Cara Menanam Bunga Anggrek yang Masih Kecil dan Panduan Perawatannya

Setelah tanaman anggrek di pot persemaian sudah cukup tinggi, Anda bisa memindahkannya ke pot yang berdiameter 4-6 cm. Sebelumnya sih pot ini diisi dengan pecahan genteng atau batu bata, serta media tanam berupa akar pakis atau kulit pinus yang telah direndam di dalam alas makanan terlebih dahulu hingga mencapai 1 cm di bawah tepi pot. Sebaiknya media tanam ini tidak perlu dipadatkan agar perakaran tanaman anggrek tetap dapat tumbuh dengan baik.

PERSIAPAN AWAL PENANAMAN

Khusus untuk jenis tanaman anggrek tanah, Anda bisa menanamnya di dalam pot langsung ataupun membuat bak tanam sendiri.

Menyiapkan Pot Penanaman

Teknik ini ditujukan untuk tanaman anggrek tanah dalam pot yang berdiameter 7-30 tergantung dari jenisnya. Sebaiknya Anda memasang tiang penyangga kalau menggunakan pot yang cukup besar (25-30 cm). Barulah kemudian pot dapat diisi pecahan genteng. Silakan letakkan tanaman anggrek dalam bagian tengah pot dengan akar yang disebar merata. Lalu batang anggrek tersebut diikat pada tiang. Selanjutnya pot diisi dengan pupuk kandang yang dicampur tanah hingga memenuhi 2/3 volume pot.

Menyiapkan Bak Penanaman

Model ini berupa media tanam dalam tanah dengan sistem bak-bak tanam. Anda bisa membuat bak dari material batu bata dengan ukuran panjang 2 m, lebar 40 cm, dan tinggi 2 lapis batu bata. Untuk mencegah tanah becek atau tergenang air, tanah tersebut digali dahulu sedalam 10-20 cm, lalu bisa dipasangi alas batu bata yang berukuran 40 x 200 cm. Jangan lupa memasang tiang penahan setinggi 1,5 m di setiap sudut bak tersebut, lalu disambung dengan kayu hingga membentuk satu rangkaian.

PENANAMAN TANAMAN ANGGREK

Metode penanaman yang digunakan dalam menanam tumbuhan anggrek harus disesuaikan dengan sifat hidupnya secara alamiah. Perlu diketahui, terdapat 3 jenis anggrek menurut sifat hidupnya yaitu anggrek ephytis, anggrek semi ephytis, dan anggrek tanah (terrestris).

  • Anggrek ephytis adalah anggrek yang menumpang hidup pada batang pohon lainnya tanpa merusak mengakibatkan kerusakan/kerugian pada pohon yang ditumpanginya. Tanaman ini menempelkan diri memakai akar lekat. Sedangkan akar yang berfungsi untuk mencari bahan makanan ialah akar udara.
  • Anggrek semi ephytis adalah tanaman anggrek yang menempelkan diri pada pohon lain tapi tidak merusak/merugikan tanaman yang ditempeli. Yang menjadi ciri khas dari jenis anggrek ini yaitu akar lekatnya juga berfungsi layaknya akar udara yaitu mencari bahan makanan dan berkembang biak.
  • Anggrek tanah (terrestris)adalah jenis tanaman anggrek yang hidup secara langsung di tanah tanpa menumpang hidup di tanaman lainnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN ANGGREK

Pekerjaan-pekerjaan yang mesti dilaksanakan dengan baik dalam merawat dan memelihara tanaman anggrek di antaranya :

Penjarangan, Penyulaman, dan Penyiangan

Pekerjaan penjarangan dan penyulaman mesti dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis tanaman anggrek, apakah bersifat ephytis atau terrestris. Kemudian mengenai penyiangan tanaman anggrek dikerjakan sewaktu pada kondisi di dalam botol. Setelah itu, tanaman-tanaman anggrek tadi bisa dipisahkan ke dalam pot-pot yang telah Anda sediakan sesuai dengan jenis anggrek. Anda harus melakukan pekerjaan ini dengan steril dan hati-hati.

Pemupukan

Unsur makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Unsur yang termasuk dalam kelompok ini antara lain C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg. Sedangkan unsur mikro ialah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Unsur ini meliputi Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dan sebagainya. Anda harus tahu kalau unsur-unsur ini dapat diambil dari tanah maupun udara berupa gas, air, atau garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya.

