Cara Menanam Labu Siam dan Merawatnya supaya Tumbuh Maksimal

Terdapat 2 faktor yang paling menentukan dalam membudidayakan labu siam. Di antaranya pemakaian benih yang kualitas unggul dan teknik penanamannya yang harus tepat. Pemilihan benih labu siam yang berkualitas unggul tentunya dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman yang bagus dengan panen yang melimpah. Begitu pula dengan sebaliknya. Beberapa kriterianya yaitu varietasnya jelas, memiliki tingkat keseragaman yang tinggi, dan kondisinya sehat. Jika sedari awal Anda telah menggunakan benih unggul, maka peluang hasilnya pun bakalan bagus pada saat panen nantinya.

PROSES I : TAHAP PEMBENIHAN

Buah labu siam yang akan dipakai sebagai benih harus yang berumur tua, ukurannya besar, mempunyai permukaan yang mulus, serta bebas dari hama dan penyakit. Semua buah yang akan dijadikan indukan ini harus dibiarkan tetap di batangnya sampai umurnya sudah benar-benar tua. Barulah kemudian buah tersebut dipetik, lantas diletakkan di tempat yang mempunyai kelembaban tinggi untuk melewati masa penyemaian. Kenyataannya buah labu siam yang sudah tua ini memang mudah berkecambah,

Seiring berjalannya waktu, buah-buah labu siam ini bakal berkecambah dengan menumbuhkan bagian tunasnya. Selanjutnya benih tersebut bisa Anda pindahkan ke lahan penanaman kalau ukuran tunasnya telah mencapai panjang 5-10 cm dan mempunyai daun sebanyak 3-4 helai. Adapun kebutuhan bibit labu siam untuk keperluan budidaya di lahan terbuka sekitar 650 buah/hektar. Jadi Anda bisa menyesuaikan jumlah bibit yang perlu disiapkan dengan ukuran lahan yang tersedia.

PROSES II : TAHAP PENANAMAN

Lahan yang akan ditanami bibit labu siam perlu dibersihkan terlebih dahulu dari sampah, akar tanaman, dan sisa tanaman yang lainnya. Setelah itu, lahan dicangkul sebanyak 2 kali supaya strukturnya berubah menjadi gembur. Lahan tidak perlu dibuat bedengan, tetapi wajib dilengkapi dengan parit yang dibuat di sekeliling lahan dan di antara barisan tanaman. Kemudian buatlah lubang tanam yang berukuran 50 x 50 x 40 cm dengan jarak antara lubang 8 x 8 m. Taburkan pula pupuk kandang sebanyak 3-5 kg per lubang tanam untuk meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya.

Penanaman bibit labu siam ini dilaksanakan dengan memasukkan bagian buah tersebut ke dalam lubang tanam dengan tetap membiarkan bagian tunasnya muncul di permukaan tanah. Masing-masing lubang tanam bisa diisi dengan 2-3 bibit sekaligus. Berikutnya lubang tadi ditutup kembali memakai tanah yang bertekstur halus dengan lapisan tipis saja sampai permukaannya rata. Ulangilah proses ini hingga semua bibit labu siam yang Anda miliki berhasil ditanamkan di lahan budidaya.

Setelah tumbuhan berusia 14 hari, berikan pupuk NPK dengan dosis 150 kg/hektar. Pantau terus kondisi dan tingkat pertumbuhan tanaman, terutama selama waktu seminggu awal ini. Tanaman-tanaman yang terlihat kurang sehat atau tingkat pertumbuhannya lambat perlu Anda ganti dengan bibit labu siam baru yang usianya sama. Proses ini disebut dengan penyulaman. Proses penyiangan juga harus dilaksanakan sebelum tanaman labu siam tumbuh secara menjalar.

PROSES III : TAHAP PEMELIHARAAN

Proses penyiraman dilaksanakan memakai bantuan selang atau teko siram tergantung kebutuhan. Pada musim kemarau, tanaman ini perlu disiram sebanyak tiga kali setiap hari pada pagi, siang, dan sore hari. Maklum saja karena tanaman labu siam memang membutuhkan air yang cukup banyak. Sementara saat musim penghujan, penyiraman tanaman wajib disesuaikan dengan kondisi cuaca. Siramilah tanaman ini hanya pada saat kondisi permukaan media tanamnya sudah nampak agak kering.

Pemasangan ajir/para-para dilakukan setelah tanaman labu siam mengeluarkan sulur. Bahan baku yang dipakai untuk membuat ajir ialah bambu atau kayu sepanjang 2 m. Para-para ini lantas ditancapkan pada jarak 20 cm dari batang tanaman labu siam dengan kedalaman 50 cm agar tidak gampang rubuh. Setelah pemasangan semua ajir yang berdiri ini selesai, tahap selanjutnya adalah memasang ajir yang melintang dan membujur untuk menghubungkan tiap-tiap ajir yang berdiri tersebut.

Tanaman labu siam yang telah berusia 3-6 minggu perlu dipangkas untuk mengontrol pertumbuhannya. Caranya adalah memangkas cabang-cabang tua yang sudah tidak tumbuh lagi serta daun-daun yang juga sudah nampak kecoklat-coklatan. Tujuan diberlakukannya pemangkasan ini supaya tunas tanaman bisa tumbuh secara merata dan menyebar dengan baik sehingga pertumbuhan buah labu siam nantinya pun bakal melimpah dan optimal. Ya, pemangkasan ini biasanya juga akan merangsang tanaman untuk cepat menghasilkan buah.

Sedangkan untuk penyiangan dikerjakan guna membersihkan kebun dari gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman labu siam. Selain menyiangi gulma, tanaman labu siam yang terlanjur terserang hama atau penyakit, serta tanaman-tanaman lain yang tak diharapkan tumbuh di lahan budidaya ini juga wajib disiangi. Sembari melaksanakan pekerjaan penyiangan dan bersih-bersih tanaman ini, disarankan pula untuk membersihkan lahan labu siam tersebut dan memperbaiki pematang yang ada melalui upaya pendangiran pada media tanamnya.