Kurma (Phoenix dactylifera) merupakan tanaman buah yang termasuk di dalam keluarga palem-paleman (Arecaceae). Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kurma ini berasal dari Teluk Persia. Pohon kurma mempunyai ketinggian hingga mencapai 15-25 m dengan batang tunggal. Daunnya berwarna hijau tua, berukuran 3-5 m, berduri pada tangkai daun, serta berbentuk menyirip. Buah kurma banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang beragama islam. Memakan buah kurma dianggap sebagai salah satu sunnah Rasulullah SAW dan bermanfaat bagus untuk kesehatan.
Kandungan zat gula yang tinggi pada daging buah kurma memang sangat efektif untuk mengembalikan stamina tubuh. Namun sayangnya, kebanyakan dari biji-biji kurma tersebut dibuang begitu saja. Padahal biji kurma juga dapat lho ditanam menggunakan media tanam berupa tanah porous. Walaupun pohon kurma dari biji tidak akan menghasilkan buah sebab karena kelamin bunganya adalah jantan. Setidaknya Anda patut berbangga hati karena memiliki pohon kurma sendiri di rumah. Ya, merupakan suatu perihal yang langka kalau seseorang yang tinggal di Indonesia memiliki pohon kurma di rumahnya.
Bagaimana proses penanaman biji kurma dilakukan? Yuk, ikutilaha panduan selengkapnya di bawah ini! Anda juga pasti bisa kok mengerjakannya sendiri.
ALAT DAN BAHAN :
- Biji kurma
- Ember
- Air
- Wadah tertutup
- Kapas
- Tanah
- Pasir
- Pupuk kandang
- Polybag
LANGKAH-LANGKAH :
- Cucilah biji kurma ini menggunakan air sampai bersih dan terbebas daru daging buahnya. Cukup gunakan tangan kosong saja. Jangan pernah memakai sikat dan sabun ketika mencuci biji kurma karena justru akan merusaknya.
- Tuangkan air secukupnya ke dalam ember. Kemudian masukkan biji-biji kurma yang sudah Anda bersihkan tadi ke dalam ember. Rendam seluruh biji kurma ini selama 3 hari. Usahakan lakukan penggantian air rendaman setiap hari.
- Pada hari ke 4, biji kurma tersebut direndam ke dalam cairan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). Proses perendaman dengan ZPT ini cukup dilakukan sehari saja dengan tujuannya adalah meningkatkan potensi pertumbuhan kecambah kurma.
- Keesokan harinya siapkanlah media penyemaian yang terdiri dari kapas dan air. Masukkan kapas secukupnya ke dalam wadah yang tertutup rapat lalu teteskan air secukupnya. Kapas tidak perlu sampai terendam air, cukup hingga kondisinya lembab. Lalu taruhlah biji kurma di atas kapas.
- Letakkan wadah penyemaian tadi di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Misalnya seperti di kolong tempat tidur atau loteng. Biasanya kecambah kurma bakal muncul dalam kurun waktu sekitar 5-7 hari.
- Siapkanlah media tanam yang terdiri atas campuran tanah, pasir, serta pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1. Boleh juga menambah sekam bakar secukupnya saja untuk meningkatkan tingkat porositas media tanam.
- Masukkan media tanam di atas ke dalam polybag, kemudian Anda bisa menanamkan kecambah kurma ke dalamnya. Ya, setelah disemai di atas kapas, biji kurma akan menumbuhkan tunas. Biji inilah yang kita tanamkan ke polybag. Pastikan bagian daunnya berada di atas.
- Rawatlah bibit kurma di dalam polybag ini dalam waktu sekitar 3-5 bulan. Perawatan yang harus diberikan selama proses pembibitan adalah penyiraman setiap 2-3 hari sekali, pemupukan ulang setiap 2 minggu sekali memakai pupuk organik, dan pemberantasan gulma.
- Setelah tinggi bibit kurma sudah mencapai sekitar 30-40 cm, bibit tersebut dapat dipindahkan ke tanah pekarangan. Anda bisa membuat lubang tanamnya terlebih dahulu dengan kedalaman 30-50 cm. Isilah dengan pupuk kandang secukupnya. Lalu tanamkan bibit kurma tersebut.