Proses pemupukan pada tanaman anggrek dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, antara lain :

  1. Pemupukan untuk Bibit (Seedlings) dengan N, P, K

Di sini Anda dapat menggunakan pupuk dengan komposisi N:P:K adalah 6:3:1. Kita sengaja memberikan unsur N lebih banyak untuk mendukung pembentukan, pertumbuhan, serta perkembangan tanaman. Anda bisa mendapatkan unsur N dari pupuk Urea/ZA, unsur P dari ES, DS, TS, serta unsur K dari Kalium Sulfat (K2SO4). Contoh campuran pupuk-pupuk buatan yang mengandung unsur N, P, K yang kami sarankan yaitu Urea 0,6 gram, ES 0,3 gram, dan ZK 0,1 gram masing-masing untuk 1 liter air.

  1. Pemupukan untuk Tanaman Sedang (mid-size) dengan N, P, K

Untuk tumbuhan anggrek yang berukuran sedang, Anda dapat memberikan pupuk dengan komposisi N:P:K yaitu 3:3:3 alias sama banyak. Di sini Anda tidak memerlukan lagi tambahan pupuk sehingga Anda bisa menyusun sendiri pupuk NPK dengan kandungan yang seimbang. Contohnya yaitu Urea 0,3 gram, DS 0,3 gram, dan K2SO4 0,3 gram masing-masing untuk 1 liter air.

  1. Pemupukan untuk Tanaman Berbunga

Teknik pemupukan untuk tanaman anggrek yang sedang berbunga yaitu Anda bisa memberi pupuk dengan perbandingan unsur N, P, dan K adalah 1:6:1. Ini merupakan komposisi pupuk yang ideal untuk tanaman anggrek yang tengah menghasilkan bunga.

Adapun tata cara memberikan pupuk buatan untuk tanaman anggrek adalah sebagai berikut :

  • Kalau Anda menggunakan pupuk padat/bubuk (powder), Anda mesti menaburkannya secara hati-hati di media tanamnya saja. Jangan sampai pupuk ini tersangkut di daun atau batang tanaman karena bisa menyebabkannya terbakar.
  • Pupuk juga bisa dicampur dengan air terlebih dulu. Kemudian air pupuk ini dapat disiramkan pada tanaman sehingga bisa menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini merupakan metode yang paling populer.
  • Pupuk yang telah dilarutkan dalam air juga bisa diaplikasikan melalui teknik penyemprotan. Metode ini sangat tepat dipilih manakala sedang terjadi pembusukan akar di dalamnya. Jadi sebelumnya akar yang busuk tersebut bisa ditutup air.

Selain pupuk buatan ini, Anda juga perlu memberikan pupuk kandang untuk menyuburkan tanaman anggrek. Keunggulan pupuk kandang ialah mengandung berbagai macam unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Selain itu, pupuk ini juga dapat membantu penyimpanan air, khususnya pada musim kemarau. Sayangnya di dalam pupuk kandang tergantung pula banyak bakteri yang membawa jamur sehingga disarankan untuk mensterilkan dahulu sebelum menggunakannya. Adapun waktu memberi pupuk yang paling baik adalah pada pagi buta atau selepas pukul 5 sore.

Pengairan dan Penyiraman

Ada bermacam-macam sumber air yang bisa digunakan untuk keperluan pengairan atau penyiraman tanaman anggrek, di antaranya :

  • Air sumur : baik sekali dipakai untuk menyiram tanaman anggrek sebab banyak mengandung mineral dari tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Tapi air sumur yang ada di daerah yang mengandung kapur yang tinggi harus diperhatikan lagi kadar pH-nya.
  • Air ledeng : bagus digunakan untuk menyiram sebab jernih dan steril. Tetapi pH air ini begitu tinggi sehingga sebelum dipakai mesti diturunkan pHnya dengan menambahkan suatu asam. Adapun pH air yang baik sekitar 5,6-6.
  • Air hujan : air hujan bisa ditampung di dalam tong, ember, atau bak. Ini merupakan air yang sangat baik digunakan untuk keperluan menyiram tanaman.
  • Air sungai/selokan : air ini cukup baik dipakai untuk menyiram tanaman mengingat tingginya kandungan bahan organik di dalamnya. Namun kita mesti mencermati lagi apakah air tadi masih cukup bersih atau sudah tercemar oleh limbah.