Areal lahan yang bakalan ditanami bibit pepaya mesti dipersiapkan dengan baik dahulu. Anda perlu membersihkan rumput, semak belukar, dan tumbuhan kecil sampai ke bagian pangkal batangnya. Khusus untuk pohon besar yang keberadaannya tidak dikehendaki wajib ditebang serta dibongkar sampai ke perakarannya. Kemudian gemburkan tanah dengan mencangkulnya sedalam 30 cm, dan dibalikkan agar humus yang berada di lapisan bawah bisa terangkat ke atas.
Buatlah bedengan pada lahan tersebut dengan ukuran lebar 1-2 m, tinggi 30-40 cm, dan panjangnya menyesuaikan kondisi lahan. Jarak antar-bedengan yang ideal adalah 60-100 cm. Jangan lupa untuk mengaplikasikan dolomit sebanyak 1 kg/pohon secara merata pada tanah yang sudah diolah ini. Lalu khusus pada lahan yang memiliki drainase kurang baik bisa dibuat parit di antara bedengan dengan kedalaman 40-50 cm.
Berikutnya adalah pekerjaan pembuatan lubang tanam. Lubang tanam ini dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar-lubang yaitu 2,5 x 2,5 m atau 2 x 3 m. Dalam membuat lubang tanam ini, taruhlah tanah bagian atas di sisi kanan dan tanah bagian bawah di sisi kiri. Kemudian tambahkan pupuk kandang sebanyak 5-10 kg/lubang serta Trichoderma sebagai agen hayati. Selanjutnya Anda perlu membiarkan lubang tanam tersebut selama 2 minggu.
Waktu penanaman sebaiknya dirancang sedemikian rupa agar tanaman pepaya berbunga di musim hujan. Kecuali untuk daerah yang mempunyai bulan basah di sepanjang tahun, maka penanamannya bisa dilakukan kapan saja. Pengairan wajib dikerjakan secara berkala di daerah yang memiliki musim kering selama lebih dari 2 bulan. Kebutuhan air saat bibit baru ditanam 1-2 liter/hari, tanaman muda hingga dewasa 10-20 liter/hari, dan tanaman sedang berbuah mencapai 20-30 liter/hari.
Proses penyiraman pohon pepaya ini bisa dikerjakan dengan bantuan selang memakai sistem irigasi tetes. Kemudian upaya penyulaman bibit tanaman mesti dilakukan secepat mungkin untuk mengejar tingkat pertumbuhan bibit yang lainnya. Adapun bibit untuk keperluan penyulaman ini berasal dari bibit baru yang telah tersedia ataupun bibit tanaman hasil dari penjarangan. Lakukan penyulaman ini dalam batas waktu sampai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.
Penyiangan gulma perlu dilaksanakan dengan hati-hati, terutama di musim hujan agar tidak merusak perakaran tanaman. Pastikanlah area piringan di sekitar batang tanaman dengan luas seperti tajuk tanaman agar kondisinya tetap bersih dari gulma. Di waktu tanaman sedang berbuah, cangkul tanah di sekitar batang, lalu bentuklah gundukan yang mengelilingi batang tersebut sebagai penyangga. Penggemburan juga berguna untuk menghindari pengerasan tanah di sekitar perakaran tanaman sehingga pertukaran udara dan peresapan air dalam tanah menjadi lebih baik.
Pekerjaan berikutnya yakni tentang pemberian mulsa. Di sini Anda bisa menggunakan mulsa jerami, alang-alang, atau rumput kering. Tujuan dari pemberian mulsa ini yaitu menjaga kelembapan tanah agar pembungaan dan pembuahan dapat berjalan lancar, mengurangi penguapan, mengendalikan gulma, menjaga suhu permukaan tanah, dan meningkatkan kesuburannya. Pasanglah mulsa ini agar mengelilingi bagian pangkal batang setiap pohon pepaya.
Bentuk perawatan terhadap pohon pepaya yang selanjutnya adalah pemupukan. Di sini Anda dapat menggunakan pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini sangat berguna untuk mendukung pertumbuhan fase vegetatif tanaman sehingga pohon pepaya cepat tumbuh besar dan subur. Pemberian pupuk NPK ini dilaksanakan dengan menaburkan pupuk tersebut di sekeliling tanaman, lalu menutupnya memakai tanah. Hal ini akan membuat nutrisi di dalam pupuk akan terserap dengan maksimal.
Berikut ini merupakan dosis pemberian pupuk NPK yang kami rekomendasikan :
- Umur 2 minggu sampai 2 bulan setelah tanam bisa diberikan pupuk NPK dengan dosis 50 gram/tanaman setiap 1 bulan sekali atau 25 gram/tanaman setiap 2 minggu sekali.
- Umur 2-3 bulan setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan dosis 100 gram/tanaman dengan dosis 100 gram/tanaman setiap 1 bulan sekali.
- Umur 4,5 bulan setelah tanam bisa memakai pupuk NPK dengan dosis 250 gram/tanaman yang diberikan setiap 1 bulan sekali.
- Umur 6 bulan setelah tanam dapat diberikan pupuk NPK dengan dosis 200 gram/tanaman dan ditambah KCl sebanyak 50 gram/tanaman yang diberikan setiap 1 bulan sekali.
- Umur 8 bulan setelah tanam memakai pupuk NPK dengan dosis 250 gram/tanaman dan KCl 50 gram/tanaman setiap 1 bulan sekali.
- Umur selanjutnya dapat diberikan pupuk NPK dengan dosis 200 gram/tanaman.
- Berikan pupuk daun setiap 2 minggu sekali serta kapur dolomit setiap 3 bulan sekali.
- Pupuk kandang dapat diberikan dengan dosis 10 kg/tanaman setiap 3-4 bulan sekali.