Tahukah Anda, saat ini terdapat beragam jenis jambu biji di pasaran Indonesia. Di antaranya seperti jambu australia, jambu bangkok, jambu kristal, jambu susu, jambu sukun, dan jambu kamboja. Tapi di antara berbagai ragam jambu biji tersebut, jambu kristal lah yang tercatat menjadi primadonanya. Jambu ini memiliki penggemar yang banyak karena mempunyai tekstur yang renyah, rasanya manis, dan biji yang sedikit. Dengan keistimewaannya ini pantas kalau jambu kristal begitu disukai.
Tanaman jambu kristal sendiri bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Ketinggian area yang tepat akan menjamin tanaman tersebut memiliki produktivitas yang tinggi dengan kualitas hasil buah yang bagus. Diketahui bahwa ketinggian tempat yang ideal untuk pohon jambu kristal berkisar 10-500 m dpl. Daerah yang mempunyai iklim basah dengan curah hujan sekitar 200 mm/tahun juga baik sekali untuk mendukung pertumbuhan tanaman jambu kristal ini.
PENGOLAHAN TANAH
Tanaman yang menjadi tempat budidaya tanaman jambu kristal tak harus rata, melainkan Anda juga bisa memanfaatkan tanah miring di perbukitan yang dibuat teras atau sengkedan dahulu. Kemudian tanah mesti digemburkan melalui pembajakan dan pencangkulan sedalam 30 cm secara merata. Lalu Anda perlu memberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 40 kg/m2. Lantas, buatlah bedengan yang berukuran lebar 1,2 m dan panjang menyesuaikan keadaan lahan tanam. Nantinya bibit jambu kristal bisa ditanam dengan jarak 2,5 x 3 m atau 3 x 3 m.
PERBANYAKAN TANAMAN
Proses perbanyakan tanaman jambu kristal umumnya dilaksanakan dengan metode vegetatif seperti cangkok, okulasi, dan sambung pucuk. Teknik ini memiliki kelebihan tersendiri daripada perbanyakan secara generatif dari biji. Di antaranya yaitu buah yang dihasilkan oleh bibit ini sama seperti tanaman induk, bibit tanaman lebih cepat menghasilkan buah, dan postur tanaman pun lebih rendah sehingga akan mempermudah kita dalam merawat tanaman dan memanen buah nantinya.
Berhubung kami sudah pernah memberikan panduan mencangkok pohon jambu kristal pada artikel sebelumnya, maka pada kesempatan kali ini kami hanya akan memandu Anda dalam memperbanyak tanaman jambu kristal dengan metode okulasi dan sambung pucuk saja.
Okulasi Tanaman Jambu Kristal
Petani biasanya memakai teknik okulasi untuk memperbanyak tanaman jambu kristal karena cukup mudah, prosesnya sederhana, dan hemat sebab kita hanya perlu menyediakan entres saja. Adapun langkah kerja dalam mengokulasi tanaman jambu kristal adalah sebagai berikut :
- Anda perlu menyiapkan batang bawah berupa bibit tanaman jambu kristal yang disemai dari biji dan sudah berumur 8-12 bulan.
- Batang bawah ini kemudian disayat selebar 0,5-0,7 cm dan panjang 3-4 cm. Sedangkan tinggi sayatan okulasi adalah 10-15 cm dari permukaan tanah.
- Tariklah bagian kulit yang telah disayat tadi sehingga tampak berbentuk menyerupai lidah.
- Proses penyayatan entres dilaksanakan dari arah bawah ke atas dengan tetap menyertakan sedikit lapisan kayunya.
- Potonglah lapisan kulit tersebut dengan memastikan bentuk dan ukurannya sama seperti sayatan pada batang bawah.
- Cabang entres yang digunakan yaitu cabang yang telah berwarna kecokelatan dengan mata tunas yang sudah padat.
