaman kacang hijau mampu tumbuh dengan baik di Indonesia. Inilah alasannya mengapa cukup banyak petani yang membudidayakan tanaman ini. Diketahui tanaman kacang hijau menyukai tanah liat berlempung yang banyak mengandung bahan organik serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Tanaman ini akan tumbuh subur saat ditanam di tanah berstruktur gembur dan mempunyai pH 5,8-7, dengan pH optimum adalah 6,7.
Biasanya tanaman kacang hijau dibudidayakan di dataran rendah, di mana curah hujan optimalnya berkisar 50-200 mm/bulan dengan temperatur udara 25-27 oC, kelembapan udara 50-80%, dan bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup. Adapun bagian yang dipanen dari tanaman kacang hijau ini ialah polongnya. Polong kacang hijau mempunyai nilai ekonomis yang begitu tinggi karena memiliki cita rasa yang lezat dan kaya akan protein.
Pemilihan Benih Kacang Hijau
Paling tidak terdapat empat jenis varietas tanaman kacang hijau yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Di antaranya meliputi murai, perkutut, kenari, dan sriri. Silakan Anda dapat memperoleh masing-masing varietas benih kacang hijau unggul ini di www.tokotanaman.com ya. Adapun mengenai sifat/karakteristik dan keunggulan dari keempat jenis varietas tanaman kacang hijau tersebut akan kami jelaskan pada tabel di bawah ini!
Varietas | Hasil (1/ha) | Umur (hari) | Posisi Polong | Berat 100 Biji (g) | Sifat Khusus |
Murai | 1,5 | 63 | terkulai | 6 | tahan penyakit bercak daun |
Perkutut | 1,64 | 60 | terkulai | 5 | tahan penyakit embun tepung, agak tahan penyakit bercak daun |
Kenari | 1,64 | 60-65 | terkulai | 6,7 | agak tahan penyakit bercak daun, toleran penyakit karat |
Sriri | 1,58 | 60-65 | terkulai | 6 | toleran penyakit embun tepung |
Pengelolaan Lahan Tanam
Sebaiknya dilakukan upaya penyiapan lahan sebelum dilakukan penanaman benih kacang hijau. Pada lahan sawah bekas tanaman padi dan lahan yang memiliki tekstur ringan tidak perlu dilakukan upaya pengelolaan tanah. Sedangkan pada lahan kering seperti tegalan, pengelolaan tanah mesti dilakukan secara intensif. Prosesnya meliputi pembersihan lahan dari rumput, pencangkulan hingga sedalam 15-20 cm agar gembur, dan pembuatan petakan yang berukuran 3-4 m. Kemudian berikanlah mulsa jerami sebanyak 5 ton/ha untuk menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air berlebih, dan memperbaiki struktur tanah.
Penanaman Benih Tanaman
Pada dasarnya tanaman kacang hijau mempunyai daya tumbuh dan kemampuan beradaptasi yang bagus. Jadi tanaman ini dapat dibudidayakan di awal musim kemarau setelah sawah sudah selesai ditanami padi, ataupun ditanam di awal musim penghujan untuk lahan jenis tegalan agar Anda lebih mudah dalam merawatnya. Adapun proses penanaman benihnya dilakukan dengan ditugal memakai jarak tanam 40 x 10 cm atau 40 x 15 cm. Anda bisa mengisi benih kacang hijau sebanyak 2-3 biji per lubang tanam.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman kacang hijau mesti dirawat dengan baik, di mana metode perawatannya sendiri meliputi pemupukan, pengairan, dan penyiangan. Khusus untuk lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan. Sedangkan pada lahan kering diperlukan pemberian pupuk NPK. Sementara pada tanah yang kurang subur perlu dilakukan pemupukan Urea 45 kg, TSP 45-90 kg, dan KCl 50 kg masing-masing per hektar. Penambahan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos dapat meningkatkan kandungan air di dalam tanah.
Tanaman kacang hijau sendiri cukup tahan terhadap kekeringan. Meskipun begitu, tanaman ini tetap membutuhkan pengairan, terutama pada periode kritis seperti masa perkecambahan benih, waktu menjelang berbunga, dan pembentukan polong. Kemudian untuk memastikan tanaman kacang hijau tumbuh subur tanpa adanya hambatan atau persaingan, Anda perlu melakukan penyiangan gulma secara berkala. Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali pada waktu tanaman berumur 2 dan 4 minggu. Lakukan penyiangan di awal mungkin karena tanaman ini tidak tahan bersaing dengan gulma.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang menyerang tanaman kacang hijau adalah Agromyza phaseolli (lalat kacang), Meruca testualitis, Spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat), dan thrips. Metode pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan pemakaian varietas unggul yang tahan penyakit serta penggunaan pestisida yang tepat manakala metode pengendalian secara biologi sudah tidak efektif lagi. Sedangkan ragam penyakit yang menghantui tanaman kacang hijau di antaranya Scierotium rolfsii dan Cercospora Canescens (penyakit bercak daun).
Panen dan Pasca Panen Tanaman
Masa panen tanaman kacang hijau terjadi sesuai varietas yang ditanam seperti pada tabel di atas. Adapun ciri-ciri umum tanaman kacang hijau yang bisa dipanen antara lain perubahan warna polong dari hijau menjadi hitam atau cokelat dan kondisinya kering. Sebaiknya lakukan pemanenan di waktu yang tepat. Keterlambatan waktu panen akan menyebabkan polong pecah saat masih ada di kebun. Proses pemanenan dilakukan dengan memetik polong kacang hijau. Pemanenan ini dapat dilakukan sebanyak 1-3 kali tergantung varietas dengan interval waktu panen adalah 3-5 hari.
Kacang hijau yang telah dipanen kemudian dikeringkan. Pengeringan ini dilakukan dengan menjemur polong kacang hijau di bawah terik matahari langsung selama 2-3 hari. Setelah itu, biji kacang hijau dikeluarkan dari polongnya dengan memukul menggunakan tongkat kayu. Tapi sebelumnya polong kacang hijau dimasukkan ke karung dahulu untuk menghindari biji-biji yang berceceran. Berikutnya biji kacang hijau dijemur kembali hingga mencapai keadaan kering simpan dengan kadar air 8-10%. Barulah biji kacang hijau ini dapat disimpan dan didistribusikan.