Perawatan Tanaman Bunga Melati agar Bunganya Lebat

Tanaman melati merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang paling populer di Indonesia. Di samping karena rajin menumbuhkan bunga, bunga melati ini juga mempunyai aroma harum yang begitu semerbak. Inilah yang membuatnya begitu disukai oleh banyak orang. Ya walaupun ukuran bunganya terbilang kecil, namun dalam sekali waktu, tanaman melati mampu menghasilkan bunga dalam jumlah banyak sekaligus sehingga tampak meriah dan indah sekali.

Pada dasarnya tumbuhan melati memang tergolong sebagai tanaman yang rajin berbunga. Namun ada kalanya para penghobi mendapati tanaman melati miliknya enggan berbunga atau bahkan tidak mau menumbuhkan bunga sama sekali. Kondisi ini tentunya menjadi masalah tersebut, terlebih bagi Anda yang sengaja membudidayakan tanaman melati tersebut untuk diambil bunganya. Oleh karena itu, kami akan mencoba memberikan solusi-solusi yang tepat guna mengatasi masalah ini.

Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk merangsang agar tanaman melati yang Anda tanam mampu menghasilkan bunga yang banyak serta rajin berbunga, antara lain :

Penjarangan dan Penyulaman

Proses penyulaman tanaman melati dilakukan dengan mengganti tanaman yang mati atau memiliki pertumbuhan yang abnormal dengan bibit tanaman yang baru. Pada dasarnya, teknik penyulaman ini sama halnya seperti penanaman. Bedanya adalah Anda perlu mencabut bibit yang lama dahulu, lalu menggantinya dengan bibit baru. Sebaiknya proses penyulaman ini dilaksanakan tidak lebih dari 1 bulan supaya pertumbuhan tanaman tetap seragam dan mempermudah dalam pemeliharaannya. Sedangkan waktu pelaksanaannya yaitu pagi atau sore hari.

Penyiangan

Pada umur 1 bulan setelah tanam, areal pertanaman melati akan ditumbuhi oleh rumput-rumput liar yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman utama apabila terus dibiarkan. Gulma tersebut bakal menjadi pesaing bagi tanaman melati dalam memperoleh unsur hara, sinar matahari, dan air tanah. Bahkan keberadaan gulma yang rimbun juga bisa menjadi sarang bagi hama dan penyakit. Maka dari itu, penyiangan gulma mutlak dilaksanakan secara berkala agar tanaman melati tetap dapat tumbuh dengan optimal.

Pemupukan

Upaya pemupukan terhadap tanaman melati sebaiknya dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan meliputi 300-700 kg Urea, 300-500 kg TSP, dan 300-500 kg KCl/hektar di setiap tahunnya. Pupuk ini dapat ditebarkan secara merata dalam parit di antara barisan tanaman atau di sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, lalu ditutup dengan tanah. Proses pemupukan ini juga bisa dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tumbuhan melati. Adapun waktu pemupukan terbaik yaitu sebelum pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga, dan sewaktu pertumbuhan tanaman kurang subur.

Diketahui bahwa pemberian pupuk secara tepat dapat meningkatkan produksi bunga pada tanaman melati, khususnya yaitu pemakaian pupuk yang banyak mengandung unsur fosfor (P), seperti pupuk Gandasil B (6-20-30) atau Hyponex biru (10-40-15). Pupuk tersebut dapat diaplikasikan di wilayah perkebunan pada pagi hari sebelum jam 9 atau sore hari setelah jam 3. Pastikan kondisi cuaca pada waktu tersebut sedang cerah sehingga pupuk dapat terserap secara optimal oleh tumbuhan.