Tahukah Anda, markisa adalah tanaman yang tergolong dalam genus Passiflora. Tumbuhan ini diketahui berasal dari Benua Amerika. Terdapat dua macam spesies tanaman markisa yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu markisa kuning (Passiflora flavicarva) serta markisa ungu (Passiflora edulis). Salah satu teknik perbanyakan tanaman markisa yaitu biji. Metode perbanyakan dari biji ini sanggup menghasilkan bibit tanaman yang memiliki batang kuat dengan perakaran yang dalam. Sayangnya sifat tanaman yang dihasilkan mungkin bisa agak menyimpang dari sifat dasar tanaman indukannya.
Ketika Anda hendak menanam markisa dari biji, sebaiknya pilih tanaman induk yang produktif, tergolong varietas unggul, daya tumbuhnya baik, berumur minimal 3 tahun, serta tahan terhadap hama/penyakit.
ALAT DAN BAHAN :
- Buah markisa
- Pisau
- Air hangat
- Gelas
- Saringan
- Garpu
- Polybag
- Baskom
- Tanah
- Sekam bakar
- Cetok
LANGKAH KERJA :
Adapun langkah-langkah penanaman biji markisa adalah sebagai berikut :
- Pilihlah buah markisa yang sudah matang, ukurannya besar, kondisinya sehat, serta berkualitas bagus. Kemudian belahlah buah tersebut menjadi dua bagian untuk diambil bijinya. Setelah itu, masukkan semua biji markisa ke dalam gelas. Tambahkan air hangat secukupnya. Rendamlah biji markisa di air hangat selama 10-12 jam. Aduklah secara berkala supaya biji markisa terpisah dari selaput lendirnya. Kemudian saring hingga menyisakan biji markisa yang bersih.
- Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk menyemai biji markisa. Pertama adalah Anda bisa menyemai biji ini ke dalam wadah khusus, lalu pindahkan bibit markisa yang sudah tumbuh ke dalam polybag. Dan kedua, Anda dapat langsung menyemai biji markisa di polybag. Keduanya dapat menghasilkan kualitas bibit yang sama kok. Namun kalau Anda mau lebih muda merawat tanaman, Anda bisa menggunakan metode yang pertama.
- Siapkanlah wadah penyemaian yang berbentuk kotak dari bahan plastik. Isilah wadah tersebut menggunakan media semai yang terdiri atas tanah dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1. Biji-biji markisa ini kemudian disemai dengan jarak yang cukup rapat sekitar 10 x 10 cm, dengan kedalaman 2-3 cm. Jagalah tingkat kelembaban media semai ini supaya tidak terlalu basah atau kering. Anda bisa menyiraminya setiap pagi hari memakai air secukupnya.
- Bibit markisa yang sudah berusia 5-6 minggu serta mempunyai daun sebanyak 4-5 helai, lantas Anda bisa memindahkannya ke dalam polybag yang berisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setiap polybag ini cukup ditanami dengan satu bibit markisa. Lakukan proses penanaman ini sewaktu pagi hari. Hati-hatilah ketika mencabut bibit markisa dari tempat penyemaian agar tidak merusak akarnya. Lalu Anda harus segera menanamkannya di polybag.
- Setelah semua bibit markisa berhasil ditanam pada polybag, susunlah polybag-polybag tersebut secara teratur di tempat yang teduh terlebih dulu untuk memudahkan dalam pemeliharaannya. Bentuk perawatan yang perlu dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, serta pengendalian terhadap hama dan penyakit. Jangan lupa juga untuk memasang ajir tepat di samping tanaman sebagai media untuk merambatnya.
- Penyiraman bibit markisa sebaiknya dilaksanakan setiap hari karena tanaman ini membutuhkan air yang cukup banyak. Sedangkan proses pemupukan susulan dapat Anda kerjakan setelah bibit ini berusia 15 hari menggunakan pupuk NPK 10-20 gram/10 liter air yang disiramkan ke tanaman dengan dosis 100 cc/polybag. Memasuki umur 1-2 bulan, bibit markisa bisa Anda pindahkan dari polybag ke lahan utama untuk ditanam di tempat yang lebih terbuka.