Beberapa jenis tanaman saat ini dibanderol dengan harga yang tak masuk akal lagi. Bukan cuma ratusan ribu saja, malahan ada pula tumbuh-tumbuhan tertentu yang dihargai sampai jutaan rupiah. Sebenarnya hal ini wajar terjadi lantaran tanaman tersebut memang benar-benar istimewa. Untuk menyiasati harga tanaman yang super mahal tersebut, beberapa orang lantas mengambil jalan lain dengan cuma membeli bagian bonggolnya saja. Harga bonggol atau umbi tanaman ini memang lebih terjangkau.
Sebagian jenis spesies tanaman monstera, aglaonema, philodendron, dan alocasia biasa dipatok dengan harga yang super premium. Itulah penyebabnya bonggol dari tanaman-tanaman ini pun lumrah dijual di pasaran. Karena memang harga tanamannya juga mahal sekali, maka wajar jika bonggol tanaman ini pun dibanderol dengan harga yang tidak murah. Malahan Anda harus menaruh curiga kalau ada penjual yang menjajakan bonggol tumbuh-tumbuhan ini dengan harga yang sangat miring.
Pada dasarnya menanam bonggol atau umbi tidaklah susah. Apalagi kalau bonggol tersebut mempunyai akar atau mata tunas, maka proses penanamannya bakalan jauh lebih gampang lagi. Anda hanya perlu menanamnya di media tanam yang tepat, lalu mengontrol tingkat kelembapannya sebaik mungkin. Kini tinggal menunggu waktu saja sampai bonggol tadi berhasil menumbuhkan daun-daun yang baru. Berarti Anda sudah berhasil dalam menanamkan bonggol tersebut. Selamat ya!
Namun kenyataannya menanam bonggol itu tidak semudah yang dibayangkan. Kadang-kadang bonggol yang kita tanam sama sekali tak mau tumbuh. Kira-kira apa sih penyebabnya? Yuk, kita cari tahu secara bersama-sama!
Bonggol Terserang Jamur
Hati-hati ya sebab bonggol atau umbi tanaman sangat rentan terserang jamur alias cendawan. Jamur ini bahkan dapat menyerang sekujur bagian bonggol tersebut. Tentunya bonggol yang sudah berjamur akan sulit untuk tumbuh. Penyebabnya karena jaringan sel di dalam bonggol telah mengalami kerusakan yang parah. Jadi memang biasanya bonggol yang sudah terlanjur terserang jamur ini tak mampu tumbuh lagi. Pencegahannya bisa dilakukan dengan mengoleskan fungisida pada bonggol sebelum ditanam.
Bonggol Sudah Busuk
Kecil sekali kemungkinannya bagi bonggol yang sudah membusuk untuk bisa tumbuh. Karena faktanya bonggol yang telah terlanjur membusuk ini tidak dapat melanjutkan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh kondisinya yang sekarat atau bahkan mati. Kondisi bonggol yang telah membusuk juga membuatnya tak memiliki cadangan makanan yang cukup untuk membuatnya tetap bertahan hidup. Anda harus menaruh perhatian lebih pada masalah ini. Sebaiknya lakukan upaya pencegahan ataupun penyelamatan.
Bonggol Telah Terluka
Faktor lainnya yang mungkin bisa menyebabkan bonggol yang Anda tanam tidak tumbuh adalah kondisi bonggol tersebut sudah tidak bagus. Maksudnya adalah bonggol tadi telah mengalami luka yang cukup dalam. Kalau cuma luka gores saja biasanya bonggol tanaman masih mau tumbuh. Namun bila lukanya sudah cukup dalam sehingga menyebabkan kondisinya parah, maka bonggol tadi pun umumnya bakalan mati. Jadi memang Anda perlu menangani bonggol atau umbi tanaman ini dengan ekstra hati-hati.
Media Terlalu Lembap
Selain memperhatikan kondisi bonggol tanaman dengan cermat, Anda juga wajib mengontrol keadaan media tanam setiap waktu. Bagaimanapun juga kondisi media tanam ini berperan penting mendorong tumbuhnya bonggol tadi. Kondisi yang paling baik ialah media tanam dalam keadaan yang lembap tetapi tidak basah dan tak tergenang air. Anda bisa mengontrol kondisi media tanam melalui pola penyiraman dengan bijaksana. Siramilah media tanam hanya di saat bagian permukaannya terlihat agak kering.
Media Terlalu Kering
Bonggol tidak boleh diletakkan di media tanam yang basah. Akan tetapi bonggol pun tidak boleh ditaruh di dalam media yang kondisinya terlalu kering. Mengapa? Karena bonggol tadi bakalan mati kekeringan sehingga tidak dapat tumbuh lagi. Jadi di sini memang Anda tetap harus menyirami media tanam secara berkala walaupun belum terlihat adanya tanda-tanda kehidupan pada bonggol tersebut. Namun sekali lagi kami ingatkan untuk menyiraminya secara bijaksana dan tidak boleh dilakukan semaunya saja.