Pohon aren tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Secara alami, tanaman ini bisa ditemukan di dataran rendah sampai dataran menengah. Masyarakat biasa memanfaatkan aren ini untuk berbagai keperluan. Dari mulai bahan baku makanan dan minuman, kolang-kaling, peralatan rumah tangga, serta struktur bangunan. Menimbang kegunaannya yang begitu banyak, maka budidaya pohon aren pun kini mulai banyak dilakukan oleh para petani lokal.
Dikenal sebagai tanaman yang serbaguna alias mempunyai manfaat yang beraneka ragam, pohon aren dapat menghasilkan produk-produk sebagai berikut!
IJUK
Ijuk aren biasa dimanfaatkan untuk keperluan membuat peralatan rumah tangga dan bangunan. Ijuk ini dihasilkan oleh pohon aren yang sudah berumur 5 tahun. Cara mengambil ijuk yaitu potonglah pangkal pelepah daun dahulu. Kemudian lepaskan ijuk yang berupa lempengan anyaman menggunakan parang. Lempengan anyaman ijuk yang baru dilepaskan ini masih mengandung lidi sehingga perlu diambili satu per satu menggunakan tangan. Setelah itu bersihkanlah ijuk memakai sisir kawat. Barulah ijuk yang telah bersih bisa dibuat menjadi tambang, sapu, atap, dan lain-lain.
NIRA
Penyadapan tandan bunga (tongkol) aren, baik bunga jantan maupun bunga betina, dapat menghasilkan air nira. Namun tandan bunga jantan mampu memberikan hasil air nira yang kualitasnya lebih bagus dan jumlahnya lebih banyak daripada bunga betina.
Adapun tata cara menyadap air nira pada tandan bunga aren adalah berikut ini!
- Pilihlah tandan bunga aren yang telah siap untuk disadap. Tanda-tandanya yaitu sudah banyak tepung sari bunga yang terjatuh ke tanah.
- Bersihkan tandan bunga terlebih dahulu. Kemudian pukul dan ayunkan tandan bunga beberapa kali supaya niranya dapat keluar dengan lancar. Lakukan berulang-ulang selama 3 minggu setiap 3 hari sekali. Kerjakan pada pagi atau sore hari.
- Tandan bunga yang sudah siap lantas ditoreh atau dilukai untuk mengeluarkan nira. Selanjutnya penyadapan dilakukan dengan memotong tandan bunga yang sebelumnya ditoreh.
- Pasanglah bumbung bambu sebagai penampung air nira yang keluar di bagian potongan tandan bunga tersebut. Lakukan proses penyadapan setiap pagi dan sore hari.
- Setiap tandan bunga jantan bisa disadap air niranya hingga selama 3-4 bulan sampai kondisinya mengering. Nira yang telah terkumpul kemudian bisa diolah menjadi gula aren, tuak, cuka, atau minuman segar.
TEPUNG
Siapa sangka jikalau aren pun dapat diolah menjadi tepung. Perlu diketahui, tepung aren ini bisa dipakai sebagai bahan baku pembuatan mie, soun, cendol, dan campuran bahan perekat kayu manis. Adapun bagian dari tanaman aren yang bisa dimanfaatkan menjadi tepung adalah batangnya.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam pembuatan tepung aren yang baik :
- Tebanglah pohon aren yang sudah berumur sekitar 15-25 tahun
- Batang pohon yang telah ditebang lalu dipotong per sepanjang 1,5-2 m
- Belah lapisan kulit luar batang dan pisahkan dari batang dan empelurnya
- Empelur diekstraksi dengan memarut atau menumbuk lalu mencampurkan air bersih
- Hasil ekstraksi empelur diendapkan selama 10-12 jam
- Lakukan proses endapan beberapa kali sampai didapat hasil yang bersih
- Hasil endapan lantas dijemur di bawah matahari hingga kering
KOLANG-KALING
Salah satu hasil olahan pohon aren yang terkenal adalah kolang-kaling. Tahukah Anda, kolang-kaling ini diperoleh dari inti biji buah aren yang masih setengah matang. Faktanya setiap buah aren mengandung 3 biji buah. Adapun ciri-ciri buah yang masih setengah masak ini adalah lapisan kulit biji buahnya cukup tipis, lembek, dan berwarna kuning. Sedangkan untuk inti biji (endosperm) memiliki warna putih, warna agak bening, dan lembek. Bagian endosperm inilah yang kemudian dapat diolah menjadi kolang-kaling.