Kami tebak Anda pasti suka sekali dengan tahu dan tempe, kan? Lalu bagaimana dengan oncom, apakah Anda menyukainya juga? Tahu, tempe, dan oncom adalah makanan khas Indonesia yang sama-sama terbuat dari kedelai. Jadi jangan heran kalau ketiga macam bahan pangan tersebut mengandung kadar protein nabati yang cukup tinggi. Anda yang sedang menjalani program diet sangat disarankan mengonsumsi tahu, tempe, dan oncom ini untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Faktanya pemerintah masih mengimpor kedelai dari luar negeri sebab tingkat permintaan pasar di Indonesia akan kedelai terbilang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan persediaan kedelai mentah di dalam negeri masih kurang untuk mencukupi kebutuhan. Belum terlalu banyak petani yang melirik budidaya kedelai sebab hasilnya dirasa tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Selain itu, ada banyak alternatif tanaman selain kedelai yang lebih menjanjikan seperti padi, cabai, jagung, dan lain-lain.
Bagi Anda yang tertarik membudidayakan kedelai, kami berikan panduan dasar langkah-langkah untuk menanam dan merawatnya secara lengkap. Kami harap panduan ini bermanfaat bagi Anda ya.
Pengolahan Lahan dengan Tepat
Pada dasarnya, tanaman kedelai bisa dibudidayakan di dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Paling bagus lahan tersebut bisa terpapar sinar matahari langsung selama minimal 8 jam per hari. Kondisi tanahnya harus gembur serta memiliki pH antara 5,5-7,5. Hindari menanam kedelai di lahan yang dekat dengan pantai untuk menghindari aerosol air asin. Lakukan penggemburan lahan menggunakan cangkul dan traktor. Kemudian buatlah bedengan yang berukuran lebar 1,5 m dan tinggi 10-30 cm.
Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar diberikan di atas bedengan yang sebelumnya sudah dibuat beralur. Taburkan pupuk kandang di sepanjang alur tersebut. Kemudian disusul dengan pemberian ZA dan TSP dengan perbandingan 1:2. Setelah itu, taburkan kapur dolomit secukupnya untuk menaikkan tingkat keasaman tanah. Sedangkan lapisan yang paling atas ialah campuran insektisida dan fungisida. Campurkan bahan-bahan ini dengan tanah menggunakan cangkul. Agar cepat meresap ke dalam tanah, Anda bisa menyiramkan air secukupnya. Setelah didiamkan selama 10-14 hari, lahan pun telah siap untuk ditanami benih kedelai.
Penanaman Benih Kedelai
Buatlah lubang tanam dengan jarak 25 x 40 cm menggunakan kayu. Isi lubang tanam tersebut dengan benih kedelai sebanyak 2-3 biji/lubang. Kemudian tutup kembali lubang tersebut memakai tanah di sekitarnya. Lakukan penanaman benih ini hingga seluruh lubang tanam telah berhasil ditanami biji-biji kedelai. Setelah itu, lakukan penyiraman secukupnya untuk memicu proses perkecambahan biji kedelai supaya lebih cepat.
Perawatan Tanaman Kedelai
Pengairan pada tanaman kedelai harus dilakukan dengan baik tidak boleh terlalu banyak atau kekurangan. Pada musim kemarau, Anda bisa menyirami tanaman setiap 3-5 hari sekali untuk membuat tanahnya selalu basah tetapi tidak tergenangi air. Kemudian untuk penyiangan bertujuan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di lahan. Lakukan penyiangan sesering mungkin agar tanaman kedelai bisa mendapatkan nutrisi yang banyak. Gulma yang tumbuh terlalu rimbun mengakibatkan tanaman kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik, kondisinya kurus, dan posturnya kerdil.
Pemberian Pupuk Susulan
Sebulan sejak dilakukan penanaman benih kedelai, Anda bisa memberikan pemupukan susulan. Jenis pupuk yang dipakai berupa NPK yang dikocorkan ke pangkal tanaman. Sebelumnya NPK tersebut perlu diencerkan terlebih dahulu dengan komposisi 1 gelas NPK dicampurkan 35 liter air. Proses pemupukan susulan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali. Agar nutrisinya bisa terserap maksimal oleh tanaman kedelai, pupuk harus diberikan setelah Anda menyiangi semua rumput yang tumbuh di lahan.
Pemanenan Biji Kedelai
Biji kedelai bisa dipetik ketika kondisinya masih muda atau sudah tua. Biji kedelai muda biasanya dijual sebagai kedelai rebus untuk camilan. Sedangkan biji kedelai yang akan dikeringkan serta menjadi bahan dasar tahu, tempe, dan oncom harus dipanen saat kondisinya sudah cukup tua. Biarkan biji kedelai tersebut agak mengering saat akan dipetik dari pohonnya. Kemudian lakukan penjemuran sampai kadar air yang terkandung di dalamnya turun sesuai dengan permintaan pasar.