Cara Menanam Pohon Tin dengan Metode Cangkok dan Stek Batang

Tin merupakan tanaman yang tumbuh secara alami di Negara Arab. Tanaman ini begitu spesial sebab disebutkan beberapa kali di dalam Al Quran sebagai buah yang berkhasiat. Di Indonesia, tin dikenal pula dengan sebutan ara atau fig. Belum banyak orang yang menanam tin. Padahal faktanya tanaman ini tumbuh subur di negeri kita. Kami pun sudah membuktikannya sendiri. Oleh sebab itu, kami juga menjual bibit berbagai jenis buah tin.

Proses penanaman buah tin yang paling mudah tentu dari bijinya. Benih tin tersebut cukup kita tanam di media yang telah disiapkan sebelumnya. Sayangnya tin yang ditanam dari biji ini lama sekali tumbuh besar. Anda perlu menunggu waktu paling cepat 1 tahun untuk bisa merasakan nikmatnya buah tin. Sebagai alternatif menanam buah tin supaya lebih cepat berbuah, disarankan memakai metode stek batang serta cangkok. Tenang, kami akan berikan panduannya.

Stek Batang

Berikut ini langkah-langkah menyetek tanaman tin menggunakan batangnya.

  1. Siapkan tanaman tin yang ukurannya sudah cukup besar. Pilih salah satu batang atau cabangnya yang sudah berumur dewasa. Ciri-cirinya yaitu cabang tadi mengandung lapisan kayu, terasa keras, dan memiliki kulit berwarna cokelat atau ungu. Kalau bisa, pilihlah batang/cabang yang memiliki diameter yang cukup besar.
  2. Setelah Anda berhasil menemukan cabang yang paling tepat, kemudian potonglah cabang tersebut dengan arah yang serong. Gunakan pisau yang tajam dan higienis untuk memotong cabang tin tadi. Potongan cabang ini lantas direndam di dalam zat pengatur tumbuh selama 10-15 menit. Anda juga bisa memakai bawang merah.
  3. Media tanam yang bagus untuk menyemai potongan cabang tanaman tin adalah pasir yang dicampur dengan kompos secukupnya. Anda juga bisa menggunakan cocopeat murni. Masukkan media tanam ini ke dalam polybag penyemaian. Kemudian siram seperlunya memakai air untuk meningkatkan kelembabannya.
  4. Tanamkan potongan batang/cabang tanaman tin tadi ke dalam polybag penyemaian. Caranya Anda bisa membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan menggali media tanam sedalam 5-8 cm. Setelah itu, potongan cabang tin ditanamkan ke lubang tanam. Usahakan posisinya dapat berdiri tegak lurus.
  5. Stek batang tanaman tin yang telah dibuat kemudian dipindahkan ke tempat yang teduh untuk sementara waktu. Pastikan tempat tersebut mendapat sinar matahari pagi dan terhindar dari cahaya di kala siang yang terik. Untuk perawatannya, Anda cukup menyiram sesekali untuk menjaga kelembaban media tanam.

Cangkok

Tanaman tin juga bisa dicangkok. Berikut ini langkah-langkahnya!

  1. Anda harus menyiapkan tanaman tin yang sudah berusia dewasa terlebih dahulu. Kemudian pilih bagian cabangnya yang masih cukup muda, tetapi sudah mempunyai lapisan kayu di dalamnya. Tanda-tandanya yaitu kulit cabang tersebut berwarna hijau tetapi strukturnya sudah cukup keras.
  2. Siapkan peralatan yang digunakan untuk mencangkok meliputi plastik transparan dan media tanam. Di sini kami sarankan Anda memakai cocopeat murni sebagai media tanam agar peluang keberhasilannya lebih besar. Setelah itu, bersihkan lapisan kulit dan kambium pada cabang yang hendak dicangkok sepanjang 3-5 cm.
  3. Anda bisa menutupi bekas cabang yang telah dikikis menggunakan media tanam, lalu bungkuslah memakai plastik. Jangan lupa ikat bagian atas dan bawah plastik tersebut supaya tidak mudah terlepas. Pada tahap ini, Anda dikatakan sudah setengah berhasil dalam mencangkok tanaman tin.
  4. Kini Anda tinggal merawat tanaman tin yang telah dicangkok tersebut. Perawatannya cukup dilakukan dengan menyirami tanaman untuk menjaga kelembabannya. Jangan lupa untuk menyirami juga media tanam yang dipakai untuk mencangkok. Caranya bisa dengan memasukkan air melalui lubang-lubang kecil pada plastik.
  5. Kalau pencangkokan yang Anda lakukan berhasil, cabang/batang yang dicangkok akan menumbuhkan akar dalam waktu sekitar 30-45 hari setelah proses pencangkokan. Hal ini bisa dilihat dengan memegangi cabang dan merasakan keberadaan akar. Jika akar sudah cukup besar dan panjang, Anda bisa memisahkan bibit dari tanaman induk.