Proses penanaman jagung manis dimulai dengan melakukan pengolahan media tanam terlebih dahulu. Tujuannya untuk membuat media tanam yang baik bagi tanaman sehingga dapat menyerap unsur hara secara optimal. Mekanismenya dikerjakan sesuai dengan kondisi tanah dimulai sejak 15 hari sebelum penanaman. Caranya dengan membajak untuk membalikkan lapisan-lapisan tanah. Kemudian biarkan selama 7 hari untuk memperbaiki aerasi dan drainase tanah serta membunuh organisme tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Seminggu kemudian dilaksanakan pengolahan tanah lanjutan dengan meratakan permukaan tanah dan membentuk petakan-petakan untuk keperluan penanaman. Ukuran petakan tersebut dapat disesuaikan dengan topografi lahan. Lantas buatlah saluran air di antara petakan-petakan tersebut dengan lebar 35 cm. Untuk menyuburkan tanah, taburkan pupuk kandang di atas tanah tersebut secara merata sebanyak 2,5 ton/ha. Setelah itu, tanah didiamkan kembali kurang lebih selama 7-10 hari. Hal ini bertujuan untuk membuat kondisi tanah tersebut menjadi normal kembali.
PENANAMAN
Penanaman benih jagung manis dilaksanakan pada petakan-petakan yang telah dibuat. Pastikan kondisi tanah pada saat penanaman cukup lembab tetapi tidak becek untuk memicu perkecambahan benih. Tanah ditugal terlebih dahulu dengan kedalaman 2 cm pada musim penghujan atau 4 cm pada musim kemarau. Selanjutnya benih jagung manis ditanam menggunakan jarak tanam 75 x 25 cm. Pada tanah yang gembur, Anda cukup memasukkan 1 biji jagung manis/lubang. Sebaliknya pada lahan yang kondisinya kurang gembur, silakan masukkan 2 biji/lubang sekaligus. Jangan lupa taburkan karbofuran di sekitar benih untuk mencegah serangan hama serangga.
PEMELIHARAAN
Upaya-upaya yang dilakukan untuk memelihara tanaman jagung manis antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan, dan pemupukan. Penyulaman dilaksanakan pada waktu 7 hari setelah tanam dengan mengganti tanaman-tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal. Perlu Anda ketahui, periode kritis persaingan antara tanaman jagung manis dan gulma berlangsung sejak masa penanaman sampai dengan periode sepertiga/seperempat dari daur hidup tanaman tersebut.
Kemudian untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman dapat dilakukan penjarangan. Langkah ini dilaksanakan ketika jagung manis sudah berusia antara 14-21 hari setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap dengan pertumbuhan yang bagus tetap dipelihara. Sisanya disingkirkan dari lahan budidaya. Kemudian dilakukan penyiangan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di area lahan agar tidak menjadi pesaing tanaman jagung manis dalam mendapatkan makanan. Gulma mencakup semua tanaman yang tumbuh di lahan kecuali jagung manis.
Proses penyiangan tahap pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari. Anda bisa mengerjakannya secara mekanik atau kimiawi. Berlanjut pada penyiangan kedua sekaligus pembubunan yang dilaksanakan bersamaan dengan pemupukan tahap kedua. Pembumbunan sendiri berfungsi untuk memperkuat batang, memperbaiki saluran air, serta mempermudah pengairan. Sedangkan dosis pemupukannya disesuaikan dengan usia tanaman. Pemupukan basal memakai urea 25 gram, SP-36 25 gram, KCl 25 gram masing-masing per tanaman. Kemudian pemupukan secara berkala dilaksanakan pada 2 minggu setelah tanam (MST) memakai urea sebanyak 25 gram, 6 MST dengan urea 25 gram, dan 8 MST menggunakan urea 25 gram masing-masing per tanaman.
PEMANENAN
Jagung manis yang Anda budidayakan bisa mulai dipanen setelah usianya mencapai 83 hari setelah tanam. Ciri-ciri tanaman yang sudah layak panen antara lain ukuran tongkolnya sudah cukup besar dengan kondisi biji yang juga besar pula. Pemanenan dilakukan dengan memetik buah jagung manis secara langsung, kemudian pohonnya dirobohkan dan dikumpulkan di salah satu sudut lahan. Pada pertumbuhan optimum, Anda bisa mendapatkan 33-34 ton/ha dengan populasi 53.000 jagung manis. Buah jagung manis yang sudah terkumpul lantas disortir menurut kualitasnya, lalu dikemas dan segera dipasarkan.