Cara Mengobati Penyakit Akar Cokelat Pada Tanaman Kopi, Kenali Sejak Dini!

Tanaman kopi mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasar internasional. Indonesia pun mengambil peluang tersebut dengan menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas ekspor unggulannya. Ada dua jenis tanaman kopi yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Kopi robusta memiliki karakteristik rasa dengan bentuk yang kuat. Sedangkan kopi robusta mempunyai rasa, keasaman, dan sensasi yang unik.

Walaupun perkebunan kopi di Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, tetapi tingkat produktivitasnya masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya ialah penyakit yang tidak henti-hentinya menyerang tanaman kopi tersebut. Contohnya yaitu penyakit akar cokelat yang dapat mengakibatkan akar tanaman kopi membusuk. Jika tidak segera ditangani secara tepat, bukan hanya tingkat produktivitasnya akan menurun, tetapi cepat atau lambat tanaman kopi tersebut bisa mengalami kematian.

Penyebab Utama

Penyebab utama timbulnya penyakit akar cokelat yang menyerang tanaman kopi adalah jamur Phellinus noxius. Jamur ini dapat menular dari inangnya ke tanaman yang sehat melalui kontak langsung antara akar kedua tanaman tersebut. Proses penularan infeksi tersebut berlangsung secara lambat dan hanya terjadi pada akar tunggang. Pembukaan lahan perkebunan yang tidak dibersihkan dengan baik sehingga masih menyisakan tunggul dari pohon hutan hampir selalu pasti mengandung jamur Phellinus noxius.

Gejala Awal

Tanaman kopi yang terserang penyakit akar cokelat akan menunjukkan gejala-gejala awal seperti daunnya menguning, kondisi layu, hingga akhirnya berguguran. Jika tanaman kopi tersebut dibongkar, maka bagian akar tunggangnya diselimuti oleh kerak berupa butiran-butiran tanah yang melekat sangat kuat. Bahkan karena saking kuatnya, butiran-butiran tanah ini tidak bisa terlepas meskipun sudah dicuci dan disikat.

Apabila diperhatikan dengan baik, tampak jaringan jamur berwarna cokelat tua sampai cokelat kehitaman di antara butiran-butiran tanah tersebut. kerak ini sendiri terjadi akibat dari jaringan miselium jamur Phellinus noxius membungkus akar berlendir. Akibatnya adalah butiran-butiran tanah dapat mengikat sangat kuat hingga mengakibatkan akar yang sakit menjadi busuk, lunak, dan mengering. Kasus ini biasanya ditandai pula dengan adanya garis-garis cokelat gambir yang merupakan jaringan miselium jamur.

Teknik Pengendalian

Paling tidak terdapat tiga teknik pengendalian yang secara efektif dapat mengobati kopi yang terkena penyakit akar cokelat, antara lain :

  1. Lakukan pembongkaran secara menyeluruh kepada tanaman yang telah terkena penyakit akar cokelat. Semua akarnya lantas dicabut sampai bersih lalu dibakar hingga tak bersisa.
  2. Buatlah saluran isolasi yang mengelilingi tempat di mana telah terjadi infeksi jamur Phellinus noxius. Tujuannya tidak lain adalah untuk mencegah terjadinya kontak dari akar tanaman yang sehat ke tempat tersebut.
  3. Proses peremajaan perkebunan kopi juga wajib dilakukan secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir jumlah tunggul pohon-pohon tua yang lebih rentan menjadi tempat pertumbuhan jamur.