Menanam Tanaman Jeruk Bali (Pamelo) & Merawatnya dengan Baik

Apabila dibandingkan dengan jeruk-jeruk lainnya, buah jeruk bali (Citrus grandis) memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Buah jeruk bali juga disebut sebagai pomelo. Buah ini mempunyai rasa dari perpaduan antara manis, asam, serta agak getir. Kulit buahnya juga cukup tebal yakni sekitar 1-2 cm. Ada beberapa kultivar jeruk bali di Indonesia antara lain jeruk bali nambangan, jeruk bali sri nyonya, dan juga jeruk bali madu/bageng. Beberapa area yang menjadi pusat pembudidayaan jeruk bali meliputi Pati, Madiun, dan Magetan. Di sini Anda bisa menjumpai pohon jeruk bali dengan mudah.

Nah, kalau Anda tertarik untuk memelihara tanaman jeruk bali, ikuti panduan kiat-kiatnya di bawah ini! Yap, berikut merupakan panduan dasar dalam menanam tanaman jeruk bali beserta panduan merawat tanaman ini dengan benar. Anda bisa melaksanakannya dengan baik.

PEMILIHAN LAHAN

Kriteria lahan yang bagus ditanami jeruk bali yaitu kondisi tanahnya subur dan bisa memperoleh cahaya matahari secara maksimal. Apabila tidak tersedia lahan yang cukup, Anda mampu menanamnya di pot. Hindari menempatkan bibit jeruk bali di tempat yang teduh karena akan menyebabkannya tidak dapat tumbuh normal dan sulit menghasilkan buah. Perlu Anda ketahui, tanaman jeruk bali ini mampu tumbuh dengan baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Tenang saja karena tanaman ini mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga perawatannya dijamin tidak terlalu rumit.

PEMILIHAN BIBIT

Pada umumnya, tanaman jeruk bali diperbanyak melalui teknik cangkok atau biji. Beberapa faktor yang harus Anda perhatikan dalam mencangkok pohon jeruk bali antara lain tanaman induknya wajib dalam kondisi yang sehat dan unggul serta pilihlah cabang yang sudah pernah menghasilkan buah. Sedangkan jika Anda ingin membeli bibit jeruk bali di toko tanaman, sebaiknya pilihlah bibit yang tengah berbunga sehingga dapat dipastikan bibit tersebut akan cepat menghasilkan buah. Anda juga bisa menumbuhkan jeruk ini dari bijinya loh. Kami akan membahasnya sendiri di artikel mendatang.

PENANAMAN BIBIT

Ukuran lubang tanam yang bisa digunakan untuk memelihara jeruk bali minimal adalah 50 x 50 x 50 cm. Lubang tersebut sengaja dibuat cukup besar supaya bisa menampung pupuk kandang yang lebih banyak sehingga kondisi media tanam pun menjadi sangat subur. Selanjutnya buatlah campuran pupuk kandang dan tanah berhumus dengan perbandingan 1:1. Campuran media tanam ini lantas dimasukkan ke dalam lubang tanam sebagai lapisan yang paling dasar dengan ketinggian 30 cm. Biarkan lubang tersebut tetap kosong selama 5-7 hari supaya kondisinya menjadi normal kembali.

Tanamkan bibit jeruk bali di lubang yang telah dibuat. Pastikan posisinya sudah berdiri tegak. Timbunlah kembali lubang ini menggunakan tanah di sekelilingnya dan padatkan secara perlahan-lahan. Pasanglah kayu penopang di samping bibit jeruk bali tersebut supaya posisinya tidak mudah goyang karena tertiup angin. Setelah itu, Anda dapat menyirami tanaman dengan air secukupnya agar bibit mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebaiknya lakukan proses penanaman bibit pamelo di waktu pagi atau sore hari. Hati-hatilah saat melepaskan bibit tersebut dari dalam polybag-nya.

PERAWATAN TANAMAN

Setiap hari tanaman jeruk bali perlu disiram setiap pagi atau sore agar dapat tumbuh subur. Penyiraman secara manual ini dapat dihentikan setelah pohon mempunyai sistem perakaran yang baik, sekitar 30-40 hari setelah penanaman. Lakukan juga pemupukan susulan setiap sebulan sekali untuk menjaga tingkat kesuburan tanah memakai pupuk kandang. Pupuk urea dapat dipakai untuk memperlebat pertumbuhan daun, serta pupuk NPK berfungsi untuk memicu pertumbuhan batang, akar, dan buah. Lakukan proses pemupukan ini dengan baik dan dosis yang tepat.

Pohon jeruk bali juga sering kali diserang oleh hama penggerek batang yang ditandai dengan munculnya lubang-lubang kecil atau keluarnya getah dari bagian batang tanaman. Untuk mengendalikannya, Anda bisa memanfaatkan pestisida yang dapat bekerja secara sistemik. Contohnya ialah Furadan 3G yang bisa diaplikasikan dengan cara mencangkul tanah di sekitar tanaman jeruk bali, lalu menaburkan furadan tadi secukupnya dan siramlah dengan air supaya mudah terserap ke dalam tanah. Anda juga harus waspada terhadap serangan kutu putih yang kerap menyasar daun tanaman jeruk ini.