Pelaksanaan Pembibitan Pohon Rambutan dengan Metode Okulasi

Kami rekomendasikan untuk menanam pohon rambutan dari jenis yang disukai oleh masyarakat luas sebagai target pasarnya. Di antaranya rambutan rapiah, rambutan binjai, rambutan aceh, rambutan cimacan, rambutan lebak bulus, dan rambutan sinyonya. Anda dapat membeli bibit rambutan unggul di www.tokotanaman.com atau membuatnya sendiri memakai metode okulasi. Tentunya Anda perlu menyiapkan benih/biji rambutan yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai pohon pangkal. Gunakan biji yang berasal dari buah yang berkualitas bagus dan kondisinya sehat.

Silakan Anda bisa memulai dengan menyiapkan biji rambutan yang bibitnya nanti akan dipakai untuk pohon pangkal. Sebelumnya Anda bisa mengupas buah rambutan untuk diambil bijinya. Biji ini lantas bisa diangin-anginkan selama sehari semalam, lalu bisa disemai. Selain itu, Anda juga bisa merendam biji rambutan tadi di dalam campuran air dan larutan asam (asam chlorida 25% atau Asam Sulfat BJ = 1.84) dengan perbandingan 1:2, lalu dicuci air bersih dan diangin-anginkan selama 24 jam. Anda bisa mengaplikasikan fungisida seperti Antracol 70 WP atau Dithane 45 untuk menghindari cendawan.

Proses penyemaian benih rambutan sebaiknya dilakukan di tanah yang gembur, mudah memperoleh air, mudah dikeringkan, dan gampang dijangkau untuk pengawasan. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menyemai biji rambutan dengan baik :

  1. Anda bisa mencangkul tanah dulu sedalam 20-30 cm sambil membersihkannya dari rumput, batu, sisa tanaman, dan benda keras lainnya. Kemudian tanah tersebut dihaluskan sehingga teksturnya menjadi gembur.
  2. Buatlah bedengan yang berukuran lebar 1-1,5 m, tinggi 30 cm, serta panjang sesuai ukuran lahan atau sekitar 10 m. Jarak antar-bedengan adalah 30 cm. Idealnya bedengan ini dibuat secara membujur dari utara ke selatan agar bisa menerima sinar matahari secara maksimal meski nantinya dipasangi naungan.
  3. Berikan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos yang sudah matang untuk bisa meningkatkan kesuburan tanah.
  4. Biji rambutan dapat disemaikan di dalam bedengan tersebut. Anda bisa menanamnya pada jarak 10 x 10 cm. Lakukan penanaman benih ini dengan baik.
  5. Lambat laun biji rambutan pun akan berkembang menjadi kecambah. Setelah berumur 1-1,5 bulan, bibit tanaman rambutan akan tumbuh dan mempunyai sekitar 2-3 helai daun. Inilah waktunya bagi Anda untuk memindahkan bibit ke bedeng penanaman.

Pemindahan Bibit

Benih rambutan yang telah berkembang menjadi kecambah boleh dipindah dari bedeng penyemaian ke bedeng penanaman. Cara pemindahannya dikerjakan dengan mencungkil tanaman sekitar 5 cm di bawah tanah. Lakukan dengan hati-hati agar tak merusak bagian akar. Supaya nantinya bisa tumbuh akar lebih banyak, kami rekomendasikan untuk memotong sedikit akar tunggangnya. Akar tunggang ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi tanaman ke depannya.

Sedangkan untuk menjaga penguapan, Anda dapat memotong separuh lebar daun dan membiarkan keping yang menempel karena keping ini sendiri berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sebelum tanaman bisa mengolah makanan di tempatnya yang baru. Tanamlah bibit yang masih kecil ini dalam jarak tanam antara 30-40 cm. Lalu pasanglah naungan atap di atasnya dengan posisi yang agak miring, bagian yang lebih tinggi di timur agar dapat menerima sinar matahari secara optimal.

Pemeliharaan Pembibitan

Bentuk pemeliharaan yang paling utama adalah menyirami tanaman setiap pagi dan sore hari untuk memenuhi kebutuhan airnya. Tetapi setelah kecambah ini dipindahkan ke bedeng pembibitan, Anda dapat menyiraminya sekali sehari saja menggunakan gembor dengan jatuhan air siraman yang kecil supaya tidak merusak bedengan. Lakukan penyiraman sejak pagi hari sampai matahari terbit hingga air siramannya bisa menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan.

Jangan lupa untuk melakukan pendangiran bedengan setiap 2-3 minggu sekali agar tekstur tanah di bedengan senantiasa tetap gembur. Begitu pula dengan rumput yang tumbuh di bedengan harus disiangi agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Rawatlah bibit rambutan dalam bedengan ini hingga berumur 1 tahun sebelum nantinya dapat dipakai sebagai bahan okulasi. Dalam kurun waktu tersebut biasanya tinggi bibit rambutan sudah mencapai ukuran 30-40 cm.

Proses okulasi bibit rambutan dapat dilakukan memakai sistem Fokkert yang sudah disempurnakan. Sebelumnya daun-daun pada pohon induk dirontokkan dahulu. Lalu lakukan penempelan mata kulit dengan baik. Nantinya mata kulit ini akan menumbuhkan tunas sebagai tanda proses okulasi sudah berhasil. Barulah tunas asli pada pohon induk tersebut dapat dipangkas sehingga cuma menyisakan tunas tempel saja. Selanjutnya Anda bisa meneruskan perawatan terhadap bibit rambutan ini.