Cara Menanam Kacang Hijau yang Baik agar Hasilnya Menguntungkan

Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan tanaman palawija yang termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae). Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bijinya. Di Indonesia sendiri, kacang hijau menempati urutan ketiga sebagai tumbuhan pangan legum yang terpenting setelah kedelai serta kacang tanah. Pengolahan biji kacang hijau biasanya dilakukan dengan cara direbus sampai lunak atau dimakan langsung. Beberapa kuliner khas Indonesia yang berbahan baku kacang hijau di antaranya bubur, onde-onde, bakpau, gandas turi, selai, rempeyek, dan lain-lain. Kacang hijau mengandung protein yang cukup tinggi dan asam lemak tak jenuh, serta sumber mineral seperti kalsium dan fosfor.

Apabila Anda ingin membudidayakan kacang hijau, ikuti langkah-langkah penanaman dan perawatannya berikut ini! Ini merupakan panduan dasar untuk menanam kacang hijau yang benar beserta kiat-kiatnya agar tanaman kacang hijau Anda mampu menghasilkan buah yang lebat.

Menyiapkan Benih dari Varietas Unggul

Suatu benih bisa dikatakan unggul jika karakteristiknya sesuai dengan agroekosistem setempat, potensi hasilnya melimpah, tahap pertumbuhan yang seragam, pertumbuhannya sehat, serta asal usulnya jelas. Benih yang dipilih juga perlu disesuaikan dengan hasil biji kacang hijau yang diinginkan, apa itu berwarna mengkilap/kusam, ukurannya kecil/sedang/besar, umurnya genjah/sedang, dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap serangan hama dan penyakit. Beberapa varietas kacang hijau unggulan yaitu betet, sriti, nuri, kenari, murai, perkutut, sameong, kutilang, dan vima-1.

Menyiapkan Lahan Pembudidayaan

Pengolahan tanah di lahan kering harus dilakukan secara optimal. Selain dengan mencangkul tanah agar strukturnya menjadi gembur, gulma, serta bekas tanaman lainnya juga perlu Anda bersihkan dari lahan tersebut. Sedangkan pada lahan bekas tanaman padi, lahan tidak perlu diolah lagi. Jerami sisa tanaman padi cukup diratakan di atas lahan sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban tanah sekaligus mencegah pertumbuhan gulma. Anda harus menyiapkan lahan budidaya ini dengan sebaik-baiknya karena bakalan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang dibudidayakan di sini.

Membuat Saluran Drainase Air

Saluran drainase berguna untuk menjaga sirkulasi air di area lahan supaya tetap terkendali dengan baik. Saluran drainase yang terletak di lahan kering ini juga mempunyai peranan untuk memutuskan aliran air, terutama pada saat sedang turun hujan. Jarak antar-saluran yang ideal berkisar antara 3-4 meter dengan kedalaman 30 cm tergantung jenis tanah. Peranan saluran drainase air ini sangat penting bagi tanaman kacang hijau mengingat tanaman ini tidak terlalu tahan terhadap genangan air.

Menanam Benih Tanaman

Setiap hektar lahan budidaya membutuhkan benih kacang hijau dengan jumlah berkisar antara 10-20 kg. Proses penanaman dilaksanakan dengan cara ditugal. Sebelumnya dibuat lubang tanam terlebih dahulu dengan jarak tanam antar baris 40 cm dan jarak dalam barisan 10-15 cm. Pada setiap lubang tanam bisa ditanami benih kacang hijau sebanyak 2-3 biji sekaligus. Selain dipelihara secara monokultur, metode penanaman kacang hijau ini juga dapat dilakukan dengan sistem tumpangsari bersama dengan tanaman jagung. Teknik tumpang sari ini tentu jauh lebih menguntungkan.

Memberikan Pupuk Tambahan

Pemberian pupuk tambahan harus disesuaikan dengan hasil analisis tanah dan juga kebutuhan tanaman kacang hijau. Pupuk dasar diberikan dengan metode penyebaran secara merata atau penugalan dengan memasukkannya ke dalam lubang di sekitar tanaman, kemudian ditutup kembali selagi kondisinya masih lembab. Sementara pemakaian pupuk hayati seperti bakteri penambah nitrogen yakni Rhizobium harus disesuaikan dengan kebutuhan. Berikan juga pupuk organik berupa sisa tanaman, kotoran hewan, serta kompos. Jika pH tanah bersifat asam, taburkan kapur doomit untuk menetralkannya.

Mengatur Sirkulasi Air

Dianjurkan untuk memberikan pengairan pada lahan budidaya, khususnya ketika 3-4 hari sebelum masa penanaman. Pengairan juga diperlukan pada masa-masa kritis seperti waktu menjelang berbunga serta waktu pengisian polong. Air tersebut dialirkan ke dalam lahan melalui saluran drainase yang terletak di antara tiap-tiap bedengan. Pada masa-masa kritis ini, kebutuhan air pada tumbuhan kacang hijau harus terpenuhi dengan baik supaya pertumbuhannya pun tetap normal. Sehingga tanaman kacang hijau yang Anda budidayakan mampu menghasilkan buah yang melimpah.