Panduan Pembibitan Pohon Jabon untuk Menghasilkan Bibit Berkualitas

Pohon jabon dikenal sebagai tanaman penghasil kayu yang bernilai ekonomis tinggi. Pohon ini biasa diperbanyak secara generatif dengan bijinya. Sebaiknya gunakan biji dari tanaman induk yang punya batang lurus, batang bulat, tidak memiliki cabang yang tinggi, serta bebas dari hama dan penyakit. Di sini Anda harus menggunakan biji dari buah jabon yang sudah tua dan masak secara fisiologis supaya daya tumbuhnya tinggi sehingga nantinya berhasil disemai menjadi kecambah.

Anda bisa memanjat pohon jabon untuk mengambil buah yang telah tua. Atau Anda juga tetap boleh memungut buah yang sudah jatuh dari pohonnya. Adapun ciri-ciri buah jabon yang tua yaitu kulitnya berwarna kuning dan rambut di permukaan kulit buah telah kering atau botak.

EKSTRAKSI BENIH

Perlu diketahui, tanaman jabon mempunyai biji yang kecil sekali. Jadi untuk mengekstraksi biji jabon dari buahnya, kita membutuhkan metode khusus. Setidaknya terdapat 2 cara yang dapat Anda pakai di sini yakni melalui proses ekstraksi kering dan basah. Diketahui bahwa proses pemisahan biji jabon dari daging buahnya menggunakan teknik ekstraksi kering mempunyai tingkat kemurnian yang lebih kecil yaitu kurang dari 50% dibandingkan dengan ekstraksi basah yang bisa mencapai 100%.

Adapun pelaksanaan proses ekstraksi biji jabon dengan metode kering dan basah akan kami jelaskan di bawah ini :

Ekstraksi Kering

Buah jabon yang telah masak bisa dipanen dahulu. Lalu Anda bisa memotongnya menjadi beberapa bagian yang lebih kering supaya mudah mengering saat dijemur. Silakan Anda dapat menjemur buah jabon tersebut di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Hindari menjemur terlalu lama sebab justru akan menurunkan daya kecambah biji sampai mematikannya.

Kemudian potongan buah jabon yang sudah kering tadi bisa dihancurkan sehingga berikutnya dapat dilakukan penyaringan untuk memisahkan biji dari daging buah. Setelah itu serbuk daging buah yang notabene mengandung biji ini bisa disaring. Biji hasil dari proses penyaringan ini lantas bisa dikemas di dalam plastik. Anda bisa menyimpannya di kulkas atau menyemainya secara langsung.

Ekstraksi Basah

Anda bisa memulainya dengan membelah buah jabon menjadi 4 bagian. Khusus untuk bagian tengah sebaiknya disingkirkan saja karena tidak mengandung biji. Sedangkan bagian-bagian lainya bisa Anda masukkan ke dalam wadah yang berisi air. Rendamlah buah tersebut selama 1-3 malam sampai buah menjadi lunak. Buah jabon yang telah lunak ini lantas bisa diremas-remas agar hancur menjadi bubur sehingga nanti kita bisa menyaringnya dengan mudah.

Langkah berikutnya adalah menyaring bubur buah jabon memakai saringan untuk memisahkan biji dengan dagingnya. Daging buah yang tertahan pada saringan bisa dibuang. Sedangkan hasil saringan pertama dapat disaring lagi menggunakan saringan yang lebih halus. Biji jabon yang diperoleh lantas bisa dikeringkan dengan mengangin-anginkannya di atas koran selama semalaman. Setelah itu, Anda dapat mengemasnya di dalam plastik untuk disimpan di kulkas dahulu atau menyemainya langsung.