Sambung Pucuk (Grafting) Jambu Kristal
Beberapa petani juga kerap menggunakan metode sambung pucuk (grafting) untuk memperbanyak tanaman jambu kristal. Alasannya adalah karena metode ini pun relatif mudah dilakukan dan cukup sederhana. Selain itu, bibit tanaman yang dihasilkan melalui teknik grafting ini juga mampu berbuah dalam waktu yang lebih cepat. Silakan Anda bisa mengikuti panduan kerja di bawah ini untuk dapat memperbanyak tanaman jambu kristal dengan teknik grafting!
- Siapkan batang bawah yang sudah berusia 6-8 setelah semai dan mempunyai diameter 0,5-0,8 cm.
- Batang bawah ini lantas dapat dipotong setinggi kurang lebih 10-15 cm.
- Bagian ujung potongan tersebut lalu dibelah menjadi 2 bagian yang sama besarnya dengan panjang kira-kira 2 cm.
- Sedangkan entres diambil dari cabang yang telah cukup umur dengan bagian kulit berwarna cokelat kehijauan.
- Pucuk entres ini lalu dipotong sepanjang 10-15 cm dan bagian pangkalnya disayat.
- Pucuk entres kemudian disisipkan pada celah batang bawah serta diikat menggunakan tali, lalu disungkup memakai kantung plastik yang bening.
- Apabila entres tersebut sudah mengalami pecah tunas alias keluar daun yang baru, sungkup plastik boleh dibuka.
PENYIRAMAN TANAMAN
Setelah bibit jambur kristal yang ditanam di lahan berumur 2 minggu setelah tanam, Anda bisa mulai menyiraminya pada pagi dan sore hari, terutama pada kondisi cuaca yang panas. Sedangkan di cuaca yang hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan, tetapi Anda harus memastikan drainase berjalan baik supaya air hujan tidak tergenang di dalam lahan. Khusus pada musim kemarau yang ekstrem, Anda mungkin perlu membangun sistem penyiraman dengan pompa air untuk memastikan tanaman bisa memperoleh pasokan air yang cukup.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Di bawah ini merupakan kegiatan-kegiatan dalam memelihara tanaman jambu kristal :
- Penyiangan tanaman pengganggu seperti rumput, teki, alang-alang, dan sebagainya mesti dilakukan secara berkala yakni pada radius 1,5-2 m di sekeliling tanaman.
- Bibit tanaman jambu kristal yang telah mati pada awal pertumbuhannya mesti lekas diganti dengan bibit yang baru dan berkualitas unggul.
- Pemangkasan tanaman wajib dikerjakan secara berkala, khususnya untuk membuang tunas di batang utama sehingga buah bisa tumbuh maksimal dan rasanya manis.
- Pemangkasan pada bagian ujung tanaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur paling tidak 2 tahun supaya bentuk tajuknya rimbun dahulu.
- Penggemburan tanah dan pembalikan tanah di sekitar tanaman jambu kristal bisa dilakukan setiap bulan agar teksturnya tetap lunak sehingga perakaran tanaman menjadi kuat.
PEMUPUKAN TANAMAN
Upaya pemberian pupuk terhadap tanaman jambu kristal mesti dilaksanakan secara berkala supaya tanaman ini bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya dengan optimal. Di bawah ini merupakan panduan pemupukan pada tanaman jambu kristal yang bisa Anda lakukan :
- Pada umur 0-1 tahun : Berikan pupuk yang terdiri dari campuran 40 kg pupuk kandang, 100 gram urea, 5 kg TSP, dan 20 gram ZK yang ditaburkan di sekitar tanaman.
- Pada umur 1-3 tahun : Pemupukan dilakukan dengan campuran 250 gram NPK dan 250 gram TSP masing-masing per tanaman yang dilakukan setiap 3 bulan dengan dosis yang sama.
- Pada umur 3 tahun lebih : Anda bisa memberikan NPK dan TSP seperti sebelumnya, beserta pupuk kandang sebanyak 40 kg/tanaman untuk mendukung pertumbuhannya.