Semakin hari tren meminum secangkir kopi terus meningkat. Bukan hanya orang-orang desa yang meminum kopi, bahkan masyarakat di perkotaan pun menjadikan aktivitas meminum kopi ini menjadi salah satu bagian dari gaya hidupnya. Kopi memang memiliki sensasi cita rasa dan aroma yang tidak ada duanya. Minuman ini sungguh terasa nikmat serta dapat membuat kita lebih santai.
Ada beberapa jenis kopi yang biasa diolah menjadi minuman. Dua di antaranya yang paling terkenal ialah kopi robusta dan kopi arabika. Kopi robusta memiliki rasa pahit yang kuat. Sedangkan kopi arabika menonjol rasa asamnya. Tapi tahukah Anda kalau selain kopi arabika dan kopi robusta tadi masih ada satu lagi jenis kopi yang kerap dijadikan minuman? Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau kopi ini akan menjadi tren di masa mendatang?
Adalah kopi liberika yang merupakan kopi yang dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica. Kopi ini diklaim sebagai kopi khas dari Negara Liberia. Meskipun kenyataannya kopi ini tumbuh subur secara liar di daerah-daerah lain di Benua Afrika. Kopi liberika mendunia berkat rasa dan aromanya yang unik serta berbeda dari kopi robusta atau kopi arabika. Bahkan Provinsi Jambi kini telah menjadi sentra budidaya kopi liberika di Indonesia.
Salah satu varian dari kopi liberika yang paling terkenal adalah kopi excelsa (Coffea liberica var. Dewefrei). Kopi ini mempunyai buah yang berukuran lebih kecil daripada kopi liberika biasa. Kulitnya pun lebih tipis dan warna merah pada pupus daunnya lebih tajam. Indonesia patut berbangga karena telah berhasil menemukan varietas baru dari kopi liberika ini. Nama varietas tersebut adalah kopi libtukom yang merupakan singkatan dari liberika tunggal komposit. Varietas ini dikembangkan oleh Puslit Koka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao).
Tanaman kopi liberika tentu saja berbeda dengan kopi robusta maupun kopi arabika. Begitu pula dengan biji yang dihasilkannya pun mempunyai sifat dan karakteristik tersendiri. Adapun ciri-ciri tanaman kopi liberika adalah sebagai berikut :
- Tanaman kopi liberika mempunyai cabang dan daun yang lebih besar ukurannya.
- Cabang primer tanaman kopi liberika bisa bertahan lebih lama.
- Setiap buku cabang tersebut mampu menumbuhkan bunga dan buah lebih dari satu kali.
- Tanaman kopi liberika sangat sensitif terhadap serangan penyakit karat daun.
- Buah kopi liberika memiliki kualitas lebih rendah daripada kopi robusta dan kopi arabika.
- Tingkat produktivitas tanaman kopi liberika mencapai 4-5 kuintal/ha per tahun dengan rendemen sekitar 12%.
- Pohon kopi liberika sanggup menghasilkan buah di sepanjang tahun.
- Ukuran buah kopi liberika cenderung berbeda-beda dan tidak seragam.
- Kopi liberika akan tumbuh dengan baik manakala dibudidayakan di dataran rendah.
- Tanaman kopi liberika memiliki daun yang berbentuk oval, lebar, dan mengkilap.
- Tinggi pohon kopi liberika bisa mencapai lebih dari 10 meter.
- Buah kopi liberika yang tidak dipanen akan tetap melekat di dahannya hingga mengering.
- Buah kopi liberika berbentuk pipih dan kecil dengan kulit ari yang mengkilat.
- Ukuran biji kopi liberika lebih besar daripada kopi robusta/arabika hingga dua kali lipatnya.
Kopi liberika mempunyai aroma yang sangat khas dan berbeda dari kopi arabika maupun robusta. Aromanya menyengat tajam serta mempunya rasa pahit yang lebih kental. Oleh sebab itu, penyajian kopi ini biasanya dicampur dengan susu untuk menutupi aromanya yang cukup tajam serta rasa pahit yang begitu kuat.