Anda bisa mencoba membudidayakan tanaman tin untuk memperoleh keuntungan dari sana. Tanaman ini sendiri ternyata mampu tumbuh dengan baik di Indonesia loh. Bahkan kenyataannya sekarang sudah banyak petani yang menanam tin di lahan miliknya. Alasannya tak lain karena harga buah tin di pasaran yang terbilang mahal sekali. Untuk saat ini sendiri, kami biasa menjual buah tin seharga Rp 150-200 ribu per kg. Harga ini kemungkinan bakal semakin naik seiring dengan meningkatnya kepopuleran buah tin.
Walaupun pohon tin bukanlah tanaman asli Indonesia, tetapi Anda bisa menanamnya di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini tumbuh baik di hampir semua wilayah di Nusantara. Sehingga patut sekali bagi Anda untuk membudidayakan tanaman tin. Tantangan terbesarnya adalah memperkenalkan buah tin ke masyarakat untuk meningkatkan minat sehingga permintaan pasar pun secara otomatis juga akan mengalami kenaikan. Dengan demikian potensi budidaya tanaman tin bakalan terus menjanjikan.
Khususnya bagi Anda yang memang tertarik membudidayakan tanaman tin, kami rekomendasikan untuk melakukannya langsung di tanah. Hindari pemakaian pot dan polybag untuk proses budidaya skala besar ini supaya tanaman tersebut mampu tumbuh subur secara optimal.
Tahap I. Penyiapan Lahan Budidaya
Langkah awal yang mesti Anda lakukan dengan baik yaitu menyiapkan lahan yang akan menjadi tempat budidaya tanaman tin. Tentunya di sini Anda perlu melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Kami pribadi menyarankan model penanaman layaknya budidaya jambu biji. Jadi kita cukup membuat lubang tanamnya saja tanpa perlu mengolah tanah di seluruh lahan. Namun pekerjaan sebelumnya tentu Anda perlu menyemprotkan herbisida untuk mematikan semua gulma. Lalu dilanjutkan dengan pembersihan.
Setelah kondisi lahan sudah bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya, sekarang waktunya kita untuk membuat lubang tanam. Anda bisa membuat lubang tanam yang berukuran 30 x 30 x 50 cm. Jarak tanam yang kami rekomendasikan antara 2 x 2 m sampai 3 x 3 m. Setelah itu, masukkan pupuk kandang ke dalam lubang tanam hingga setinggi 20-30 cm. Tanah bekas galian tetap diletakkan di pinggir lubang dahulu. Lantas Anda bisa menunggu waktu sekitar 5-7 hari agar kondisi tanah menjadi normal kembali.
Tahap II. Pengadaan Bibit Tanaman
Waktunya untuk belanja bibit tanaman tin. Silakan Anda bisa mendapatkan bibit tin kualitas unggul di www.tokotanaman.com ya. Berhubung ada banyak jenis tanaman tin, maka Anda harus memilih varian yang tepat untuk dibudidayakan secara massal. Kalau boleh kami rekomendasikan Anda bisa menanam tin jenis brown turkey atau purple yordan karena kedua jenis tanaman ini terbukti genjah dan memiliki buah yang cukup besar. Tentunya Anda juga boleh mencoba jenis tin lainnya yang sesuai dengan hati.
Memang biasanya bibit tin yang dijual di toko tanaman adalah bibit fresh cangkok. Artinya bibit ini baru saja dipisahkan dari tanaman induknya sehingga kondisinya pun belum terlalu stabil. Jadi nih Anda perlu merawatnya dahulu sementara waktu sekitar 2-3 minggu. Barulah bibit tanaman tin tadi dapat ditanam di kebun. Namun kalau Anda mengajukan request jauh-jauh hari, kami juga dapat menyediakan bibit tin yang siap tanam di kebun ya. Silakan Anda bisa memilihnya sendiri sesuai kebutuhan.