PERSEMAIAN BIJI

Sebaiknya biji jabon yang hendak disemai mesti dijemur dahulu selama 2-3 jam untuk mendapatkan hasil penyemaian yang optimal. Adapun langkah-langkah kerja dalam menyemai biji jabon tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Anda bisa menyediakan media tempat perkecambahan terlebih dahulu yang meliputi wadah bak plastik dan sungkup dari kantong plastik.
  2. Pakai media perkecambahan berupa campuran tanah dan pasir halus dengan perbandingan 1:1. Sebelum digunakan, media ini sebaiknya disangrai dahulu selama 2 jam agar kondisinya lebih steril.
  3. Siramilah media hingga kondisinya jenuh. Kemudian Anda bisa memasang plastik transparan sebagai sungkupnya.
  4. Penaburan benih bisa dilakukan dengan mencampurkannya bersama pasir halus agar proses penyebaran ke dalam bak kecambah bisa lebih merata. Adapun perbandingan antara benih dan pasir yang dipakai yaitu 2:1.
  5. Pada umumnya benih jabon akan mulai berkecambah dalam kurun waktu 7-15 hari setelah proses penaburan benih. Selanjutnya benih tersebut akan tumbuh merata setelah 30 hari.

PEMELIHARAAN KECAMBAH

Pekerjaan yang paling penting dalam pemeliharaan selama masa perkecambahan yaitu penyiraman. Di sini Anda perlu menyirami tanaman setiap pagi dan sore hari sampai minggu ke-10, di mana bibit jabon ini sudah setinggi 5-10 cm dan siap sapih ke polybag. Penyiraman dilakukan memakai sprayer yang halus. Setiap 1 minggu sekali, air siraman bisa dicampur fungisida Dithane M45 dengan dosis ¼ sendok makan/L air untuk mencegah serangan jamur dan cendawan.

Anda harus mengupayakan media kecambah tetap terkena sinar matahari secara tak langsung untuk memicu perkecambahan. Anda juga bisa memasang plastik sungkup atau menggunakan areal rumah kaca sebagai tempat pembibitan. Jagalah kondisi media kecambah agar senantiasa lembap. Lantas, bibit yang sudah tumbuh dengan baik ini bisa dipindahkan ke polybag di area persemaian. Biasanya  bibit yang telah dipindahkan tersebut akan tumbuh dengan cepat sekali mencapai 20-40 cm/bulan.

PENYAPIHAN BIBIT

Pada dasarnya, penyapihan merupakan kegiatan memindahkan bibit tanaman dari bak kecambah ke polybag. Selanjutnya polybag tersebut diletakkan di area yang teduh ataupun mendapatkan naungan agar terhindar dari cahaya matahari dan air hujan secara langsung. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan dengan baik selama penyapihan bibit tanaman tersebut, antara lain :

  1. Proses penyapihan dilakukan setelah kecambah memiliki 2-3 pasang daun atau tingginya 2-3 cm dengan umur 1,5-2 bulan.
  2. Media sapih yang dipakai di sini harus kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan tanaman jabon. Anda bisa memasukkan media ini ke dalam polybag secukupnya.
  3. Adapun media semai yang dipakai yaitu campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 3:1. Sebaiknya gunakan lapisan tanah atas (top soil).

Selama masa penyapihan bibit jabon, Anda perlu memeliharanya dengan baik agar kondisi bibit tadi tetap sehat dan subur hingga tiba waktunya untuk ditanam di lapangan. Bentuk-bentuk perawatan yang mesti Anda lakukan di antaranya :

  1. Penyiraman setiap hari di pagi dan sore menggunakan air biasa. Kemudian setiap 1 minggu sekali, Anda bisa menambahkan fungisida Dithane M45.
  2. Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu. Anda bisa memakai NPK cair dengan dosis 2-4 gram/L air atau NPK padat sebanyak 0,5 gram/bibit. Berikan pupuk ini dengan jarak dari batang tanaman sejauh 3-5 cm atau selebar tajuk tanaman.
  3. Disarankan untuk memberikan pula pupuk daun adalah gandasil-D dengan dosis 1-2 gram/L air ketika bibit jabon tersebut berumur minimal 3 bulan setelah penyapihan.
  4. Pemberian naungan tanaman menggunakan paranet sangat dianjurkan untuk melindungi bibit dari terik matahari. Pasanglah paranet ini hingga bibit jabon berumur 4-5 bulan setelah penyapihan.