Hypothenemus hampei dikenal pula sebagai hama penggerek buah kopi. Hama ini termasuk salah satu penyebab utama menurunnya tingkat produktivitas tanaman kopi di Indonesia. Buah kopi yang terkena serangan Hypothenemus hampei menjadi tidak berkembang, berubah warna menjadi kuning kemerahan, dan menurunkan kualitas dari buah tersebut. Oleh sebab itu, hama ini harus ditangani secara serius.
Hypothenemus hampei adalah kumbang penggerek buah kopi (PBKo). Hama ini berkembang biak melalui proses metamorfosis sempurna. Dimulai dari telur, larva, pupa, hingga imago. Kumbang H. hampei jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada kumbang betina. Kumbang tersebut mempunyai panjang tubuh 1,2 mm dengan lebar 0,6-0,7 mm. Sedangkan kumbang betina berukuran panjang 1,7 mm dan lebar 0,7 mm.
Kumbang Hypothenemus hampei betina yang akan bertelur memiliki kebiasaan membuat lubang gerekan di bagian ujung buah kopi dengan diameter 1 mm. Barulah kemudian kumbang akan meletakkan telur-telurnya di dalam lubang ini. Biasanya telur akan menetas dalam waktu 5-9 hari. Stadium larva selama 10-26 hari, kemudian stadium pupa sekitar 4-9 hari. Kumbang jantan akan hidup maksimal selama 103 hari dan kumbang betina sekitar 156 hari.
Kumbang betina akan menggerek buah kopi dan meletakkan telur sebanyak 30-50 butir. Lalu telur menetas menjadi larva dan menggerek biji kopi. Kemudian larva akan berubah menjadi kepompong di dalam biji kopi. Setelah berubah menjadi dewasa, kumbang pun keluar dari kepompong tersebut. Kumbang jantan dan betina lantas melakukan kawin di dalam buah kopi. Sebagian kumbang betina lalu terbang ke buah lain untuk masuk dan bertelur.
Rata-rata perbandingan antara populasi kumbang betina dan jantan adalah 10:1. Tetapi pada akhir musim panen buah kopi, populasi tersebut akan menurun drastis lantaran terbatasnya bahan makanan. Pada kondisi ini, populasi Hypothenemus hampei didominasi oleh kumbang betina yang notabene mempunyai umur lebih lama. Diketahui hanya kumbang betina yang bisa terbang. Sedangkan kumbang betina tidak bisa terbang dan tetap tinggal di liang gerekan. Kumbang betina biasanya terbang sekitar jam 4-6 sore.
Hypothenemus hampei diketahui berasal dari Benua Afrika. Kemudian hama ini menyebar luas ke Amerika dan Asia, termasuk Indonesia, Brasil, Guatemala, India, dan beberapa kepulauan di Samudera Pasifik. Hama ini hanya menyerang buah kopi, khususnya tanaman kopi liar yang berada di bawah hutan tropis yang lembab. Kumbang yang juga dikenal dengan sebutan bubuk buah kopi (coffee berry barer) ini memiliki tubuh yang berwarna hitam coklat atau hitam mengkilap.