Tahap III. Penanaman Bibit Cangkok
Bibit tin cangkok yang sudah Anda terima sebaiknya tidak langsung ditanam di kebun. Mengapa? Sebab bibit tersebut perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jika Anda langsung menanamnya di kebun yang notabene mempunyai suhu yang ekstrem, bibit tanaman tersebut biasanya akan mati akibat gagal melakukan proses adaptasi. Jadi ada baiknya Anda memeliharanya dahulu di polybag selama 1-2 minggu sampai dia menumbuhkan daun yang baru. Artinya bibit sudah benar-benar beradaptasi dengan baik.
Tahap selanjutnya adalah penanaman bibit di lahan. Anda bisa mengangkut bibit menggunakan gerobak atau papan beroda supaya lebih praktis. Selanjutnya bibit tin diletakkan di dekat setiap lubang. Barulah Anda bisa memulai proses penanamannya. Silakan keluarkan media tanam dari polybag, lalu menanam bibit tin ke lubang tanam. Atau Anda juga bisa memasukkan bibit ke lubang tanam, lalu merobek plastik polybag-nya. Selanjutnya timbunlah bibit tersebut dengan tanah di sekitarnya. Pastikan berdiri tegak.
Tahap IV. Perawatan Tanaman Tin
Kami sarankan sebaiknya Anda menanam tin pada awal musim hujan agar kebutuhan air pada tanaman tersebut dapat terpenuhi oleh air hujan. Sebab kalau menanamnya di musim kemarau, Anda harus mau repot menyirami tanaman sebanyak 2 kali/hari. Namun pertimbangkan juga tingkat curah hujan di area Anda. Bila air hujan terlampau deras, Anda mungkin perlu memasang naungan di atas bibit supaya tidak rusak. Pemasangan ajir di samping bibit tin juga disarankan untuk mencegah bibit mengalami roboh.
Perawatan selanjutnya adalah mengenai pengendalian gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tin, yang mana gulma ini mampu mengganggu pertumbuhan tanaman. Anda bisa mencabuti gulma tersebu setiap seminggu sekali. Bisa juga menggunakan herbisida untuk mengendalikan pertumbuhan gulma. Waspada juga terhadap semut yang bersarang di tanaman karena dapat menimbulkan penyakit. Pembersihan tin sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tanaman serta menghindari serangan hama/penyakit.
Setelah itu, Anda perlu memberikan pupuk kepada tanaman tin untuk menyuburkannya. Tanaman tin terbukti akan tumbuh lebih subur manakala kita rutin memberikan pupuk kandang setiap 3-4 minggu sekali. Disarankan memakai pupuk dari kotoran kambing. Anda juga dapat memberikan pupuk NPK dan urea untuk membantu menyuburkan pertumbuhan tanaman. Bentuk perawatan lainnya adalah tentang pembentuk tajuk tanaman yang sudah pernah kami bahas secara lengkap di artikel sebelumnya.
Tahap V. Pemanenan Buah-buah Tin
Biasanya sih tanaman tin yang ditanam secara langsung di kebun akan mulai menghasilkan buah ketika tingginya sudah mencapai lebih dari 1 meter. Kira-kira waktunya sendiri berkisar 8-10 bulan dari proses penanaman. Tetapi pada awal pembentukan buah biasanya hasilnya kurang bagus. Jadi kami sarankan untuk merontokkan semua buah tin yang tumbuh pada saat pertama kali ini. Selanjutnya ialah Anda bisa melakukan pemupukan kembali untuk menyuburkan pertumbuhan tanaman tin tersebut.
Pada musim berbuah kedua, Anda sudah mulai memetik hasil dari pemanenan buah tin. Sama seperti budidaya jambu biji dan jambu kristal, pembungkusan buah memakai kantung plastik sangat dianjurkan untuk mencegah kerusakan mutu buah tin. Anda bisa memakai plastik berukuran 1/4 kg yang dirobek di bagian bawahnya sebagai lubang pembuangan air dan uap air. Lantas bungkuslah pentil buah tin yang masih kecil dengan plastik tersebut. Nantinya buah tin ini dapat dipanen mendekati waktu matang yang sempurna.